Sate atau satai adalah makanan yang khas dengan tusukan. Biasanya sate yang terkenal dan banyak ditemui di jalanan adalah Sate Padang dan sate Madura. Tapi sebenarnya ada puluhan atau lebih jenis sate di Indonesia.
Ini membuktikan bahwa kebhinnekaan juga bisa ditemukan dalam setusuk sate. Medan, Sumatra Utara sebagai kota yang terkenal dengan kulinernya juga punya sate andalan lho.
Sate andalan yang dimaksud adalah Sate Kerang. Apalagi salah satu kota di Sumut, Tanjung Balai dikenal dengan kota kerang.
1. Sekilas tentang sate kerang
Sate kerang berbeda dengan sate-sate lainnya yang disajikan dengan kuah ataupun lontong yang berpadu dengan daging. Sate kerang merupakan kerang yang sudah dibumbui dan ditusuk dengan lidi. Biasanya lebih sering dijadikan camilan atau teman untuk makan mi sop, mi ayam, bakso, hingga lontong dan nasi.
Di Sumut, ada kota bernama Tanjungbalai yang dijuluki kota Kerang. Maka itu banyak yang tertarik menjadikannya olahan. Termasuk Sate kerang.
Memang tidak bisa diklaim jika sate kerang berasal dari Medan atau Sumut karena memang banyak ditemui di daerah lainnya. Hanya saja memang sejak dulu, banyak pengusaha kuliner menjadikannya sebagai oleh-oleh khas yang dibawa pulang ke luar Medan. Selain itu hampir di tiap rumah makan atau kafe, sate kerang disajikan untuk menu pelengkap.
2. Terhitung sudah 10 tahun, Sate Kerang Medan jadi Kuliner
Ada beberapa sate kerang yang populer dan sering dijadikan oleh-oleh. Salah satunya Sate Kerang Medan yang beralamat Jalan Sei Petani No. 28/34 Medan buka pukul 11.00 sampai 21.00 WIB (jika ada pesanan oleh-oleh bisa buka lebih awal). Pemilik Sate Kerang Medan, Anggara Prasetya merupakan Head of Marcomm Haji Mahmud.
Ia mengakui jualan satenya menjadi menu khas dan juga sebagai menu snack spesial serta oleh-oleh spesial Kota Medan sejak tahun 2011. Sudah satu dekade.
Sate kerang ini juga biasa didapati di Outlet Mi Ayam Jamur spesial Haji Mahmud, di Jalan Abdullah Lubis Medan.
Baca Juga : Jangan Lewatkan 5 Kuliner Khas Berastagi
3. Sate kerang ini beda dari yang lain dengan kerang khas Tanjung Balai dan higienis
Menurut Anggara, dari sekian banyak sate kerang di Kota Medan yang membedakannya yaitu keunikan rasa. Dia memakai kerang yang berasal dari Tanjung Balai dan dipercaya higienis hingga menjadi oleh-oleh spesial.
“Berasal dari kerang tanjung balai yang dikawal langsung mulai dari proses pengambilan kerang, pengiriman ke medan dan sampai di lokasi di sortir lagi kerang yang terbaik, serta cara penanganan yang memperhatikan higienis dan sanitasi,” ucapnya.
Saat ini, rasa yang dipilih masih berfokus pada kerang rendang khas Medan yang unik dan menjadi oleh-oleh favorit.
4. Masa pandemik COVID-19, penjualan masih dalam kategori stabil
Angga juga mengatakan, di masa pandemik COVID-19 penjualan sate kerang masih dalam kategori stabil. Bisa menghabiskan sekitar 8 ribu tusuk per bulannya.
“Di outlet kami tetap tumbuh dan lumayan, hanya saja sehubungan dengan pariwisata yang terhambat maka penjualan sebagai oleh-oleh sedikit berkurang karena ketahanan sate kerang hanya bisa 24 jam,” jelasnya.
“Namun dengan keadaan ini membuat kami berpikir untuk inovasi, membuat ketahanan kerang yang bisa berbulan-bulan dengan cara dikalengkan,” tambahnya.
Baca Juga : Mengenal Halua, Si Manis dari Langkat Sumatera Utara
5. Hadir dengan kerang kaleng
Sejak September lalu, Angga akan memunculkan kerang kaleng yang bisa dijadikan oleh-oleh spesial walaupun tak berpergian.
“Jadi bisa disantap kapanpun dan di mana pun. September akan launching produk baru sate kerang dengan kemasan kaleng, dan siap untuk dikirim ke seluruh Indonesia,” tutupnya.
Selain berjualan di outlet Mi Ayam Jamur Haji Mahmud. Ia juga mengakui saat ini telah berjualan online dari sosial media dan inovasi kerang kaleng.
Dapatkan update informasi seputar batak dan sumut setiap hari dari – batakita.com
Hastag :
Sumber: sumut.idntimes.com