6 Juara Indonesian Idol Berdarah Batak yang Menginspirasi! -

Indonesian Idol bukan hanya sekadar ajang pencarian bakat, tetapi juga panggung lahirnya bintang-bintang besar yang mencuri perhatian publik nasional hingga internasional. Menariknya, dari berbagai musim yang telah digelar sejak 2004, sejumlah juaranya ternyata memiliki darah Batak. Dikenal sebagai suku yang erat dengan musik dan suara merdu, para penyanyi berdarah Batak ini sukses membuktikan bahwa talenta mereka bukan hanya bawaan, tetapi juga hasil dari kerja keras dan dedikasi tinggi di industri hiburan.

Salah satu nama terbaru dan fenomenal adalah Lyodra Ginting, penyanyi muda asal Medan yang berhasil menjuarai Indonesian Idol musim ke-10 di usia 16 tahun. Namun, Lyodra bukan satu-satunya yang mengharumkan nama Batak di panggung Idol. Ada juga Joy Tobing, Judika Sihotang, Dera Siagian, Nowela Auparay, dan Maria Simorangkir. Berikut ini adalah profil singkat enam juara Indonesian Idol yang sukses dan berdarah Batak, lengkap dengan pencapaian dan cerita inspiratif mereka masing-masing.

1. Joy Tobing

Joy Tobing, juara Indonesian Idol musim pertama, dikenal dengan suara powerful yang khas.

Joy Tobing menjadi juara Indonesian Idol pertama pada tahun 2004 dan langsung mencuri perhatian publik lewat suara powerful serta lagu “Karena Cinta” yang menjadi hits besar. Meskipun lahir di Jakarta, Joy memiliki darah Batak dari marga Tobing. Ia berhasil menyingkirkan lebih dari 30 ribu peserta dan menjadi simbol awal kesuksesan Indonesian Idol. Walau sempat mengalami konflik dengan manajemen Idol, Joy tetap konsisten berkarya, merilis album rohani, tampil di panggung internasional, dan bahkan menjadi juara di ajang Golden Memories Asia 2019, membuktikan bahwa kualitasnya tetap bersinar meski waktu telah berlalu.

2. Judika Sihotang

Judika Sihotang, runner-up Indonesian Idol musim kedua, kini dikenal sebagai salah satu solois pria terbaik Indonesia.

Judika Sihotang, runner-up Indonesian Idol musim kedua tahun 2005, kini dikenal sebagai salah satu solois pria terbaik di Indonesia. Lahir di Sidikalang dan besar di Berastagi, Sumatera Utara, Judika memiliki karakter vokal khas rocker dengan jangkauan nada yang luar biasa. Setelah Idol, kariernya terus menanjak lewat lagu-lagu hits seperti “Aku Yang Tersakiti” dan “Mama Papa Larang.” Selain menjadi penyanyi, ia juga aktif sebagai aktor, produser, hingga juri Indonesian Idol. Identitas Bataknya sangat melekat dan menjadi bagian penting dari ciri khas vokalnya yang kuat dan penuh emosi.

3. Dera Siagian

Dera Siagian saat tampil di panggung spektakuler Indonesian Idol 2012. Gaya tomboy-nya menjadi ciri khas tersendiri.

Dera Siagian, semifinalis Indonesian Idol musim ketujuh tahun 2012, mungkin tidak menjuarai ajang ini, tetapi tetap menjadi salah satu kontestan yang paling sukses. Lahir di Sukabumi dan berdarah Batak Toba dari marga Siagian, Dera dikenal dengan gaya tomboy dan suara uniknya. Ia aktif merilis lagu-lagu pop, tampil dalam film, dan kini juga dikenal sebagai YouTuber dengan ribuan pengikut. Bahkan, pada Pemilu 2024, Dera terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, membuktikan bahwa dirinya adalah entertainer multitalenta yang terus berkembang.

4. Nowela Elizabeth Auparay

Nowela Elizabeth Mikhelia Auparay, pemenang Indonesian Idol 2014, memiliki darah campuran Batak dari sang ibu dan Papua dari sang ayah.

Nowela Elizabeth Auparay adalah juara Indonesian Idol musim kedelapan tahun 2014 yang berasal dari Wamena, Papua. Ia berdarah campuran Batak dari ibunya yang bermarga Sinaga, dan Papua dari sang ayah. Suara solid dan panggung yang kuat membuatnya dijuluki “Uranium Voice” oleh Ahmad Dhani. Kemenangannya disambut meriah di Papua, dan ia kemudian merilis album debut berjudul #1 yang turut mendukung program literasi di Papua. Nowela juga dipercaya menyanyikan lagu tema PON XX Papua 2021, menunjukkan konsistensi dan kepeduliannya terhadap daerah asalnya.

5. Maria Simorangkir

Maria Simorangkir saat di atas panggung Indonesian Idol 2018. Di usianya yang masih belia, Maria tampil matang dan penuh percaya diri.

Maria Simorangkir, gadis berdarah Batak Toba asal Medan, menjadi juara Indonesian Idol musim kesembilan di tahun 2018 saat usianya baru 16 tahun. Sebelumnya, ia juga pernah masuk Top 5 di ajang Indonesian Idol Junior 2014. Maria dikenal dengan warna vokalnya yang matang dan teknik bernyanyi yang kuat. Setelah menjuarai Idol, ia merilis beberapa single dan album solo bertajuk namanya sendiri. Maria juga pernah dinominasikan dalam ajang MTV Europe Music Awards 2021 untuk kategori Best Southeast Asia Act, sebuah pencapaian membanggakan bagi penyanyi muda.

6. Lyodra Ginting

Lyodra Margareta Ginting, juara Indonesian Idol termuda, tampil menjiwai di atas panggung. Bakatnya telah diakui hingga kancah internasional.

Lyodra Margareta Ginting adalah juara Indonesian Idol musim ke-10 yang menorehkan sejarah sebagai juara termuda dalam usia 16 tahun. Lahir di Medan dan berdarah Batak Karo, Lyodra sudah berprestasi sejak kecil dengan menjuarai Festival Sanremo Junior di Italia pada usia 13 tahun. Suaranya yang merdu, teknik whistle register, dan penampilan yang emosional membuatnya cepat mencuri perhatian. Pasca Idol, Lyodra langsung merilis album dan single yang laris di pasaran, dan bahkan meraih penghargaan di Mnet Asian Music Awards 2021 sebagai Best New Asian Artist (Indonesia), memperkuat posisinya sebagai bintang muda berbakat Indonesia.

(Visual: Montage akhir menampilkan Lyodra, Joy, Judika, Nowela, Maria, Dera satu per satu sambil tersenyum di panggung)
Pada akhirnya, musik menyatukan kita tanpa memandang suku atau asal-usul. Tapi tak bisa dipungkiri, menyaksikan para juara Indonesian Idol yang kebetulan bersuku Batak ini sukses berprestasi, membuat kita ikut bangga. Lyodra Ginting dan 5 idol Batak lainnya telah menginspirasi bahwa talenta lokal dapat bergaung secara nasional. Semoga kisah mereka memotivasi kita semua untuk bangga akan akar budaya sendiri dan berjuang meraih impian setinggi mungkin – karena siapa tahu, di luar sana, Andalah idol berikutnya yang akan berdiri di panggung kemenangan. Horas!