
Penggemar wisata kuliner khas Medan wajib menjajal mi ayam Akong/Acim. Makanan ini termasuk salah satu yang paling terkenal di lokasi Kawasan Kesawan City Walk (KCW) Medan.
Dari luar terlihat beberapa meja untuk makan di luar juga untuk makan di dalam. Dengan pegawainya yang beberapa berjilbab, sang pemilik yang seorang Tionghoa terlihat cekatan menyiapkan beberapa mangkuk mie yan nantinya akan kami pesan juga, Mie Ayam.
Makanan mie ayam memang sudah terkenal sejak dulu, berawal dari masyarakat China yang hijrah ke Indonesia. Semenjak itulah mie ayam sudah menjadi makanan yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu yang melegenda adalah Mie Ayam Akong Acim di Medan, Sumatera Utara.
Mie Ayam Akong Acim dapat dikatakan sebagai kuliner legendaris karena telah berdiri sejak tahun 1975 di Medan. Racikan Mie Ayamnya tidak berubah sejak saat itu. Secara rasa konon masih mempertahankannya sama seperti semula. Kuliner ini juga telah menjadi usaha keluarga selama 45 tahun.
Untuk menikmati satu porsi mie ayamnya pengunjung harus berjuang untuk mendapatkan bangku kosong, karena warung sederhana ini hanya menyediakan 5-6 bangku untuk para pengunjungnya. Namun, semua itu akan terbayar setelah menyantap satu porsi mie ayamnya.

Mie ayam ini ternyata adalah salah satu legenda kuliner di Medan yang sudah berjualan selama puluhan tahun. Meskipun yang berjualan adalah etnis Tionghoa, mie ayam disini #Halal. Mie Ayam Akong & Acim tidak seperti mie ayam khas Indonesia yang biasanya mie dengan kuah yang penuh di mangkuk dan daging ayam semur. Mie ayam disini adalah semangkuk mie dengan suwiran daging ayam, baso ikan, telur bebek, dan potongan lumpia udang ditaburi dengan bawang goreng dan daun bawang yang banyak.
Baca Juga : Sate Kerang Medan Rasa Rendang, Oleh-oleh Khas Kuliner Sejak Satu Dekade
Mie Ayam Akong Acim menawarkan 3 porsi berbeda untuk pengunjungnya yaitu, kecil, normal dan juga jumbo. Tempat yang sederhana tidak membuat mie ayam yang disajikan juga terlihat sederhana. Bayangkan saja, di satu mangkok mie ayam pengunjung bisa mendapatkan suwiran daging ayam yang berlimpah dan masih diperkaya lagi dengan irisan lumpia udang dan bakso ikan. Selain itu terdapat juga potongan telur bebek rebus dan taburan cakwe goreng. Supaya lengkap, tak lupa diberikan juga potongan sayuran.

Untuk mienya sendiri Mie Ayam Akong Acim memiliki tekstur mie yang lebih padat dan tebal. Sayuran yang dipakai mirip dengan Kiam Chay, sehingga tidak sekasar sayuran pada mie ayam biasanya.
Mie Ayam Akong Acim bisa ditemui di Jalan Gwangju simpang Jalan Perniagaan Medan, atau bisa pesan melalui GrabFood. Tempat ini buka jam 2 siang sampai 11 malam dengan harga satu porsi mie ayam mulai dari Rp 20.000.
Mi ayam buka mulai dari Senin hingga Sabtu mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB
Semangkuk Mie Ayam yang memancing kami jadi ngiler pun dihidangkan tepat di depan kami. Isi toppingnya tidak banyak berubah. Tetap dengan jagoan utama yaitu si mie dan si ayam suwir, dilengkapi bakso ikan, telur bebek dan irisan lumpia udang. Ayam suwir, irisan lumpia udang dan telur menjadi pelengkap Mie Ayamnya. Kalo dibandingkan dengan Mie Ayam Kumango, Mie Ayam Akong Acim memiliki tekstur mie yang lebih tebal dan padat. Satu tambahan poin plus lagi, menurut gue pribadi yang notabene dominan karnivora adalah sayurnya yang direbus sampai benar-benar lembek. Gue sempat kira itu adalah sayur asin (Kiam Chay). Jadi, sayurnya tidak sekasar sayur mie pangsit pada umumnya.
Baca Juga : Lokasi Pasti Mie Gacoan Medan, Kuliner Mie Pedas Viral Dengan Harga Relatif Murah dan Terjangkau
Jalan Perniagaan simpang jalan Gwangju
Buka: 14.00 – 23.00 WIB Senin – Sabtu
Dapatkan update informasi seputar batak dan sumut setiap hari dari – batakita.com
Hastag :
Sumber: inionline.id
FOLLOW: