Indonesia memiliki banyak sekali keragaman mulai dari suku, budaya, bahasa hingga wisata kulinernya yang setiap daerah memiliki kuliner khas masing-masing sebagai simbol atau karakteristik sebuah daerah.
Salah satu contoh daerah yang memiliki kuliner unik yang bisa Anda jumpai adalah halua yang berasal dari daerah Langkat provinsi Sumatera Utara. Beberapa hari terakhir, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sering diperbincangkan dan masuk pemberitaan.
Seperti diketahui, Kabupaten Langkat masuk pemberitaan akibat adanya kerangkeng manusia yang di rumah bupati. Terlepas dari pemberitaan yang ada, ketika Kawan Puan berkunjung ke Langkat, cobalah untuk menjajal salah satu panganan khasnya yang dinamakan halua. Halua sendiri merupakan sejenis manisan dari buah yang tumbuh di sekitar kabupaten Langkat.
Fakta Unik Halua Sebagai Kuliner Unik Khas Langkat yang Wajib Anda Ketahui
Halua merupakan salah satu kuliner khas daerah Langkat yang bisa dikatakan sebagai makanan wajib pada saat hari raya idul fitri. Makanan yang satu ini memiliki rasa yang manis dengan berbahan dasar aneka buah yang menambah kelezatan rasa dari kuliner yang satu ini. Berikut ini merupakan fakta unik mengenai kuliner halua yang harus Anda ketahui
1. Terbuat dari Buah
Fakta unik yang pertama adalah kuliner khas daerah Langkat ini terbuat dari buah-buah pilihan yang sudah di olah. Kurang lebih terdapat 30 jenis buah yang bisa dijadikan sebuah halua yang sangat lezat. Anda tentu bisa menyicipi satu persatu jenis halua yang sangat umum di temukan di daerah Sumatera Utara khususnya Langkat.
Sejenis manisan, halua menggunakan berbagai jenis buah-buahan dan aneka ragam sayuran yang mudah ditemukan di Kabupaten Langkat. Mulai dari pepaya, gelugur, kundur, renda hingga kolang-kaling. Sementara untuk sayuran yang sering dijadikan manisan halua adalah cabai, wortel, terong, labu, hingga bunga pepaya.
Anda dapat menemukan banyak penjual halua di kota Langkat dan sekitarnya yang menjajakan halua di toko oleh-oleh, pinggir jalan, dan di tempat wisata yang memiliki harga cukup terjangkau. Dengan pilihan rasa aneka buah membuat orang tidak akan pernah bosan untuk memakan halua.
2. Proses Pembuatan Cukup Lama
Untuk membuat sebuah halua dibutuhkan waktu yang tidak sebentar karena proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk membuat sebuah halua diperlukan waktu hingga satu bulan sehingga halua tersebut siap untuk di konsumsi dan siap untuk di edarkan.
Karena pada saat pembuatan halua buah yang akan di gunakan terlebih dahulu di rendam hingga satu bulan. Buah yang di rendam kemudian di campuri dengan kapur sirih dan tidak ketinggalan juga di campuri dengan gula. Sehingga setelah proses perendaman selesai di lakukan maka seperti produk olahan manisan yang sering kita jumpai.
Baca Juga : Tempat Kuliner Pedas di Medan, Siap-Siap Keringat Bercucuran!
3. Omset Jutaan
Meskipun memiliki proses yang panjang pada saat pembuatannya, namun jangan salah karena para produsen halua dapat meraup keuntungan hingga jutaan rupiah perbulannya dari penjualan halua. Karena halua sendiri sudah menjadi kuliner yang cukup populer bagi orang yang sedang singgah di daerah Langkat dan sekitarnya.
Halua memiliki harga yang cukup terjangkau mulai dari harga 50 ribu hingga ratusan ribu dapat Anda pilih sesuai selera Anda. Harga yang sedikit lebih mahal menunjukan kualitas bahan yang di gunakan pada proses pembuatan halua jenis tersebut yang cenderung memiliki bahan dengan harga yang cukup tinggi. Proses pembuatan halua yang membutuhkan waktu lama sepertinya berbuah manis bagi produsennya. Pasalnya, jenis manisan ini dapat mendatangkan omzet hingga puluhan juta.
Salah satu jenisnya yang paling banyak diminati adalah halua cabai merah. Di mana harga halua per kilogramnya bisa mencapai Rp120.000. Sementara itu, halua jenis lain di harga kisaran Rp70.000 sampai Rp80.000 per kilogramnya.
4. Kuliner Bersejarah
Fakta terakhir yang harus Anda ketahui tentang kuliner ini adalah sejarahnya yang panjang. Halua sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi salah satu kuliner wajib yang ada pada hari-hari besar seperti lebaran. Persebaran kuliner ini dimulai dari daerah Langkat hingga daerah pesisir timur seperti Riau.
Saat ini Anda bisa menemukan kuliner halua tidak hanya pada hari-hari besar saja seperti lebaran, karena pada hari-hari biasapun Anda dapat dengan mudah menjumpai kuliner legendaris yang sangat lezat ini. Halua sudah menjadi salah satu ikon terkenal daerah Sumatera Utara khususnya di kota Langkat.
Dalam kaidah Melayu Halua /Halwa adalah sejenis manisan yang terbuat dari berbagai macam buah yang tumbuh di pesisir timur Sumatera. Halua sendiri berbahan dasar buah-buahan seperti seperti pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, buah gundur. Bahan-bahan tersebut terlebih dahulu dibersihkan. Setelah dibersihkan lalu diberikan gula untuk kemudian diendapkan selama beberapa hari. Setelah dicampur dengan gula yang dipanaskan, atau pun dimasukkan langsung dalam manisan yang sudah dibentuk.
Baca Juga : Sensasi kuliner Martabak Horor Medan ini bikin pembeli merinding
Manisan Halua pada masa kesultanan di pesisir timur yang terbentang dari Langkat hingga riau merupakan makanan yang dihidangkan pada pertemuan dan hari-hari besar di kalangan Kesultanan dan dihidangkan kepada tetamu Kerajaan/kesultanan masa itu.
Secara Kultur budaya Manisan halua adalah khasanah budaya yang dimiliki oleh masyarakat melayu dan tersebar diwilayah sumatera timur baik langkat yang terpusat di Kampung stabat lama, Hamparan Perak dan Paya geli sunggal di Deli Serdang , Tanjung selamat , labuhan deli Kota Medan, Sergai, Tebingtinggi, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu hingga kota pinang hingga ke kepualauan Riau.
Buah yang akan dijadikan manisan terlebih dahulu dihias dan dibentuk sesuai kreatifitas pengrajin selanjutnya dilakukan proses perendaman dengan menggunakan kapur sirih untuk menghilangkan zat asam yang terkandung didalamnya. Pada Tahap Akhir dilakukan Perebusan , perendamaan air gula hingga memakan waktu hingga satu minggu, Hingga proses akhir dan menghasilkan Halua yang siap untuk dipasarakan .Menurut ibu Hj Salamiah Kualitas dari Halua bisa bertahan hingga 1 tahun tergantung pada kekentalan dari Proses penggulaan yang dilakukan dan menurut beliau Penggulaan yang dilakukan adalah tidak menggunakan pemanis buatan.
Jadi bila Anda berkunjung ke kota Langkat yang ada di Sumatera Utara, Anda harus mencoba kuliner lezat yang satu ini. Dan jangan lupa jadikan halua sebagai oleh-oleh yang patut untuk Anda bawa guna di bagikan kepada sanak saudara untuk mencoba kelezatan kuliner khas hari raya yang satu ini.
Dapatkan update informasi seputar batak dan sumut setiap hari dari – batakita.com
Hastag :
Sumber: tobaria.com
FOLLOW :