Makanan Sumatera Utara selain soal tampilan masakannya yang mengundang selera, hidangan ini terkenal dengan penggunaan bumbu dari buah andaliman yang memiliki rasa pedas, getir, tapi lezat.
Ciri khasnya, makanan Sumatera Utara sebagian besar dibuat dengan bahan dasar ikan karena wilayahnya yang sebagian besarnya perairan.
Selain itu, rempah menjadi bumbu utama yang digunakan hampir di semua masakan. Alhasil, makanan asal Sumatera Utara rasanya cenderung pekat dan pedas. Bahkan, setiap suku di Sumatera Utara memiliki sajian kuliner yang berbeda-beda.
Penasaran dengan makanan khas Sumatra Utara? Berikut beberapa menu yang bakal bikin kamu kepedesan sekaligus ketagihan.
Trites atau sering disebut sebagai Pagit-Pagit merupakan makanan khas Karo, yang berasal dari perut besar sapi. Jika orang Sunda memiliki soto betawi, orang Karo memiliki soto yang berwarna coklat yang berbahan dasar rumput dari usus besar sapi.
Trites dikenal sebagai salah satu makanan khas sekaligus herbal. Makanan ini dipercaya bisa membantu mengatasi masalah perut.
Salah satu bumbu utama dalam pembuatan Trites adalah kayu cingkam atau sering juga dikenal dengan pohon gadog dan asam cikala (bunga kecombrang). Kedua bumbu ini harus digunakan untuk menghilangkan bau amis karena berasal dari perut sapi. Tak lupa juga bumbu khas lainnya seperti andaliman dan rimbang kemudian bumbu lain seperti cabai, jahe, kunyit, kemiri hingga serai.
Tidak bisa sembarang masak, jika salah meramu rasanya akan hambar bahkan bisa menimbulkan bau amis. Nah, supaya rasanya semakin gurih dan kaldunya yang kental masyarakat Karo biasanya mencampurkan susu ke dalam Trites.
Makanan yang sangat unik yang berasal dari suku Karo. Yang unik dari makanan ini adalah bahan dasarnya, yakni ulat sagu. Ulat sagu yang tinggal di pohon aren dan sudah mati ternyata memiliki kandungan asam amino yang cukup tinggi.
Kidu adalah sebutan dalam bahasa Karo untuk larva dari kumbang sagu atau dalam bahasa Latin Rhynchophorus ferrugineus. Banyak juga yang menamakan larva ini dengan sebutan ulat bagong.
Kidu banyak dikonsumsi oleh orang-orang pada suku Karo. Bahan pangan unik ini sering kali ditemukan pada bagian dalam pohon aren, terutama pohon aren yang sudah mati.
Daging kidu memiliki kadar asam amino dan kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Oleh sebab itu diyakini sangat berkhasiat sebagai penambah stamina tubuh.
Bahan utama membuat kidu-kidu tentu saja adalah usus halus babi atau sapi yang sudah dibersihkan. Sedangkan, bahan untuk isiannya adalah daging babi atau daging sapi yang digiling atau dicincang halus.
Bahan tambahan untuk isiannya ada juga irisan halus bawang prei, daun sop, buah tomat, pucuk daun jipang (labu siam) atau irisan halus daun ubi kayu, serta irisan kecombrang yang dikenal juga dengan nama kencong. Semua bahan isian ini tadi diiris halus, dicampur dengan lada yang ditumbuk halus, atau bisa juga merica putih butiran yang sudah dihaluskan, ditambahkan garam secukupnya.
Hambae Nititi merupakan kuliner yang terbuat dari daging kepiting yang dicampur dengan santan kelapa. kepiting diakui merupakan makanan yang sangat enak. Rasanya gurih dengan rasa sedikit manis. Diolah dengan banyak bumbu atau sederhana, kepiting tetap enak. Kuliner yang satu ini biasanya dimasak hingga kering mirip abon. Rasanya sangat guris.
Hambae nititi berbahan utama daging kepiting. Pertama-tama kepiting direbus. Setelah itu daging kepiting dipisahkan dari cangkangnya. Daing kepiting kemudian dicampur kelapa muda parut. Setelah itu dimasak hingga tercampur dan kering seperti abon.
Olahan hambae nititi tepatnya berasal dari Kepulauan Hinako, Kecamatan Sirombu. Wilayah dengan pulau-pulau kecil ini berada di sebelah barat Pulau Nias.
Hambae nititi biasanya dijadikan lauk. Rasanya terkenal sangat gurih. Kalau kamu ingin mencobanya, kepiting biasanya dipanen pada bulan Mei, Juni, dan Juli di daerah Kepulauan Hinako. Pada saat-saat purnama itu, tangkapan kepiting berlimpah sehingga sebagian banyak dibikin olahan yang bisa tahan lebih lama.
Hambae nititi tahan cukup lama. Oleh karenanya, hambae nititi cocok dijadikan oleh-oleh bagi para pelancong ke Kepulauan Nias, terutama ke ketika singgah di Hinako. Ketika kamu melancong ke Kepulauan Nias, cobalah rasakan sajian tradisionalnya.
4. Silio Guro
Silio giro merupakan makanan berbahan dasar udang. Daging udang terlebih dahulu digiling halus kemudian dicampur dengan kelapa parut. Adoanan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar di atas bara.
Campuran giling udang dan kelapa terlebih dahulu dibumbui. Sajian silio guro mirip dengan botok atau bobotok di Pulau Jawa. Penggunaan daging udang inilah yang membuat silio guro sangat istimewa. Udang terkenal sangat enak dengan rasa gurih dan sedikit manis meski diolah dengan bumbu sederhana.
Silio giro biasa disajikan sebagai lauk. Sangat cocok dimakan bersama nasi putih. Rasanya sangat gurih dan sangat wangi.
Kofo-kofo adalah makanan berbahan dasar ikan. Ikan terlebih dahulu dibuang bagian kulit dan durinya lalu digoreng. Setelah itu diolah lagi dengan dimasak santan.
Pengolahan lain yaitu sebelum digoreng ikan terlebih dahulu dihaluskan atau ditumbuk. Setelah itu kemudian dicampur telur dan dipadatkan seperti dibuat bulat-bulat, kemudian dikeringkan atau diasap. Pengalahan ini cukup panjang namun diakui dapat menciptakan sajian yang sangat istimewa.
Asal makanan tradisional kofo-kofo tepatnya dari Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan. Sebuah pulau kecil di sebelah selatan Pulau Nias. Pulau ini berdekatan dengan pulau lebih besar Pulau Tanahmasa dan Tanahbala.
Kofo-kofo disebut juga gulai ikan. Ikan yang terlebih dahulu digoreng membuat citarasa gula sangat gurih. Biasanya masyarakat Nias menyajikan kofo-kofo sebagai menu santap siang. Bumbu pembuatan kofo-kofo tak jauh berbeda dengan pembuatan gulai. Seperti bawang merah, cabai, kunyit, dan lainnya. Jika kamu melancong ke Nias, belum lengkap kalau belum menikmati sajian kulinernya.
Itulah beberapa kuliner Khas Sumatera Utara, Pedas Kaya Rempah. Jangan lupa kalau berkunjung ke sana, cobalah untuk menikmatinya. Belum dikatakan benar-benar ke suatu daerah bila belum mencoba makanannya.
baca berita lainnya mengenai sumut dan batak di – batakita.com
sumber: https://sumut.suara.com/read/2021/10/11/111327/10-masakan-khas-sumatera-utara-pedas-kaya-rempah?page=all
hastag: #makanan #food #khassumut #khasbatak #batak #sumut #terpilih #kuliner