Selain terkenal memiliki banyak warisan parwisata dan budayanya, ternyata Sumatera Utara juga memiliki banyak museum yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Salah satu museum yang populer di Sumatera Utara adalah Museum Batak di Balige.
Museum TB Silalahi Center merupakan menyimpan sejarah dan budaya Suku Bata. Museum pribadi ini menghadirkan informasi lengkap akan eksotisme suku Batak yang kompleks dan menarik. Terletak di kabupaten Balige Tomasa, Sumatera Utara, Museum TB Silalahi Center berdiri megah . Selain didirikan untuk memotivasi generasi muda dengan pengalaman hidup TB Silalahi, museum ini juga dibangun untuk melestarikan budaya Batak. Cukup berkendara sekitar 30 menit dari Bandara Silangit dan Sobat Pesona bisa melihat sejarah budaya Suku Batak yang menempati daerah Danau Toba.
Walaupun bukan bersuku Batak, budaya ini selalu menarik perhatian saya untuk dipelajari karena kerumitannya. Setiap tradisi memiliki arti dan prosesi yang tidak sederhana, selalu sarat makna, meriah dan pelaksanaannya memakan waktu yang tidak sedikit. Hal yang paling menariknya lagi adalah tradisi dan budaya mereka tidak lekang oleh waktu. Orang bersuku Batak terkenal memiliki kebanggaan dan ikatan kelompok budaya yang kuat walaupun sudah merantau jauh dan menjadi tokoh di masyarakat.
Museum ini menjadi sebuah wahana budaya dimana Anda dapat menikmati sekira 1.000 koleksi artefak budaya Batak dan peninggalan sejarah dari 6 puak Batak, yaitu: Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing. Keenam puak Batak tersebut secara sosial-kultural memiliki peran penting dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di wilayah desanya. Di sini Anda juga dapat menyusuri catatan hidup Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi.
Museum Batak Balige didirikan pada 7 Agustus 2006 dan diresmikan pada 17 April 2008 oleh Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi. Pembukaan resminya dilakukan pada 18 Januari 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Komplek TB Silalahi Center sendiri memiliki tanah seluas 5 hektar dan bersebelahan dengan Kantor Bupati. Gedung 3 lantai dengan interiornya berkonsep modern yang dibalut ukiran gorga khas Batak. Museum ini juga menyuguhkan khazanah kekayaan alam Sumatera Utara dengan hamparan Danau Toba dan lanskap Balige yang jelas terlihat ketika Anda naik ke lantai 2 dan 3 gedung ini.
Museum ini menyimpan sejarah dan budaya Suku Batak dengan lengkap. Tidak hanya itu, museum ini menghadirkan informasi lengkap akan eksotisme Suku Batak secara menarik. Jika Anda mengunjungi kawasan Toba Samosir, tidak ada salahnya untuk memasukkan Museum Batak ke dalam destinasi liburan Anda.
Museum Batak Balige merupakan upaya pelestarian dan pemanfaatan koleksi kekayaan budaya dan sejarah etnik Nusantara. Banyak artefak dan naskah kuno Batak tersimpan di perpustakaan dan museum di Eropa terutama Belanda, Jerman dan Inggris.
Didirikan oleh Seorang Putra Batak Kelahiran Balige
Dilansir dari laman gobatak, Museum Batak ini didirikan oleh seorang tokoh penting kelahiran Batak Balige, yaitu Tiopan Bernhard Silalahi. Museum ini dibangun sebagai simbol pemersatu dari berbagai etnis Batak yang berbeda, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Angkola, dan Batak Pakpak atau Dairi.
Tiopan Bernhard Silalahi merupakan seorang tokoh yang memainkan peran penting di Sumatera Utara dan sejarah Indonesia. TB Silalahi merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia dengan pangkat Letnan Jenderal yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 17 April 1938.
TB Silalahi pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ke 6 pada zaman Soeharto dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke 2 pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, TB Silalahi juga pendiri dan anggota dewan Pembina Yayasan Soposurung dan mendirikan salah satu sekolah di Balige, Sumatera Utara. Oleh karena itu, museum ini juga dikenal sebagai Museum Batak TB Silalahi Center.
Terdiri Tiga Lantai
Museum ini dibagi menjadi tiga lantai dengan lantai ruang terbuka, yaitu area pameran untuk berbagai patung batu tradisional Batak yang otentik. Jika Anda naik ke lantai 2 museum ini, akan ada patung perunggu Raja Batak yang berdiri dengan kokoh sebagai simbol nilai tradisional Batak. Patung tersebut merupakan ikon khusus Museum yang menggambarkan karakter fisik dari orang Batak.
Di lantai 2 dan 3, Anda bisa melihat semua koleksi berharga yang ditampilkan, dengan satu sorotan khusus pada ‘Ulos’, kain tenun tradisional Batak kuno. ‘Ulos’ tertua yang dipamerkan di sini diperkirakan berusia 500 tahun.
Museum Paling Modern
Museum Batak ini dianggap sebagai salah satu museum paling modern di Indonesia. Hal ini dilihat dari label interpretasi pada setiap tampilan yang dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan penjelasan singkat namun jelas tentang koleksi tersebut.
Dilansir dari laman pedomanwisata, Museum Batak ini resmi dibuka untuk umum pada 18 Januari 2011. Bangunan Museum Batak berkonsep modern minimalis dibalut dengan aluminium komposit yang berpadu dengan seni dan nilai lokal tradisional lewat ukiran motif Gorga di hampir seluruh bangunannya.
Koleksi Lengkap Museum
Koleksi yang ada di Museum Batak ini sangat lengkap. Dilansir dari laman pesona.travel, museum ini memamerkan dengan lengkap berbagai produk adat dan budaya Batak warisan leluhur, seperti ulos, Aksara Batak, silsilah keluarga Batak, boneka Sigale-gale, sampai perkembangan baju tradisional suku Batak dari dulu hingga sekarang.
Selain itu, ada berbagai patung, tongkat, artefak, senjata dan alat perang, mata uang, peralatan rumah tangga, perhiasan dan miniatur rumah adat. Terdapat juga diaroma perjuangan Sisingamangaraja XII dalam melawan Kolonial Belanda.
Huta Batak
Ada satu bagian menarik yang ada di Museum Batak ini. Di sisi luar museum, terdapat Huta Batak. Huta Batak adalah replika perkampungan adat Batak yang dipamerkan di museum ini. Perkampungan Huta Batak ini berisi 10 rumah tradisional Suku Batak yang biasanya berupa gabungan rumah dan lumbung padi.
Rumah-rumah adat ini saling berhadapan dan telah berusia ratusan tahun. Beberapa merupakan asli sumbangan dari berbagai marga yang ada di area Danau Toba. Rumah-rumah adat ini masih apik dan lengkap dihiasi dengan motif etnik yang khas diambil dari bentuk cicak.
Selain rumah adat Batak, ada yang menarik di area ini, yaitu pohon hariara, pohon khas Batak yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pohon keramat. Di samping pohon hariara, ada replika makam batu untuk raja.
Menikmati Indahnya Panorama Danau Toba
Masih dilansir dari laman gobatak, jika mengunjungi Museum Batak ini, tidak hanya ribuan koleksi menarik tentang Suku Batak yang bisa Anda jumpai, namun Anda bisa menikmati indahnya panorama Danau Toba yang bisa dilihat dengan jelas dari museum ini.
Anda bisa dengan puas melihat luasnya Danau Toba dari lantai dua museum ini, karena terdapat jendela kaca yang sangat besar sehingga pengunjung bisa langsung melihat ke arah danau. Ada juga teropong yang disediakan untuk melihat pemandangan dengan lebih jelas.
Museum tak selalu identik dengan bangunan kuno. Di Balige, Sumatera Utara, ada Museum Batak yang begitu modern. Traveler bisa liburan sambil menikmati indahnya museum serta mengenal budaya Batak dari koleksi yang ada.
Kita patutlah bangga dan meningkatkan rasa ingin tahu kita terhadap kearifan lokal yang ada di Indonesia. Yuk cintai budaya Indonesia!
Banyak informasi seputar Sumut dan Batak yang anda temui di – batakita.com, semoga bermanfaat
Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-keragaman-warisan-budaya-batak-di-museum-batak-balige.html
Hastag: #budaya #budayabatak #budayasumut #batak #sumut #adatbatak #museumbalige #balige #terpilih