Ilustrasi burung goreng asahan (Photo source: @ncyatm)
Jika ingin menikmati makan burung goreng renyah sampai ke tulang datanglah ke warung burung goreng Santoso. Lokasi berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan. Sekitar 20 kilometer atau menempuh perjalanan 30 menit dari ibu kota Kabupaten, Kisaran.
Meski jauh dari keramaian pusat kota, warung ini tak pernah sepi pembeli dan peminatnya banyak. Sebab sudah memiliki pelanggan tetap dan lebih dari 20 tahun konsisten membuka kuliner dengan menu andalannya yakni burung goreng bercita rasa renyah.
Aneka jenis burung goreng yang disajikan diantaranya ruak-ruak, belibis, tiung dan ayam-ayaman. Paling enak, dinikmati langsung mengunakan tangan bersama sepiring nasi putih atau dicocol dengan sambal terasi dan kecap. Rasanya, sama-sama mantap.
Santoso, pemilik usaha mengatakan burung-burung yang digorengnya ini terjamin segar, karenanya cita rasa renyahnya tetap terjaga. Sebab sebelum digoreng, burung terlebih dahulu diungkep selama beberapa menit dan prosesnya dicampur dengan bumbu rempah-rempah yang khas sehingga racikan bumbu itu masuk ke dalam daging.
Resep bumbu itu sebelumnya sudah diolah secara turun temurun. Teknik memasak burung goreng buatan Santoso ini juga menentukan burung tersebut setelah dimasak akan enak ketika disantap.
“Kalau dulu memang belum ada warung burung goreng kita sudah buka. Jadi ke sini memang pelanggannya rata-rata yang sudah tahu di sini tempat makan burung goreng,” kata Santoso, Kamis (14/7/2022) lalu.
Burung, baru digoreng ketika ada pelanggan yang memesan. Olahan burung pun dari burung hidup yang diternakkan. Setelah disembelih dan dibersihkan, lalu diungkep dengan bumbu hingga daging empuk.
Setelah itu, barulah burung digoreng di atas kuali dengan minyak panas. Beberapa menit kemudian barulah terasa aroma wangi gorengan burung yang menggugah selera siap disantap.
Burung-burung goreng itu digoreng di bagian depan warung. Sehingga, aroma wangi penggugah selera saat dimasak tercium jelas menggoda perut yang lapar.
Seporsi burung goreng ini bersama dengan nasi dan sayurannya, dijual bervariasi berdasarkan ukurannya mulai dari Rp 18 ribu hingga 50 ribu per ekor. Di antara burung goreng ini, belibis yang paling mahal.
Salah seorang pelanggan bernama Netty yang sudah beberapa kali memakan burung goreng di warung ini mengatakan, jika rasa daging burung goreng lebih gurih, lembut dan lezat.
“Lebih gurih dari daging ayam. Kalau di sini memang burung gorengnya rasanya renyah,” ujarnya.
Baca juga hal-hal yang berkaitan dengan Sumut di bawah ini: batakita.com
#kuliner #terkini #medan #asahan #burunggoreng #sensasikulinermedan #khassumut
sumber: https://www.detik.com/sumut/kuliner/d-6182172/burung-goreng-renyah-di-asahan-diburu-walau-jauh-dari-kota