Siapa yang tak tahu Ucok Durian? Bagi siapa saja yang pernah berkunjung ke Kota Medan, pasti sudah tidak asing lagi dengan spot makan durian paling favorit di ibu kota Sumatra Utara itu. Hampir setiap wisatawan yang datang ke kota ini, baik wisatawan lokal maupun asing, rasanya wajib mampir untuk mencicipi duriannya. Seolah rasanya belum ke Kota Medan kalau belum mampir ke kedai Ucok Durian ini. Ucok Durian merupakan salah satu gerai durian di Medan. Sebenarnya ada banyak gerai durian di Medan. Bagaimana tidak banyak karena Medan sendiri termasuk salah satu “produsen” durian paling enak se-Indonesia, sumber durian yang didapat dari berbagai daerah seperti Sibolga, Pematang siantar dan durian denagn kualitas yang paling mantap berasal dari Sidikalang. Namun keunikan Ucok Durian ini adalah sudah menjadi semacam trade mark di kota Medan. Oleh karenanya tempatnya paling ramai dikunjungi baik oleh warga Medan sendiri ataupun pendatang.
Kedai Ucok Durian di Jalan Pelajar Nomor 46, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota, ini sudah berdiri sejak 29 tahun yang lalu. Pemiliknya bernama Zainal Abidin Chaniago, atau akrab disapa Ucok. Di balik kesuksesan kedai duriannya, ternyata ada perjuangan panjang Ucok dalam membangun dan merintis usaha kedai duriannya itu. Memulai usaha sejak tahun 1980-an, Ucok menempuh jalan yang cukup berliku dalam membesarkan kedai duriannya hingga bisa menjadi terkenal seperti sekarang. Saat ini, warung durian Ucok memasok 6.000 buah durian setiap hari. Dari jumlah itu, penjualan dia sebut bagus kalau laku 3.000-an durian per hari. Resep suksenya, durian yang dirasa pembeli tak enak bisa ditukar. Tidak ada tambahan harga.
“Kalau tidak enak atau tak sesuai selera bilang ya. Bisa ditukar. Sekarang kami tidak lagi bicara beli kucing dalam karung. Makan durian harus sesuai selera,” tegas Ucok sambil meladeni pembeli. Nah bagaimana nasib durian-durian yang terlanjur dibuka tetapi tak sesuai selera pembeli? Rupanya Ucok punya cara sendiri. Durian yang tak sesuai selera pembeli dia pasok ke usaha rumahan pembuat aneka camilan berbahan dasar buah durian. “Saya jual lagi pada pengusaha es krim, pancake, lempok, dan macam-macam (camilan lain) dengan harga miring,” ungkap Ucok. Dengan begitu, kata Ucok, tak ada durian yang terbuang percuma.
Kalau makan langsung di tempat, jika merasa durian yang dikonsumsi kurang enak, maka Anda bisa langsung menukarkannya tanpa tambahan harga. Untuk durian yang sudah terlanjut terbuka, tidak akan terbuang percuma. Sebab, nantinya akan dipasok ke usaha rumahan untuk dibuat aneka camilan berbahan dasar durian. Selain durian kupas, Ucok Durian juga menyediakan pancake durian, daging durian, durian beku, buah durian utuh, dan es krim durian. Kisaran harga durian mulai dari Rp 40.000 per buah. Ada juga paket kemasan dengan harga Rp 100.000-500.000.
Selain makan di kedai, Anda juga bisa membawa durian tersebut sebagai oleh-oleh. Durian yang Anda pilih akan dikupas kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Pertama, isi buah dimasukkan ke dalam kotak plastik. Kotak yang sudah ditutup rapat kemudian dilakban rapat. Sesudah itu, kotak tersebut dimasukkan ke plastik bening. Sekali lagi, kemasan itu dilakban lagi. Durian pun ditutup sekitar empat lapis plastik. Tujuannya agar bau durian tidak semerbak saat Anda membawa ke dalam pesawat atau transportasi lainnya. Perlu diketahui, durian yang sudah ditutup rapat harus disimpan diruangan ber-AC selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk menjaga cita rasa durian.
Gimana tertarik untuk mengunjungi tempat ini jika berada di Kota Medan ? Sebab seperti Kata Ucok, rasanya tidak lengkap mengunjungi Medan jika tidak mencicipi durian ini dari Ucok Durian.
Baca juga hal-hal yang berkaitan dengan Sumut di batakita.com
Sumber : https://travel.kompas.com/read/2017/11/29/160641327/ucok-durian-destinasi-wisata-kuliner-jokowi-di-medan?page=all