Setiap daerah memiliki budaya khas yang menarik untuk dipelajari lebih jauh, salah satunya budaya Suku Batak yang tinggal di sekitar Danau Toba. Untuk melestarikan tradisi suku Batak, dibangunlah beberapa museum yang mengoleksi benda-benda bersejarah bagi suku Batak di sekitar kawasan Danau Toba. Museum apa sajakah itu?
Mari Kita Lihat dalam uraian berikut ini:
- Museum Huta Bolon
Terletak di Desa Simanindo, Kabupaten Samosir, Museum Huta Bolon menjadi destinasi menarik untuk disinggahi ketika masyarakat berkunjung ke area Danau Toba. Museum ini memiliki banyak koleksi barang bersejarah peninggalan Suku Batak Toba seperti kain ulos dengan berbagai motif, peralatan masak tradisional Suku Batak Toba, senjata perang yang digunakan di masa lampau, mainan tradisional anak-anak, sampai dengan alat berkebun Suku Batak Toba. Bangunan museum sendiri berbentuk rumah adat Batak Toba warisan Raja Sidauruk yang telah berusia ratusan tahun namun tetap berdiri kokoh dan terjaga.
Tiket masuk ke Museum Huta Bolon Simanindo adalah Rp. 10.000 perorang. Museum ini buka setiap hari sejak pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore.
Museum Huta Bolon Simanindo juga punya bentuk bangunan berupa rumah adat Batak Toba. Hanya saja dindingnya dibuat dari bilah-bilah papan sehingga cahaya matahari bisa masuk lebih banyak ke bagian dalam museumnya. Mungkin bangunannya lebih mirip sopo, tempat pengumpunan hasil panen dan ulos milik Batak Toba. Museum Huta Bolon Simanindo ini adalah rumah adat warisan dari Raja Sidaruk dan sejak tahun 1969 udah dijadikan sebagai museum yang bebas dikunjungi wisatawan.
Di bagian dalam museum terdapat berbagai macam barang koleksi dari peninggalan leluhur orang Batak seperti parlahaan, pustaka laklak, tunggal panaluan, solu bolon. Kemudian juga ada berbagai macam alat-alat rumah tangga hingga peralatan berburu, bertani dan alat-alat untuk upacara adat
2. Museum Tomok
Museum Tomok berlokasi di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Museum ini berjarak kurang lebih 21 km dari Museum Huta Bolon. Bangunan museum ini merupakan bangunan dengan arsitektur rumah adat Batak Toba khusus untuk raja dan anggota keluarganya yang disebut Rumah Bolon. Terdapat ukiran dan ornamen khas Batak yang disebut Gorga, dengan pintu yang didesain rendah sedangkan bagian atap rumah dibuat lebih tinggi. Museum ini juga terletak tak jauh dari objek wisata seperti Kubur Batu Raja Sidabutar dan Pertunjukan Boneka Sigale-Gale, serta tak jauh dari Pelabuhan Tomok yang menghubungkan Pulau Samosir dengan Parapat.
Koleksi Museum Batak Tomok
Museum Batak Tomok ini punya koleksi yang cukup beragam. Benda-benda koleksinya juga punya sejarah dan budaya yang cukup tinggi. Barang-barang koleksinya seperti peralatan perang, peralatan pertanian dan mata pencaharian penduduk, hingga peralatan sehari-hari seperti peralatan dapur dan rumah tangga.
Museum ini dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari. Pengunjung juga tidak dipungut biaya alias gratis loh. Hanya saja jika ingin menyumbang, disediain kotak di dekat pintu masuk museum.
3. Museum Letjen Jamin Gintings
Museum Letjen Jamin Gintings atau Museum Mahaputra Utama Jamin Gintings ini berlokasi di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, diresmikan pada tanggal 7 September 20213 oleh Purnomo Yusgiantoro selaku Menteri Pertahanan tahun 2009 – 2014. Tujuan didirikannya museum ini adalah sebagai ikon dari desa kelahiran Letjen Jamin Gintings yaitu desa suka. Filosofi desain unik museum ini terinspirasi dari perjuangan Letjen Jamin Ginting yang dianalogikan seperti kulit kacang yang melindungi isinya meskipun panas terik matahari menyengat di siang hari. Selama menjabat, beliau juga mendapat Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Bintang Mahaputera Utama. Atas jasa-jasanya beliau diangkat menjadi pahlawan nasional pada tanggal 7 November 2014. Dan untuk mengenang jasa kepahlawanannya maka dibangunlah museum yang bernama lengkap Museum Mahaputera Utama Letjen Jamin Gintings di desa kelahirannya.
Isi Museum Letjen Jamin GintingsMuseumnya terdiri atas dua lantai. Pada lantai satu, terdapat beragam benda-benda dari kebudayaan masyarakat Karo seperti peralatan hidup seperti berbagai senjata dan peralatan bertani, alat-alat rumah tangga, alat musik tradisional, alat tenun hingga pakaian adat Karo.
Di lantai Dua berisi berbagai maacaam barang koleksi yang berhubungan dengan Letjen Jamin Ginting. Pada dindingnya terdapaat panel-panel yang berisi sejarah hidup Letjen Jamin Gintings dan perjuangannya semasa hidupnya. Lalu juga ada koleksi bintang jasa dan penghargaan serta foto-foto tua yang berhubungan dengan beliau. Selain itu juga ada koleksi seperti tas dinas, tongkat komando, pakaian dinas, hingga perpustakaan yang berisi buku-buku yang berhubungan dengan beliau.
4. Museum TB. Silalahi
Beralamat di Jl. DR. TB Silalahi SH No.88 Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. Museum ini dibagi menjadi dua bangunan, yaitu bangunan khusus yang difungsikan sebagai Museum Batak yang memamerkan koleksi barang antik dan sejarah Batak sedangkan bangunan lainnya digunakan untuk mengenang Letjen (Purn) DR TB Silalahi. Museum T.B. Silalahi Center adalah museum pribadi atau museum jejak langkah dari T. B. Silalahi yang berisi tentang sejarah dan biografi T.B. Silalahi. T.B. Silalahi membangun museum ini sebagai wadah untuk memotivasi generasi muda untuk terus meraih cita-cita dengan melihat pengalaman TB. Silalahi mulai dari kecil sebagai anak pengembala kerbau sampai menjadi seorang Jenderal.
Koleksi Museum
Koleksi museum ini berupa koleksi pribadi T. B. Silalahi yang berupa pakaian dinas, bintang jasa, tanda kehormatan, kendaraan pribadi dan dinas, jenis senjata yang pernah digunakan oleh T. B. Silalahi, dan kenang-kenangan dari penjuru dunia yang diberikan kepada Bapak T. B. Silalahi.
Di dalam ruangan ini juga terdapat panel-panel yang menceritakan sejarah hidup perjalanan T. B. Silalahi serta perjalanan karirnya. Selain itu di ruangan ini juga terdapat benda-benda pribadi beliau seperti seragam dan pangkat-pangkat ketika di kemiliteran, beberapa ijazah, pakaian ketika menteri, bangku sekolah waktu di SR, mobil dinas yang dulu digunakan ketika menjabat sebagai Menpan pada Kabinet Pembangunan VI, dan lain sebagainya.
5. Museum Pusaka Karo
Museum pusaka karo adalah kumpulan dari beberapa koleksi benda-benda pada zaman dahulu milik puluhan warga yang dipinjamkan kepada museum untuk dipajang atau dipamerkan. Salah satu benda tersebut yakni Padung-Padung (Anting-anting perempuan Karo pada zaman dulu yang beratnya mencapai satu hingga satu setengah kilogram) dan Pustaka Lak-Lak (kitab aksara Karo yang ditulis di kulit kayu. Biasa digunakan Guru Si Baso/dukun dalam ritual pengobatan) dan menjadi koleksi tertua Museum Pusaka Karo yang diperkirakan usianya lebih dari 200 tahun.Museum pusaka karo berada di tengah Kota Berastagi. Museum pusaka karo berdiri sejak tahun 2010 dan didirikan oleh Pastor Leo Joosten Ginting.
KOLEKSI MUSEUM
Koleksi yang ada di Museum Pusaka Karo ini merupakan barang-barang milik puluhan warga yang dipinjamkan kepada museum untuk dipajang.
Meski tidak besar, Museum Pusaka Karo memiliki koleksi sebanyak 800 buah benda antik yang berasal dari tahun 1700-an.
Ada berbagai alat pertanian, pertukangan dan alat berburu yang dipajang, yaitu amak mbelang dan amak cur (sejenis tikar yang dianyam) dan tempat menyimpan dan menumbuk sirih dengan aneka ragam dan ukiran.
Ada juga padung-padung atau anting-anting yang biasa digunakan perempuan Karo yang sederhana. Tak ketinggalan, topeng-topeng raksasa untuk menari gundala-gundala, dan masih banyak lagi.
6. Museum Lingga
Bila ingin mencari tahu lebih banyak mengenai budaya dan tradisi Batak Karo, Sobat SMP dapat berkunjung ke Museum Lingga atau yang dikenal pula dengan nama Museum Karo Lingga. Seperti namanya, museum Lingga terletak di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Dibuka sejak Juni 1989, museum ini menyimpan berbagai macam benda etnik karo seperti capah atau piring kayu besar untuk makan sekeluarga, alat musik tradisional, alat memasak, dan berbagai koleksi foto yang menggambarkan budaya Batak Karo yang ada di desa tersebut. Museum Lingga disebut Museum Karo Lingga, di tempat ini banyak disimpan benda- benda tradisional Karo seperti capah (piring kayu besar untuk sekeluarga), tungkat/ tongkat, alat-alat musik dan lain sebagainya.
7. Museum Simalungun
Museum Simalungun berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar. Museum yang dibangun pada tahun 1939 ini, awalnya diberi nama Rumah Pusaka Simalungun, namun kemudian diubah menjadi Museum Simalungun pada tahun 1954. Tujuan pembangunan museum ini tidak lain untuk melestarikan adat dan budaya Suku Simalungun. Koleksi utama museum Simalungun antara lain etnografi berupa peralatan rumah tangga, koleksi keramik dan porselen, koleksi numismatika berupa mata uang, koleksi naskah kuno, dan lain-lain.
Arsitektur Museum
Museum Simalungun berbentuk Rumah Adat Simalungun yang memiliki ciri khas khusus pada bangunan, yaitu konstruksi bagian bawah atau kaki bangunan berupa susunan kayu glondongan yang masih bulat-bulat, dengan cara silang menyilang dari sudut ke sudut. Ciri khas lainnya adalah bentuk atap di mana pada anjungan diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya. Di samping itu pada bagian-bagian rumah lainnya diberi hiasan berupa lukisan-lukisan yang berwarna-warni yaitu merah, putih dan hitam.
Koleksi Museum
Museum Simalungun memiliki koleksi berjumlah 860 buah, yaitu :
- Koleksi Etnografika yaitu: Peralatan Rumah Tangga; Peralatan Pertanian; Peralatan Menangkap Ikan; Peralatan meramu dan berburu; Peralatan pandai emas dan pandai besi; Peralatan music dan tari; Peralatan pengrajin tenun; bahan-bahannya terbuat dari kayu, rotan, bambu, porselin, tanah liat, tanduk tulang-tulang, besi tembaga, kuningan dan bahan-bahan lainnya.
- Koleksi Keramikologie terdiri dari berbagai jenis porselin buatan China, Holland dan Spanyol.
- Koleksi Numismatika terdiri dari berbagai mata uang seperti mata Uang Indonesia, Belanda, Jepang dan lain-lain.
- Koleksi Naskah Kuno (Old Manuscript) terbuat dari kulit kayu Alim dan bamboo ayan. Naskah kuno menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional
- Koleksi Arkeologi yang terdiri dari aneka arca yang terbuat dari batu, perunggu dan kuningan
- Koleksi Hand Craff yakni koleksi karya seni berupa arca dan ornament yang bahannya terbuat dari kayu dan bambu.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-7-museum-batak-di-kawasan-danau-toba/
https://www.backpacksejarah.com/2014/05/museum-simalungun-di-pematang-siantar_1.html
https://www.backpacksejarah.com/2015/11/museum-tb-silalahi.html
https://www.backpacksejarah.com/2021/05/museum-letjen-jamin-gintings-di-tanah.html
https://www.backpacksejarah.com/2020/12/museum-batak-tomok-di-pulau-samosir.html