Martha 
Sejumlah pendayung memacu perahu mereka yang berbahan sintetik pada kompetisi Solu Bolon di pantai Tuktuk, Danau Toba. Solu Bolon adalah perahu tradisional yang dulunya digunakan sebagai alat transportasi utama di Danau Toba, terbuat dari kayu bulat yang dikeruk. Saat ini Solu Bolon sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari, seiring dengan kehadiran kapal-kapal bermesin dan ketiadaan bahan baku kayu berdiameter besar. (Sumatra Images/Binsar Bakkara)
Di Danau Toba ini, tentunya dihuni oleh mayoritas suku Batak yang memiliki tradisi adat istiadat yang kental dan kuat. Salah satu tradisinya adalah Tradisi Mangebang Solu Bolon atau Tradisi Mengelilingi Danau Toba menggunakan perahu besar.
Solu Bolon adalah kapal besar dikawasan Danau Toba, hanya dimilik oleh orang-orang besar saja kala itu dan pada umumnya berstatus raja yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat disebuah huta (desa). Kapal Tradisional Batak ini mampu menampung puluhan orang. Fungsi Solu Bolon adalah sebagai akat transportasi. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut Festival Danau Toba yang dilaksanakan setiap tahunnya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan perahu besar yang dihias dengan motif dan corak ornamen khas suku Batak. Kemudian dilanjutkan dengan acara penghormatan bagi pemuka adat. Penghormatan ini dilakukan oleh para tokoh atau pemangku adat. Baru setelahnya perahu tersebut dilepas dengan diiringi ritual suku Batak. Pelepasan perahu dilakukan oleh salah satu tokoh pemuka adat secara simbolik, dengan mengelilingi Danau Toba sebanyak tujuh kali putaran menggunakan Solu Bolon dengan motif dan corak yang telah diukir.
Solu bolon yang dapat menampung jumlah kelompok orang batak mengarungi perairan Danau Toba yang dulu untuk berdagang bahkan merebut daerah kekuasaan alias berperang. Sebelum adanya Kapal Motor masyarakat menggunakan Solu Bolon ini untuk alat transportasi, menjala ikan (menangkap ikan). Solu Bolon ini memliki ukuran Panjang 20m dan Lebar 1,5 m dan Solu Bolon ini dapat menampung 25 orang dan Solu Bolon ini terbuat dari kayu Bikkole, Bona Sanggar dan Kayu Antuang dan dirakit oleh masyarakat lokal. Bahan yang digunakan untuk Solu Bolon yakni, kayu meranti. Untuk keseluruhan bahan yang dihabiskan merakit Solu Bolon tersebut, menghabiskan tujuh batang kayu Meranti.Solu Bolon ini hias dengan ornamen-ornamen Silahisabungan yang membuat Solu Bolon ini menjadi suatu keunikan dari yang lain. Solu Bolon itu mempunyai nilai magis, demikian juga proses pemindahannya dari lokasi yang berada di dalam hutan perbukitan Dusun Sarulla.
Tradisi dan adat istiadat yang sampai saat ini masih terus berjalan, membuat Danau Toba seakan mempunyai pesonanya tersendiri. Keindahannya yang menenangkan, serta kebudayaannya yang unik, menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata yang tidak pernah lekang oleh zaman. Danau Toba tetap menjadi kepingan surga yang akan selalu menarik untuk dikunjungi.
https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/atraksi_solu_bolon
https://aksarapers.com/mangebang-solu-bolon-tradisi-yang-membangkitkan-pesona-danau-toba/
https://www.obatak.id/2015/07/solu-bolon-upaya-menghormati-raja.html
