Suku Batak merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah Sumatera Utara, Indonesia. Suku ini memiliki beragam tradisi dan budaya yang kaya, salah satunya adalah tradisi Mangulosi. Dalam pesta adat suku Batak, Mangulosi memiliki peran penting dan memiliki beberapa fakta menarik yang perlu kita ketahui. Tradisi mangulosi merupakan upacara adat Batak dengan proses mengalungkan kain ulos ke pundak orang lain. Ulos ini hadir dalam upacara pernikahan, kelahiran, bahkan kematian. Adapun Ulos tak sekadar dipakai sebagai bagian dari busana.
- Sebagai tanda ikut memberikan dan mendapatkan berkat bagi yang mengadakan pesta, seperti si pemberi ulos dan yang diberikan ulos di pesta pernikahan. Adapun bisa menjadi doa dan harapan bagi kedua mempelai dari setiap tamu undangan terutama pihak parboru (keluarga dari mempelai perempuan) dan pihak paranak (keluarga dari mempelai laki-laki).
- Pemberian ulos menjadi sebuah tradisi turun temurun yang harus dilakukan. Tak jarang pula, keluarga yang tidak melakukan tradisi mangulosi mendapatkan sangsi sosial dari masyarakat terutama bila silsilah kekerabatan di antaranya masih dekat.
- Mangulosi sebagai pertanda bahwasannya menghormati warisan dari nenek moyang.
- Mangulosi sebagai ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang memiliki peranan dalam pesta tersebut.
- Tradisi Mangulosi atau pemberian ulos juga memiliki makna sebagai lambang rasa kasih sayang dari hula-hula kepada boru (anak perempuan) yang biasanya diiringi dengan kata-kata doa restu atau pasu-pasu.
Tradisi mangulosi hingga kini, masih menjadi upacara adat yang sangat penting dalam suku Batak. Pemberian ulos ini pun wajib dilakukan karena, tradisi nenek moyang ini punya pengaruh besar.
Dalam kebudayaan Batak, ulos bukan hanya kain biasa. Ulos memiliki nilai budaya yang tinggi di tengah masyarakat Batak. Setiap ulos terkandung harapan atau keinginan tertentu atau sinta-sinta dalam warna dan ragam hiasnya.
Baca Juga : Mengenal Pakaian Adat Batak dan Ragam Busana Tradisional yang Elegan serta Berwarna
Dirunut dari sejarahnya, ulos bahkan punya makna memberi perlindungan dari segala gangguan. Ulos tertentu juga menunjukkan identitas, daerah yang membuatnya dan juga status sosial pemakai dan pemberinya.
Tradisi ini masih hadir dalam perkawinan, kematian dan kelahiran anak baru masyarakat Batak. Bahkan tak jarang, pemberian ulos menjadi penghargaan dan penghormatan.
Bagikan :