
sumber gambar : andalastourism.com
Mendatangi situs bersejarah menjadi aktivitas yang menyenangkan, terlebih bagi anda yang suka menelisik kisah masa lampau. Museum Situs Kota Cina bisa menjadi pilihan saat anda datang ke Kota Medan. Di dalam museum tersebut banyak sekali benda benda yang menjadi saksi bisu saat perdagangan antara penduduk setempat dengan imigran asal Tiongkok sedang berlangsung.
Para imigran tersebut memang datang ke Nusantara untuk berbisnis di kawasan pelabuhan laut. Beberapa benda yang berhubungan dengan masa tersebut disimpan dengan baik di dalam museum. Anda bisa datang dengan ojek atau kendaraan sewa karena memang tidak ada kendaraan umum yang langsung bisa mengantar anda sampai di depan bangunannya.
Baca Juga : Museum Perkebunan Pertama Di Indonesia Ada Di Kota Medan
batakita.com
Situs Kota China di Medan Marelan telah diketahui sejak tahun 1970-an, namun jejak sejarahnya mulai terkuak sejak ditemukanya sebuah arca kuno tepatnya pada saat adanya penggalian tanah menggunakan alat berat untuk penimbunan pembangunan jalan Tol Belmera pada tahun 1986 silam Terkuburnya jejak sejarah Kota China, yang hingga kini belum habis tergali adalah kerajaan yang makmur dan terdapat pelabuhan laut (bandar)internasional yang dihuni para imigran asal Tiongkok.

Pada umumnya, Bangsa China datang dengan latar belakang keinginan untuk mencari peruntungan hidup lebih baik dari tempat asalnya, dengan melakukan bisnis perdagangan. Di bandar tertua, diperkirakan pada masa Dinasti Song, Kota China yang berada di sebelah utara Kota Medan ini, mengalami kejayaan. Kawasan daratan dan pantai dihuni imigran dari negeri Tiongkok, dengan pelabuhan rakyat serta jalur perdagangan tersibuk. Transaksi perdagangan seperti tembikar, guci, keramik, rempah-rempah dan termasuk arca berlanggam Chola atau India Selatan diperjual belikan.
Tidak hanya niaga, tapi dibandar tertua di Kota Medan ini juga berlangsung beragam aktivitas budaya. Bukti dari sejarah pelabuhan ini diketahui, setelah adanya penemuan kayu rangka dari bangkai kapal. Untuk penemuan kayu sisa dari rangka kapal ditemukan di sebelah utara, ditempat itu diyakini sebagai lokasi pelabuhan laut pada masa itu. Kemajuan perdagangan di bandar Kota China mendadak terhenti, setelah kota itu dilanda musibah alam.

Kawasan pelabuhan laut yang berkembang pesat, terkubur menjadi daratan. Dari cerita legenda di masyarakat hilangnya Kota China dikarenakan menerima kutukan dan diserang oleh pasukan kepah. Sedangkan sebagian lain beranggapan, kota tempat imigran Tiongkok itu hilang setelah terkena bencana tsunami.
Sekitar 5 abad kemudian setelah bandar Kota China terjadi pendangkalan, pelabuhan baru lalu berdiri di kawasan Bandar Labuhan Deli atau saat ini berada di wilayah Kelurahan Pekan labuhan, berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi situs Kota China. Sejarah bandar Labuhan Deli dibangun pada tahun 1814, setelah raja deli ketiga, Tuanku Panglima Pasutan memindahkan pusat pemerintahan Kesultanan Deli dari Deli Tua ke daerah Labuhan Deli.
Museum ini didirikan oleh sejarawan bernama Ichwan Azhari di tahun 2008. Beliau adalah dosen jurusan sejarah dari Universitas Negeri Medan. Baru setahun setelahnya yaitu di tahun 2009, museum tersebut diresmikan oleh pemerintah. Tujuan utama mengapa museum peninggalan ini didirikan adalah untuk menyimpan sejarah yang menjadi bagian dari peradaban di Medan.

Sebagai wilayah perdagangan, tidak heran rasanya jika koin menjadi benda yang paling banyak ditemukan di situs kota Cina. Koin koin tersebut sudah berumur ratusan tahun, bahkan disinyalir ada yang lebih dari 1000 tahun yang lalu. Bentuknya unik dan jauh berbeda dengan koin yang saat ini digunakan sebagai alat tukar.
Koin tersebut memiliki lubang di bagian tengahnya. Umumnya masyarakat dikala itu menyimpan koin di dalam sebuah kantong dan mengikatnya dengan sebuah benang. Ukuran koin tersebut cukup beragam. Di sisi koin terdapat beberapa keterangan yang memudahkan anda untuk mengetahui koin apakah itu. Semua koleksi itu disimpan dengan baik agar kondisinya masih terjaga.
Selian koin, di Museum Situs Kota Cina juga terdapat beberapa koleksi berupa tulang hewan yang ditemukan di sekitaran Situs Kota Cina. Meskipun hanya tulang, namun banyak informasi yang bisa ditemukan darinya. Arkeolog bisa melihat seberapa jauh timeline waktu dari peradaban Tiongkok yang ada di kawasan pelabuhan saat itu.

Karena Situs Kota Cina dulunya adalah pelabuhan internasional, maka peninggalan berupa kayu bekas kapal adalah hal yang lumrah. Beberapa kayu tersebut diperkirakan berasal dari kapal kapal imigran Tiongkok yang sata itu dibangun pada masa Dinasti Ming. Meskipun kondisi kayunya sudah tidak utuh, namun benda tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Tembikar, porselen, dan beberapa arca berlanggam chola adalah benda yang banyak dijual di masa lampau. Benda benda tersebut dikumpulkan dan ditemukan dari rumah penduduk yang ada di kawasan situs. Porselen yang ada di sana memiliki bahan yang khas dan hanya diproduksi di kawasan Tiongkok. Porselen menjadi koleksi yang paling berkesan di dalam Museum Situs Kota Cina.
Hingga saat ini, penelusuran benda benda bersejarah yang berkaitan dengan Kampung Cina masih terus digali. Harapannya benda benda tersebut bisa memberikan petunjuk kerajaan apa yang dahulu benar benar berkuasa di kawasan tersebut. Mengupas sjearah memang bukan hal yang udha, sehingga diperlukan rekonstruksi dan pemahaman yang dalam seputra kehidupan masyarakat.

Museum Situs Kota Cina, berada di Jl. Kota Cina, Marelan, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Untuk sampai ke spot tersebut, anda perlu menggunakan ojek atau kendaraan sewa. Tidak ada kendaraan umum yang bisa mengantar anda sampai di depan museum. Jika turun di jalan besar, maka anda perlu melanjutkan perjalanan sejauh 1 km.
Untuk masuk ke Museum Situs Kota Cina, anda tidak perlu menyiapkan budget yang besar. Harga tiketnya hanya Rp 15.000 untuk umum. Namun jika anda adalah pelajar, maka biayanya hanya Rp 5.000. Biaya tersebut tidak jauh dari tarif untuk mahasiswa, yaitu Rp 10.000. Setelah membayar tiket, anda bisa langsung masuk dan melihat koleksi peninggalan sejarah.

FOLLOW US
Baca artikel menarik lainnya di – batakita.com
sumber : andalastourism.com