Samosir merupakan sebuah kabupaten dengan sejuta keindahan tempat wisata yang tak ada habisnya. Bagaimana tidak, setiap tahunnya daerah yang berada di tengah Danau Toba yang merupakan danau terluas di Asia Tenggara ini selalu melahirkan tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata dengan keindahan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Batu Marsiompaan, merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Samosir, Dalam cerita Rakyat Batu ini menjadi salah satu bukti atau menjadi tanda bahwa hubungan sedarah (incest) itu tidaklah dapat berlansung dari kehidupan masyarakat Batak.
Baca Juga : Wisata Sejarah di Kampung Batak, Harus ke 4 Lokasi Ini
Legenda Batu Marsiompaan di Samosir Alkisah Batu marompa ini bermula ketika sepasang kakak beradik menjalin Asmara semenjak kecil. kedekatan Mereka terlihat berbeda saudari hubungan kakak-adik seperti biasanya.
Suatu ketika marahlah orangtua mereka Dengan Mengatakan “Apa yang kalian lakukan Membuat malu keluarga”.”kalian adalah Marito Bagaimana mungkin kalian Menjalin Cinta”? Jangan lakukan lagi kalian harus saling menjauhi,mengerti??
Singkat cerita karena tidak ada perubahan dan mereka masih saja bersama dan tampak semakin mesra maka kedua orangtua mereka bersepakat untuk memisahkan mereka. sang kakak diantar ke rumah paman atau tulang dan pada perempuan tetap berada di rumah dengan harapan mereka tidak bertemu lagi.
Namun hal ini semua sia-sia, sepasang kakak beradik itu berusaha saling bertemu kemanapun Mereka pergi sehingga suatu hari mereka pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar bersama dengan kelompok masyarakat lainnya.
“ito cinta ini hadir begitu saja walaupun kamu adalah itoku namun aku sangat mencintaimu biarlah hutan ini menjadi saksi bahwa kita akan tetap bersama dan tidak akan terpisahkan”Berjanjilah Ito jangan tinggalkan aku ucap adiknya. ya ito,kita akan tetap bersama mulai hari ini sampai selamanya jawab kakaknya.
Akhirnya mereka berdua memutuskan malam itu tinggal di hutan,jauh dari orang tua dan tetangga-tetangga mereka. Keesokan harinya, orangtua mereka sadar bahwa kedua anaknya tidak ada dalam rombongan.lalu kedua orangtuanya memutuskan untuk mencari ke dalam hutan. Setelah mencari kesana kemari maka ditemukanlah jejak mereka yang telah berubah menjadi batu yang bertindih atau marompa. nah,Cerita ini juga mengingatkan bahwa di masyarakat Batak yang Marito atau semarga tidak boleh saling menikah.
Lokasi Batu Marsiomppaan ini dapat ditempuh dari daerah Tomok kemudian Pangururan lalu menuju pelabuhan tarabunga Setelah itu kita akan menyebrang menuju titik mendaki menuju Batu Marsiomppan. Nah, jalanan yang terjal dan tergolong tinggi tidak akan terasa menghalangi karena pemandangan yang disajikan sepanjang perjalanan sangat mempesona
Pengunjungnya hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja. rute menuju Batu marompa yakni pengunjung bisa menggunakan jalur telek setelah ditemukan Simpang ke arah Desa,Tambak Dolok.
FOLLOW
Baca artikel menarik lainnya di – batakita.com