Lemang mungkin tidak asing lagi kita dengar. Makanan tradisional ini terbuat dari ketan dicampur santan ini sangat populer di Kota Tebingtinggi. Oleh karena inilah Tebing Tinggi dijuluki sebagai Kota Lemang.
Awalnya, makanan lemang ini dibawa oleh perantau asal Provinsi Sumatera Barat (Padang) ke Kota Tebing Tinggi. Menurut laman tebingtinggikota.go.id, pusat penjualan lemang di Tebing Tinggi adalah di seruas jalan bernama Jl. KH Dahlan berseberangan dengan Masjid Raya Tebing Tinggi, atau masyarakat lebih mengenalnya sebagai Jalan Tjong A fie.
Lemang yang paling terkenal adalah Lemang Batok. Lemang produksi kota Tebing Tinggi sangat terkenal lezatnya. Selain mirip dengan makanan tradisional Jawa, Lemper, ini fakta menarik lainnya tentang Lemang.
Asal Mula Nama Lemang Batok
Dilansir dari laman sumutpos.co, asal mula lemang ini dinamakan lemang batok adalah karena cara membakar lemang menggunakan arang batok kelapa dan menggunakan bambu lemang pilihan. Bahkan daun pisang muda sebagai pembungkus di dalam juga daun pisang muda pilihan. Proses pemanggangan lemang ini mencapai empat jam lamanya. Setelah tampak masak dan bambu menunjukan kehitaman, barulah lemang siap disantap. Ada hal unik lainnya dalam membuat lemang yaitu tidak boleh berbicara kotor dan menceritakan orang lain, karena nantinya lemang tidak akan masak sempurna.
Baca Juga : Kuliner Legendaris Kota Medan, Artis Juga Berkunjung Lho!
Terbuat dari Nasi Ketan dan Santan
Dilansir dari Liputan6.com, lemang terbuat dari nasi yang dimasak bersama dengan santan. Lemang ini kemudian dimasukkan ke dalam batok seukuran lengan manusia untuk dibakar hingga bambunya hitam.
Sebelum dimasukkan ke batok, lemang terlebih dahulu dibungkus menggunakan daun muda pisang. Tujuannya supaya harum lemang tetap terjaga hingg batok dibelah.
Sudah Ada Sejak 55 Tahun yang Lalu
Pencipta sekaligus pemilik lemang batok yang terkenal ini adalah H Abu Bakar Sikumbang dan istrinya Hj Siti Maimunah Sinaga yang sudah wafat. Kini, lemang batok masih dilestarikan oleh generasi ketiga sebagai penerusnya.
Menurut salah satu generasi ketiga, usaha lemang batok ini diteruskan mulai dari uyut, kakek dan mewarisi orangtuanya. Lemang Batok dijual di Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan atau dikenal dengan sebutan Cong Api Kota Tebingtinggi.
Lemang batok ini tidak hanya dikenal di Sumatera Utara, tapi juga hingga ke beberapa negara asia seperti Malaysia, Cina, Korea dan Singapura.
Baca Juga : W&W UYEN PREMIUM + SPECIAL SAUCE OLEH-OLEH KHAS MEDAN ANTI MAINSTREAM
Festival Lemang
Hingga kini lemang batok sudah dikenal sebagai ciri khas Tebing Tinggi. Bahkan, karena keunikannya ini membuat Tebing Tinggi disebut sebagai Kota Lemang. Tidak hanya itu, demi menjaga lemang agar tetap dilestarikan menjadi makanan khas Tebing Tinggi, pemerintah setempat secara rutin melaksanakan acara kuliner bertajuk Lemang.
Keunikan lainnya dari Lemang Batok ini adalah dari ritual pembuatannya. Konon, para pembuat lemang ini tidak diperbolehkan berbicara kotor atau menceritakan keburukan orang lain saat memasaknya. Jika pantangan ini dilanggar, maka lemang yang dihasilkan dipercaya menjadi tidak enak.
Keunikan berikutnya yakni dari cara memakannya. Lemang ini lebih enak dimakan bersama dengan selai. Bahkan tidak jarang yang menyantapnya dikombinasikan dengan tapai ketan.
Lemang Batok banyak sekali dijual di Pusat Kota Tebingtinggi. Para penjual Lemang Batok biasanya sering mangkal di sekitar Masjid Raya Kota Tebingtinggi.
Lemang batok dijual dengan harga bervariasi, untuk ukuran kecil dijual dengan harga 12 ribu per batang, sedang 20 ribu dan besar 50 ribu rupiah.
Satu-satunya lokasi penjualan lemang batok yakni di jalan KH Ahmad Dahlan tepatnya di depan masjid Raya, Kota Tebing Tinggi.
Anda berminat … ?
Dapatkan update informasi seputar batak dan sumut setiap hari dari – batakita.com
Hastag : lemang batok lemang lemang tebingtinggi kuliner tebingtinggi kuliner sumut Oleh-Oleh Sumut
FOLLOW :
Sumber: indozone.id