Ugamo Malim merupakan salah satu ajaran atau kepercayaan lokal yang diyakini oleh sebagian orang Batak.
Adapun Ugamo Malim ini diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno.
Para penganut Ugamo Malim berpendapat bahwa ajaran ini muncul sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Namun, saat itu, namnya bukan Ugamo Malim dan hanya berbentuk kepercayaan dengan ajaran secara lisan.
Baca Juga: Aksara Batak Toba: Urutan Huruf dan Jumlah Anak Ni Surat
Ugamo Malim baru berbentuk lembaga setelah Sisingamangaraja meninggal dunia pada 1907.
Munculnya Ugamo Malim
Ugamo Malim yang merupakan agama lokal bagi sebagian masyarakat Batak muncul sejak era kuno.
Bahkan, Ugamo Malim diperkirakan muncul sejak 3.000 tahun sebelum masehi.
Para penganut Ugamo Malim menilai bahwa Raja Ihat dan Boru merupakan manusia pertama orang Batak.
Baca Juga: Sejak 1978, Rumah Adat Batak Berdiri di Kota Werpeloh Jerman
Raja Ihat dan Boru dipercaya oleh para penganut Ugamo Malim, sebagai manusia pertama yang diturunkan di dunia.
Dari Raja Ihat dan Boru inilah yang menjadi bagian dari keyakinan para penganut Ugamo Malim.
Revitalisasi Ugamo Malim
Belanda yang mulai menginvasi Sumatera Utara mengancam nyawa Sisingamangaraja XII.
Saat itu, Sisingamangaraja XII menjadi salah satu tokoh yang berjuang melawan upaya penjajahan Belanda di Sumatera Utara.
Sebelum Sisingamangaraja meninggal dunia pada 1907, ia berpesan kepada Lanja Naipospos untuk terus menyebarkan dan melestarikan kepercayaan orang Batak kepada Debata Mulajadi Nabolon.
Setelah itu, muncul Raja Nasiakbagi, penerus Sisingamangaraja. Ia kemudian dikenal sebagai Malim Debata yang pertama kali mencetuskan agar Ugamu Malim dilembagakan sebagai agama.
Baca Juga: Batak Mengenal Beberapa Status untuk Wanita Menikah Selain Janda
Sejak saat itu, Ugamo Malim menjadi ajaran bagi sebagian orang Batak yang sudah terorganisasi.
Referensi: Situmorang, Jonar. (2017). Mengenal Agama Manusia. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Baca juga hal-hal lainnya: batakita.com
Hastag: #budaya #terviral #ugamomalim #adatbatak #budayabatak # #kepercayaan
Sumber: kompas.com