
sumber gambar : docplayer.info
Etnis Simalungun memiliki kebudayaan yang banyak menghasilkan kesenian daerah dan upacara adat, dan hal tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Simalungun sebagai upaya mensyukuri anugerah alam dan berkah yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka. Kesenian dan upacara adat yang terdapat dalam masyarakat Simalungun adalah warisan leluhur yang turun temurun dari generasi ke generasi yang masih selalu dilakukan sampai sekarang. Salah satu warisan tersebut adalah upacara adat.
Upacara adat pada masyarakat Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan (perkawinan), upacara adat marujung goluh sayur matua (kematian), upacara adat mangongkal holi (mengangkat tulang-belulang orang yang sudah lama meninggal dunia) dan masih banyak upacara yang lainnya.

Porsa merupakan kain berwarna putih yang diikatkan ke kepala kaum laki-laki. Proses ini disebut sebagai Padalan Porsa. Porsa tersebut memiliki peran dan arti bagi masyarakat Simalungun sebagai tanda atau lambang kesucian. Padalan Porsa yang merupakan salah satu proses pada upacara kematian sayur matua yang harus dilaksanakan dalam masyarakat Simalungun. Tentunya hal ini dilatar belakangi oleh sistem adat mereka juga berhubungan dengan aturan dan kepercayaan dari masyarakat Simalungun itu sendiri.
Porsa selalu dipakai dalam setiap Upacara kematian Sayur Matua karena sesuatu yang dianggap penting dan bernilai bagi etnik Simalungun dan hal ini sudah turun-temurun dilaksanakan dan sudah menjadi suatu tradisi. Setiap Upacara Kematian Sayur Matua tersebut, orang yang menghadirinya ada yang memakai Porsa dan ada juga yang tidak. Dalam hal ini Porsa tersebut hanya dipakai oleh kaum laki-laki dan tidak dengan kaum perempuan.
Setiap Upacara adat Sayur matua yakni mandingguri tersebut tidaklah lepas dari Porsa. Selain itu pemakaian Porsa tersebut juga dilaksanakan berdasarkan aturan dalam sistem kekerabatan mereka. Pada rangkaian adat Padalan Porsa tersebut terdapat proses cara memakaikannya, siapa yang memakaikannya dan siapa yang dipakaikan.

Porsa merupakan hal yang penting dalam melakukan upacara adat Sayur matua. Tanpa adanya Porsa pelaksanaan adat Sayur matua dianggap menjadi kurang sempurna. Untuk itu Porsa digunakan demi berlangsungnya upacara yang sempurna dan demi kelancaran dan kesuksesan upacara ini.

Baca berita lainnya di – batakita.com
sumber : digilib.unimed.ac.id