Suku Batak adalah suku yang paling sering dan paling banyak menerapkan Upacara Adat,bahkan suku Batak Tidak Bisa di lepaskan dari yang namanya Upacara Adat.bisa di katakan sejak seseorang suku batak masih di dalam kandungan mereka sudah ikut ambil bagian dalam perayaan Upacara Adat sampai Lahir di dunia dan terakhir Sampai ajal menjemputnya tetap juga merayakan upacara Suku Batak ini.
jika Kita coba berkunjung atau liburan beberapa hari ke sumatera utara, dimana wilayah ini adalah tempat tinggal menetap para suku batak.maka kita akan menyaksikan langsung berbagai upacara upacara adat suku batak ini.Adat juga Sudah merupakan warisan kearifan lokal dari nenek moyang suku Batak.
Banyak momentum yang digelar oleh masyarakat Sumut terkait dengan upacara adatnya. Bisa karena ada peristiwa kematian, ada juga upacara dari adat Batak, adat Tapanuli dan adat karo. Masing – masing memiliki ritual berbeda sesuai dengan adat yang diwariskan dari zaman dahulu. Keberagaman yang ada harus mendapat perhatian dari pemerintah.
Dari upacara adat Sumatera Utara ini banyak pesan moral yang bisa Anda dapatkan, mulai dari kebersamaan, kekhidmatan dan kepedulian. Budaya yang ada dan terus dirawat oleh generasi selanjutnya merupakan modal sebuah bangsa yang berperadaban.
Tidak semua upacara adat Sumatera Utara masih eksis. Hal ini karena pengaruh dari keyakinan agama dan masifnya budaya asing yang masuk kedalam negeri dan memberikan pengaruhnya. Kini sebagian upacara adat masih ada dan yang tinggal sejarah saja.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Upacara Adat Suku Batak, Pada artikel batakita.com Akan meliput ringkasan Jenis Upacara Adat Dalam Kebudayaan Suku Batak.
- Upacara adat Mangirdak atau Mangganje atau Mambosuri boru (adat tujuh bulanan)
Upacara adat Mangirdak adalah upacara yang diterima oleh seorang ibu yang usia kandungannya tujuh bulan.Pihak keluarga membawa makanan seperti ikan mas dan nasi untuk diberikan kepada Ibu yang mengandung dengan harapan ibu yang mrlahirkan dan anak yang dilahirkan sehat.
Acara mambosuri tersebut memiliki makna bahwa kedua pasangan harus siap menerima tanggung jawab sebagai orang tua, secara khusus memelihara buah hati yang dikaruniakan oleh Yang Ilahi.
Pasangan suami istri harus siap dengan segala perubahan yang akan mewarnai kehidupan berkeluarga baik tanggungjawab dalam melangsungkan prosesi adat istiadat termasuk acara dalam penantian sang buah hati di umur 7 bulanan kandungan istri.
Acara tersebut akan dihadiri oleh keluarga dari pihak lelaki (dalam bahasa Batak Toba, paranak) dan pihak perempuan (dalam bahasa Batak Toba, parboru) dengan tujaun mendoakan kelancaran lahirnya bayi yang masih dalam kandungan. Pihak hulahula (mertua lelaki) akan menyiapkan dan membawa makanan dan perlengkapan adat khas batak dan membawanya ke rumah tempat tinggal pasangan tersebut. Biasanya, acara mambosuri saat matahari mulai naik (dalam bahasa Batak Toba, parnangkok ni mata ni ari) atau sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Sebelum memulai acara, pihak parboru harus mempersiapkan dan membawa pring yang dikenal dengan nama pinggan pasu berisi nasi dan arsik ikan mas atau ihan bataksebagai simbol kehormatan dan berkat dalam kehidupan. Sebelum memulai acara, pihak parboru harus mempersiapkan dan membawa pring yang dikenal dengan nama pinggan pasu berisi nasi dan arsik ikan mas atau ihan bataksebagai simbol kehormatan dan berkat dalam kehidupan.
Sedangkan pihak keluarga suami (paranak)menyediakan jamuan makan sesuai adat yang biasa dilakukan dan menyiapkan sejumah uang dalam amplop yang diserahkan kepihak mertua suami saat acara selesai sebagai ucapan terima kasih.
2. Upacara adat Mangharoan
Mangharoan adalah upacara adat Sumatera Utara usai 2 minggu umur kelahiran si anak bayi dalam kepercayaan masyarakat Batak. Dalam ini akan dilakukan perjamuan makan bersama yang dilakukan oleh pihak keluarga dengan para tetangga terdekat.
Pada upacara Mangharoan ini si ibu dari si anak bayi akan diberikan asupan makanan yang diharapkan bisa memperlancar suplai sir susunya kepada si anak. Tradisi ini bertujuan mendekatkan diri secara lebih antara si anak dengan si ayah dan ibunya agar keterikatan mereka bisa terjaga dengan baik untuk ke depannya.
3. Upacara adat Martutu aek
Martutu Aek adalah upacara adat Sumatera Utara. Yaitu sebuah tradisi proses pemandian dan pemberian nama kepada anak di masyarakat Batak dimana anak akan disucikan dan didoakan agar sang anak mendapatkan keberkahan dan nasib mujur kedepannya.
Konon, pada usia anak menginjak 7 hari setelah hari kelahirannya anak bayi wajib dimandikan di pancuran air. Usai itu anak bayi akan diberkati oleh sesepuh adat dimana sesepuh adat ini wajib memberikan rekomendasi nama.
4. Upacara adat Marhajabuan
Upacara adat marhajabuan adalah upacara adat pernikahan sesuai dengan adat Batak Toba, marhajabuan(berumah-tangga) artinya setiap masyarakat batak yang akan berumah tangga atau menikah harus melalui sebuah pesta adat tidak boleh hanya dibaptis di gereja atau hanya sekedar akad nikah. Acara ini akan dihadiri oleh seluruh sanak keluarga dari pihak pria maupun wanita dan diadakan pemberian ulos kepada pasangan yang menikah.
Para pasangan pengantin wajib berbagi kebahagiaan dengan yang lain lewat sebuah pesta pernikahan. Pada prosesi Marhajabuan ini kedua pasangan pengantin akan diberikan pengalungan kain ulos simbol penghormatan.
5. Upacara adat Manulangi
Upacara adat manulangi adalah upacara adat yang diberikan kepada orang tua yang lanjut usianya dengan menyuapi/menyulangkan makanan kesukaan Orangtua atau makanan yang terbaik oleh anak dan cucunya.namun secara tradisional buasanya anak dan cucunya akan menyajikan arsik spesial atau daging yang di olah sebaik mungkin.
6. Upacara adat Hamatean
Upacara adat hamatean adalah upacara adat kematian saat seseorang Batak meninggal disesuaikan dengan adat Batak Toba apakah adat yang akan dibuat jika seseorang meninggal sebagai sari matua, saur matua, maulibulung dll.
7. Mate Mangkar
Mate Mangkar termasuk salah satu upacara adat Sumatera Utara terkait dengan kematian khas warga Batak dimana upacara ini dilakukan kepada suami atau istri yang belum memiliki keturunan sama sekali.
Pelaksanaan Mate Mangkar penuh khidmat dan sakral dimana keluarga yang ditinggalkan wajib melepas kepergian suami atau istri yang telah meninggal dunia agar arwahnya bisa tenang menurut adat setempat.
Tradisi ini merupakan sebuah penghormatan kepada pihak yang meninggal dan keluarga yang telah ditinggalkan oleh pihak yang meninggal dunia.
Demikian kami sampaikan tentang informasi upacara adat Sumatera Utara berserta gambar dan penjelasannya. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa Indonesia begitu kaya akan budaya dan kearifan lokal. Ini harus kita jaga.
Baca informasi mengenai batak dan sumatera utara di – batakita.com
sumber: https://wargabatak.olahaninternet.my.id/2021/09/Jenis-Upacara-Adat-Dalam-Kebudayaan-Suku-Batak.html
Hastag: #adatbatak #budayabatak #upacaraadatbatak #sumaterautara #budaya #terpilih