Asahan adalah kabupaten di kawasan Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya mencapai 3.732,97 kilometer persegi yang terbagi menjadi 25 kecamatan. Kabupaten ini beribukota di Kisaran. Ibu kota terdahulu kabupaten Asahan ialah Tanjung Balai, yang kemudian dimekarkan menjadi kota otonom. Asahan merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang membentuk lembaga pengawas pelayanan umum bernama Ombudsman Daerah Asahan, melalui SK Bupati Asahan Nomor: 419-Huk/Tahun 2004, tanggal 20 Oktober 2004. Di era kolonial, wilayah ini disebut sebagai Assaban oleh orang Eropa. Pada tahun 2021, penduduk Kabupaten Asahan sebanyak 777.626 jiwa.
Peta Administrasi Kabupaten Asahan
Kecamatan terluas dengan luas mencapai 713,63 kilometer persegi berada di Kecamatan Bandar Pasir Maroge. Sementara, Kecamatan Kisaran Timur merupakan kecamatan terkecil dengan luas 30,16 kilometer persegi. Total penduduk Kabupaten Asahan menurut sensus penduduk pada 2020 mencapai 796.960 jiwa. Bupati Asahan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan. Bupati Asahan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Asahan ialah H. Surya, BSc, dengan wakil bupati Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos, M.Si. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Asahan 2020. Surya dan Taufik dilantik oleh gubernur Sumatra UtaraEdy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 Kota Medan, untuk masa jabatan 2021–2024.
Sejarah Kabupaten Asahan
Perjalanan Sultan Aceh “Sultan Iskandar Muda” ke Johor dan Malaka pada tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari Sejarah Asahan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai, yang kemudian dinamakan ASAHAN. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga, Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai “Balai” untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka, sekarang ini dikenal dengan “Tanjung Balai”.
Dari hasil perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri Raja Simargolang lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Selain itu di daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di Wilayah Batu Bara dan ada kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.
Tanggal 22 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
- Onder Afdeling Batu Bara
- Onder Afdeling Asahan
- Onder Afdeling Labuhan Batu.
Kemudian setiap tahun tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Asahan. Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatera Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:
- Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan
- Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati
- Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih
Kabupaten Asahan dibagi menjadi 15 (lima belas ) Wilayah Kecamatan terdiri dari :
Apa saja fakta menarik lainnya dari kabupaten ini, mari kita bahas kembali.
Pelabuhan Bagan Asahan
Pelabuhan Bagan Asahan berada di Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan. Pelabuhan ini merupakan tempat penambatan kapal yang biasa digunakan para nelayan di Kabupaten Asahan.
Sementara, kapal penumpang masih menggunakan Pelabuhan Teluk Nibung di Kota Tanjung Balai. Karena wilayah Asahan yang menghadap ke Selat Malaka dan berbatasan dengan Malaysia, masyarakat banyak juga memanfaatkan pelabuhan ini sebagai tempat rekreasi. Terminal penumpang ini memiliki bangunan dua lantai dengan luas total 1.480,5 m2, dimana lantai satu seluas 790,82 m2 dan lantai dua dengan luas 689,68 m2. Istimewa/PT Pelindo I.
Danau Teratai
Danau Teratai terletak di Kecamatan Tinggi Raja, tepatnya di Desa Terusan Tengah, sekitar 19 kilometer dari Kota Kisaran. Danau ini menjadi salah satu objek wisata di Asahan.
Luas kawasan danau ini kurang lebih 100 hektare. Tempat ini dikelola sebagai destinasi wisata kecil. Di area danau tersedia sepeda air, gazebo atau pandok, dan warung makan.
Namun yang unik dari danau ini adalah danaunya terbagi menjadi dua dan di tengahnya terdapat jalan yang menghubungkan desa-desa di kecamatan Tinggi Raja.
Bagian yang terluas adalah danau di sebelah kiri. Di ujung danaunya terlihat seperti rawa-rawa dan berbatasan dengan perkebunan sawit. Di permukaan danau yang berair jernih ini tumbuh beberapa bunga teratai. Di seberang danau juga terlihat beberapa pondok kecil yang terlihat cantik dari sisi seberang.
Sedangkan bagian danau yang di sebelah kanan, danaunya lebih dalam. Di sini terdapat wahana bermain air, berupa sepeda bebek air. Di tengah danaunya juga terdapat beberapa pohon yang menjulang tinggi dari dalam air sehingga menambah kesan unik pada danau ini. Meski Danau Teratai ini tidak begitu besar, namun tempat ini cukup asyik juga buat bersantai. Di pinggiran danaunya telah dipagarin sehingga aman buat anak-anak. Di sekeliling danaunya juga udah disediakan bangku-bangku beton. Di sekitarnya juga tumbuh pepohonan yang rindang. Sedangkan dari arah danau bertiup angin sepoy-sepoy yang membuat suasananya semakin adem dan nyaman.
Air Terjun Simonang Monang
Berlokasi di desa perkebunan Pulau Padang, air terjun asahan ini sebenarnya terletak di sebuah kaki perbukitan. Sayangnya kalian mungkin perlu berpikir dua kali kalau hendak berkunjung. Akses tempat tersebut tidak terlalu jauh, tetapi kondisi jalan tidak sesuai harapan. Perlu dicatat, desa yang menjadi tujuan wisata di Bandar Pulau ini memang belum banyak diketahui penikmat alam. Wajib menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai disana karena jarangnya angkutan umum.
Air terjun ini terletak di Kecamatan Bandar Pulau, Desa Bandar Pulau Pekan, yang berjarak sekitar 73 kilometer dari Kota Kisaran. Biasanya, masyarakat datang untuk mandi di sekitar air terjun sembari menikmati pemandangan alamnya. Terkadang, Air Terjun Simonang Monang dijadikan tempat ajang pemilihan ratu dan pangeran simonang monang, khusus remaja. Air Terjun Simonang Monang memiliki dua buah air terjun dengan ketinggian kurang lebih 12 kilometer. Perlu diingat, arus air di air terjun ini cukup deras. Karena itu, pengunjung diminta berhati-hati lantaran kolam utama diyakini sangat dalam.
Air Terjun Ponot
Sumber listrik salah-satunya bisa berasal dari uap, dan air. Dan tahukah anda bahwa di Sumatera Utara terdapat air terjun yang masuk sebagai salah-satu air terjun tertinggi di Indonesia? Dan aliran airnya menjadi penyumbang bagi PLTA Sigura-gura. Ya, air terjun tersebut bernama Air Terjun Ponot. Air terjun kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, dengan sajian keindahan dari sepanjang jalan hingga sampai di lokasi utama. Saat masuk gapura pertama Air Terjun Ponot yang berada di Desa Tangga, para wisatawan sudah bisa melihat sebuah gunung tinggi yang ada di depan mata. Seakan-akan jalanan menjadi buntu, padahal tidak demikian adanya. Air Terjun Ponot merupakan air terjun tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian hampir mencapai lebih dari 250 meter. Lokasinya terletak di Kecamatan Aek Songsongan, Desa Tangga. Pemandangan yang disajikan oleh air terjun ini berupa keasrian alam. Air terjun ini berasal dari anak sungai di Sungai Asahan. Sementara, aliran air selanjutnya menuju ke Selat Malaka yang memunculkan Air Terjun Sigura-gura dan Air Terjun Tangga atau disebut juga sebagai Air Terjun Sampuran Siharimo untuk pembangkit arus listrik.
Sinandong Asahan
Sinandong Asahan merupakan kesenian nenek moyang yang berbentuk syair-syair dan kata-katanya penuh dengan kemistisan. Sinandong Asahan berisikan nasihat dan petuah dari para leluhur. instrumen pengiring Sindang Asahan ini sendiri berupa biola, gendang, rebab dan gong. Selain dilantunkan pada kegiatan pengobatan (siar mambang) , syair-syair Sinandong Asahan juga sering dilantunkan pada acara-acara hajatan seperti pernikahan dan khitanan.
Sinandong Asahan merupakan syair-syair yang dinyanyikan dengan menggunakan kata-kata mistis yang bersifat nasehat dan petuah orang-orang zaman dahulu. Lantunan kesenian Sinandong Asahan diiringi oleh beragam bunyi alat musik, seperti biola, gendang, rebab, dan gong.
Kesenian ini merupakan hiburan untuk acara hajatan, seperti khitanan. Sinandong Asahan pun dinyanyikan ketika melakukan pengobatan tradisional siar mambang. Kesenian ini mengalami masa kejayaan tahun 1950-an hingga 1970-an, bahkan dikenal sampai ke Jakarta. Pada tahun 1965, di saat pergolakan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G.30.S/PKI), kesenian Sinandong Asahan ini sempat surut karena adanya rasa ketakutan yang dirasakan oleh para seniman pelaku Sinandong Asahan, disebabkan adanya kesenian yang nyaris sama dengan Sinandong Asahan yakni, sinandong produk dari Lembaga Kebudayaan Rakya (Lekra) yang merupakan salah satu organisasi underbow PKI. Namun pada tahun 1970-an Sinandong Asahan kembali mengudara. Akan tetapi denyut nadi kehidupannya hanya sampai pada tahun 1980-an. Dan sekarang kesenian Sinandong Asahan ini nyaris sirna dan tidak terdengar lagi.
Tari Gubang
Tarian Gubang merupakan tarian tradisional bagi masyarakat Melayu Asahan. Tari Gubang berasal dari asal kata Gebeng yang dapat diartikan sebagai perahu. Fungsi dari pementasan Tari Gubang disesuaikan dengan kebutuhannya karena memiliki beberapa jenis tarian.
Dahulu, tarian ini berfungsi sebagai sarana pemanggil angin yang merupakan semacam ritual memanggil angin untuk mendukung aktivitas para nelayan. Selain memiliki fungsi magis, Tari Gubang juga dikategorikan sebagai tarian hiburan. Tari Gubang pertama kali dipentaskan sebagai tarian penyambut tamu dalam upacara adat. Kini, tarian juga dipentaskan dalam pesta perkawinan, Runat Rosul, penyambutan tamu kehormatan, serta untuk pengobatan.
SUMBER
- https://asahankab.go.id/v7/2021/03/09/masyarakat-asahan-gelar-syukuran-atas-dilantiknya-bupati-dan-wakil-bupati-asahan/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Asahan
- https://asahankab.go.id/v7/sejarah-kabupaten-asahan-2/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_dan_kota_di_Sumatra_Utara
- https://siapgrak.com/artikel/Q8EWWe
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/sinandong-asahan-lantunan-syair-syair-sarat-makna-yang-hampir-punah/
- https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=453