
Indonesia, dengan keberagaman budaya dan etnisnya, telah menghasilkan banyak pemimpin yang berbakat, termasuk di antaranya dari Tanah Batak. Terdapat lima tokoh menteri yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan negara ini. Siapa saja mereka? Berikut adalah daftar lima orang menteri Indonesia terbaik yang berasal dari Tanah Batak.
1. J.H. Hutasoit

J.H. Hutasoit, Namanya adalah Jannes Humuntal Hutasoit atau J.H. Hutasoit lahir di Tapanuli Utara pada 16 September 1925. Ia bersekolah di Tapanuli pada tahun 1938 kemudian melanjutkan MULO di Tarutung pada tahun 1942. Selanjutnya J.H Hutasoit menempuh pendidikan SMA di Bogor dan selesai di tahun 1947, lalu ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI dan selesai pada tahun 1954. Karir politiknya dimulai saat ia menjadi anggota DPRD Bogor pada 1966 hingga 1968, kemudian menjadi anggota MPRS pada tahun 1968 hingga 1966, ia juga menjadi anggota MPR pada tahun 1977 hingga 1982 dan menjadi fungsionaris GOLKAR pada tahun 1988.
Baca Juga :
Mengungkap Lima Marga Batak Tertinggi di Sumatera
2. Arifin Harahap

Arifin Harahap merupakan menteri dalam kabinet era Presiden Soekarno. Pria ini lahir di Sibolga, dan menyelesaikan pendidikan dasar di kota tersebut. Ia pernah bersekolah hukum Recht Hooge School di Batavia pada tahun 1939. Selanjutnya Ia bersekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau MULO, sebagai Sekolah Umum Zaman Hindia Belanda tahun 1931 dan melanjutkan Algemene Middelbare School atau AMS sebagai pendidikan menengah umum pada jaman Hindia Belanda kala itu.
Selama tujuh tahun Arifin Harahap berada di kabinet kerja 1 dan 2 di masa Presiden Soekarno. Ia tercatat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia, Menteri Urusan Anggaran Negara dan Wakil Menteri Bank Sentral (Bank Indonesia).
3. Darmin Nasution

Darmin Nasution yang lahir di Tapanuli pada 21 Desember 1948. Ia merupakan mantan Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Kerja, masa Presiden Joko Widodo. Ia juga menjadi Plt. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia sejak 1 Oktober 2019 hingga 20 Oktober 2019 menggantikan Puan Maharani yang dilantik sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Darmin Nasution memiliki pendidikan yang tinggi, ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (UI). Ia melanjutkan studi S2 dan S3-nya di Sorbonne University, Paris, Prancis.
4. Luhut Binsar Panjaitan

Luhut Binsar Panjaitan lahir di Toba Samosir pada 28 september 1947. Ia pernah bersekolah di SMAK 1 PENABUR Bandung dan masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian angkatan darat tahun 1970 sebagai lulusan terbaik yang mendapat penghargaan Adhi Makayasa. Pria kelahiran Toba ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.
Baca Juga :
Asal Usul Kota Medan Sejarah dan Perkembangannya
5. Bomer Pasaribu

Bomer Pasaribu lahir pada 22 Agustus 1942, ia merupakan tokoh politik, akademisi, dan diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada paruh pertama era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur). Pada tahun 1955, Ia bersekolah di SD Negeri Padang Sidempuan, lalu tahun 1958 lanjut ke SMPN B Padang Sidempuan.
Kemudian tahun 1961 ia melanjutkan sekolah SLTAN B padang Sidempuan. Karir politiknya dimulai saat menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara tahun 1971 hingga 1980, Anggota DPR RI / MPR RI Fraksi Karya Pembangunan tahun 1982 hingga 1997, anggota MPR RI (1992–1999). Selain menjadi Menteri Tenaga Kerja, ia juga menjadi Duta Besar RI untuk Denmark dan Lithuania pada tahun 2011 hingga 2016.
Dengan kontribusi yang luar biasa dari kelima tokoh menteri ini, Tanah Batak telah melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya membanggakan daerahnya sendiri, tetapi juga membawa dampak positif bagi Indonesia secara keseluruhan. Keberhasilan mereka mencerminkan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa, dan mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkiprah dalam dunia politik dan pemerintahan.
Ikuti