
Rumah Adat Suku Batak (sumber gambar : Nusae)
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman alam, suku dan suku bangsa. Apalagi jika membicarakan destinasi budaya nusantara yang sangat menarik, tak heran jika destinasi budaya Indonesia kini menjadi destinasi para pecinta travel dan rekomendasinya mudah ditemukan di jejaring sosial.
Salah satu tempat budaya yang disarankan untuk dikunjungi kali ini adalah dari provinsi Sumatera Utara yang merupakan ciri khas suku Batak. Jika Anda sedang berlibur di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara dan ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah orang Batak Toba, Anda bisa memilih tempat-tempat berikut ini.
Museum Batak Balige

Museum Batak merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan sejarah dan kearifan budaya masyarakat Batak. Museum ini terletak di Jl. Pagar Batu No. 88, Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara. Ada banyak koleksi dan replika peninggalan leluhur Batak dari ribuan tahun yang lalu. Berbagai benda bersejarah seperti benda seni, benda rumah tangga, sistem religi dan kepercayaan dipamerkan di museum ini.
Ada miniatur Huta Batak (Desa Batak) dengan rumah tradisional Batak Toba yang berusia ratusan tahun. Setibanya di sana, pengunjung akan disambut oleh miniatur Danau Toba dan patung perunggu Raja Batak setinggi 7 meter, sebagai ikon museum.
Baca Juga : 5 Tempat Wisata di Sumatera Utara yang Belum Banyak Diketahui, Ada Banyak Situs Bersejarah
Makam Tua Raja Sidabutar

Desa Ambarita adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika ingin mengetahui budaya Batak Toba. Inilah makam batu Raja Sidabutar, sosok yang konon merupakan manusia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Keistimewaan tempat bersejarah ini adalah kuburannya tidak dikuburkan seperti kuburan pada umumnya, melainkan di atas tanah. Makam ini terbuat dari batu alam dengan ukiran kepala manusia dan beberapa makam kerabat raja di sekitarnya.
Makam Raja Sidabutar terbuat dari batu yang sangat rapi dengan warna merah, hitam dan putih mewarnai hampir seluruh pekuburan. Makam Raja Sidabutar terbuat dari batu utuh tanpa sambungan ukiran.
Huta Siallagan

Huta Siallagan adalah perkampungan tradisional Batak Toba yang masih ada di Ambarita, Kabupaten Samosir. Terdiri dari 8 rumah adat suku Batak Toba dan kursi batu untuk persidangan – di mana raja dan pejabat memutuskan hukuman bagi seseorang yang telah melakukan kejahatan. Lalu ada juga makam Raja Siallagan dan keturunannya.
Desa ini memiliki beberapa kelompok rumah yang dihuni oleh keluarga dari nenek moyang yang sama yaitu Siallagan. Huta ini dibangun karena merupakan identitas yang akan menjelaskan asal usul garis keturunan mereka. Jadi Huta akan disebut Huta Marga.
Huta Siallagan terdapat kursi dan meja batu besar yang dikenal dengan nama Batu Persidangan. Meja dan kursi dimaksudkan untuk menjadi saksi bisu dalam persidangan para pelaku kejahatan.
Museum Huta Bolon Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo terletak di Jl. Pelabuhan Simanindo, Simanindo Sangkal, Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara 22395 Museum Huta Bolon Simanindo merupakan rumah adat peninggalan Raja Sidauruk, namun sejak tahun 1969 bangunan tersebut digunakan sebagai museum terbuka.
Selain peninggalan raja Batak, Tari Tor Tor dan Tari Sigale-gale juga dipamerkan di sini. Berkunjung ke sini, wisatawan akan menemukan beberapa koleksi peninggalan Batak Toba Samosir. Seperti Parhalaan, Pustaha Laklak, Tunggal Panaluan dan Solu Bolon.
Sopo Guru Tatea Bulan

Sopo Guru Tatea Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan serta perkampungan si Raja Batak terletak di Dusun Arsam Kecamatan Sianjur Mula-mula. Lokasi ini berjarak 13 Km dari Pangururan. Sebagian masyarakat, khususnya penduduk asli Batak, menganggap Guru Tatea Bulan sebagai tempat wisata keramat. Beberapa pengunjung yang berziarah ke sini sering membawa sirih dan jeruk purut sebagai sesaji dan memohon kepada leluhurnya.
Konon nenek moyang orang Batak yaitu Si Raja Batak turun dari kayangan di Gunung Pusuk Buhit. Kisah ini menjadi bagian penting dalam perjalanan peradaban Batak dari masa ke masa. Sopo Guru Tatea Bulan ini didirikan pada tahun 1995 oleh pimpinan Pusat Punguan Pomparan Guru Guru Tatea Bulan. Bangunan ini terletak di Bukit Sulatti (di bawah Pusuk Buhit) dan di dalam bangunan tersebut terdapat sejumlah patung keturunan raja Batak, serta patung kendaraan raja Batak dan para pengawalnya.
Sopo Guru Tatea Bulan memiliki patung keturunan Siraja Batak seperti Patung Raja Saribu dengan istrinya, Patung Limbong Mulan,a Patung Segala Raja dan Patung Silau Raja. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak, marga-marga yang ada saat ini merupakan keturunan dari Siraja Batak.
Ikuti :