Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Baik dalam keindahan wisata, sejarah, maupun adat istiadat. Seperti halnya di Sumatera Utara. Salah satu wisata yang terkenal di Sumatera Utara adalah Danau Toba. Danau Toba ini terletak di Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, dan merupakan danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung berapi.
Danau yang mempunyai ukuran panjang sekitaran 100 kilometer dan lebar 30 kilometer ini merupakan jantung dan kampung halaman dari suku Batak. Dengan luas tersebut, Danau Toba dinobatkan sebagai danau terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Sehingga tidak heran jika danau ini terkenal hingga ke mancanegara dan mendatangkan banyak turis asing.
Di Danau Toba ini, tentunya dihuni oleh mayoritas suku Batak yang memiliki tradisi adat istiadat yang kental dan kuat. Salah satu tradisinya adalah Tradisi Mangebang Solu Bolon atau Tradisi Mengelilingi Danau Toba menggunakan perahu besar. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut Festival Danau Toba yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Solu Bolon adalah tradisi masyarakat danau toba untuk mencari penghidupan maupun pencarian di danau dengan perahu besar urbanreaders. Perahu besar inilah yang dinamakan Solu Bolon yang dipakai guna menjelajah danau, berdagang maupun melakukan kegiatan lainnya.
Solu adalah perahu tradisional Batak Toba dari Sumatra Utara, Indonesia. Solu adalah perahu kayu, dengan papan tambahan di sisi yang diikat dengan paku payung besi. Ukurannya bermacam-macam, yang terbesar, untuk 50 pendayung, panjangnya sekitar 18 meter; ada sedikit lunas yang diukir di bagian depan dan belakang. Mereka didorong oleh pendayung yang duduk berpasangan di kursi melintang.
Dayung yang digunakan memiliki bilah berbentuk oval dan gagang melintang. Perahu dapat dibedakan dari ornamennya: Hiasan buritan disebut giarogia di pudi, yang terdiri dari tiga batang dengan jumbai dari bulu kuda dan sederet batang lebih pendek yang disebut rame rame dengan yang lebih besar di tengah berbentuk lingga, digantung; tidak ada tradisi yang muncul untuk menjelaskan ornamen tunggal ini.
Ornamen pada haluan berupa ukiran dan lukisan yang melambangkan kepala kerbau, dengan rame rame lainnya dirangkai di depan dengan lingga sentral tunggal. Semacam sisir dengan bulu kuda di sisinya dan rambut manusia di ujungnya, di atasnya berdiri tiang berukiran tegak, yang disebut torgiok.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan perahu besar yang dihias dengan motif dan corak ornamen khas suku Batak. Kemudian dilanjutkan dengan acara penghormatan bagi pemuka adat. Penghormatan ini dilakukan oleh para tokoh atau pemangku adat. Baru setelahnya perahu tersebut dilepas dengan diiringi ritual suku Batak.
Pelepasan perahu dilakukan oleh salah satu tokoh pemuka adat secara simbolik, dengan mengelilingi Danau Toba sebanyak tujuh kali putaran menggunakan Solu Bolon. Solu Bolon ini merupakan perahu berukuran besar yang dapat menampung sekitaran 20 orang, serta dihiasi dengan motif dan corak yang telah diukir.
Tradisi dan adat istiadat yang sampai saat ini masih terus berjalan, membuat Danau Toba seakan mempunyai pesonanya tersendiri. Keindahannya yang menenangkan, serta kebudayaannya yang unik, menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata yang tidak pernah lekang oleh zaman. Danau Toba tetap menjadi kepingan surga yang akan selalu menarik untuk dikunjungi.
Merantau merupakan bagian tak terpisahkan dari orang Batak. Hal ini dapat kita saksikan dari rumah tradisional Batak, dimana terdapat ukiran atau gambar cicak. Gambar tersebut bermakna bahwa, orang Batak dapat dijumpai dimana saja.
Tidak seperti sekarang, dahulu setiap anak yang ingin merantau baik itu untuk tujuan pendidikan atau hendak mencari pengalaman keluar dari pulau Samosir maka akan diantar menyeberang danau Toba menggunakan Solu Bolon seraya diiringi tabuhan Gondang, sebagai harapan agar kelak si anak dapat berjuang dan diberkati oleh Debata Mula Jadi Nabolon.
Solu Bolon, peninggalan bersejarah bagi bangsa Batak tentu sangatlah berarti, melalui sejarah kita akan selalu teringat darimana kita berasal dan siapa kita sesungguhnya akan timbul rasa cinta terhadap budaya Batak.
FOLLOW US
Baca artikel menarik lainnya batakita.com
sumber : aksarapers.com