
Batakita.com – Mangalahat Horbo adalah salah satu upacara penyucian diri dan penebusan dosa-dosa dalam budaya Batak Toba.
Diyakini budaya Mangalahat Horbo akan mendapatkan kemakmuran dalam kehidupannya.
Menarik mengenal dan mendalami kekhasan dari budaya lokal di Indonesia. Wawasan diperluas, moderasi dipererat, dan empati diasah. Akan tetapi, melihat kayanya Budaya dalam Negara Indonesia, maka tidak mungkin untuk memahami esensi dari setiap budaya seluruhnya. Di samping itu juga, setiap budaya memiliki kekhasan masing-masing.
Hanya, bahwa setiap budaya memperdalam nilai rohani masing-masing. Upacara Mangalahat Horbo adalah salah satunya. Dengan Bertujuan untuk memperoleh penghapusan dosa dan kemakmuran dalam hidup, maka pastilah masyarakat itu tampak sebagai kelompok sosial yang bermartabat.
Secara harafiah mangalahat horbo diartika sebagai ‘menyembelih kerbau’. Akan tetapi, ini bukan seperti konsep pada umumnya, seperti pemotongan hewan dalam acara pada umumnya.
Tradisi Mangalahat Horbo dalam budaya Batak Toba dilatarbelakangi oleh sistem kepercayaan orang Batak Toba. Mereka percaya ada kekuatan besar yang melampaui segalanya yang disebut sebagai Ompung Mulajadi Na Bolon, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai ‘Sang Pencipta Yang Agung”. Ia adalah pemberi segala sesuatu di dunia ini sedangkan Manusia adalah makhluk yang lemah dan sarat akan kekurangan dan dosa. Pelaksanaan Mangalahat Horbo juga bukanlah upacara yang berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari rangkaian suatu acara.
Upacara Mangalahat Horbo biasanya diadakan pada perayaan pesta panen, upacara kematian, kemenangan dalam perang, kelahiran raja, pemujaan Sombaon Na Martua Pusuk Buhit, mangase taon dan lain-lain. Pada zaman ini, upacara Mangalahat Horbo juga diadakan pada acara Festival Danau Toba.

Upacara ini merupakan tradisi yang patut dilestarikan. Kearifan lokal yang terkandung hendaknya dijaga dengan baik.
Hingga saat ini, memang upacara ini masih dilakukan meskipun tidak lagi sesering yang dulu. Upacara ini kian dikikis karena telah ada Perayaan Ekaristi yang diyakini kebanyakan orang batak sebagai perayaan iman penebusan dosa.
Kurban yang dilakuakn oleh Yesus dalam konsep ajaran Kristen, membuat orang batak semakin mengimani upacara mangalahat horbo lagi. oleh karena itu, praktek mangalahat horbo ini dimaknai sebagai kekayaan budaya saja.
Baca informasi seputar Sumut dan Medan di Batakita.com
sumber: kompasiana.com