Siapa yang tidak mengenal suku Batak. Suku Batak mempunyai beragam adat dan budaya. Kali ini kita akan membahas arti penting beras dalam suku Batak. Dalam budaya Batak, fungsi beras bukan sekadar makanan pokok. Tetapi, lebih dari itu, beras memiliki fungsi simbolik penting dalam kehidupan orang Batak (Toba).
Arti penting beras dalam budaya Batak tentu berakar pada fakta sawah sebagai inti budaya etnik ini. Sejak komunitas pertama terbentuk, orang Batak diketahui sudah menjadi “komunitas lembah bersawah”. Jika diperiksa desa-desa asli Batak sekeliling Danau Toba, maka segera terlihat semuanya merupakan desa lembah dengan ekologi persawahan. Ada hamparan sawah, sungai dan “tali air” (saluran irigasi tradisional) yang bermuara ke Danau Toba, dan perkampungan dengan pagar bambu hidup di tengahnya.
Budidaya padi sawah dengan demikian sudah menjadi inti budaya orang Batak sejak awal. Karena itu beras, berikut turunannya khususnya nasi dan tepung, sejak awal sudah menjadi bahasa simbolik pula dalam praktek budaya Batak. Dengan menggunakan beras, nasi ataupun tepung beras yang merupakan turunannya, orang Batak memanjatkan doa. Oleh karena itu, sejak awal beras sudah menjadi bahasa simbolik dalam praktik budaya Batak.
Boras Si Pir Ni Tondi
Sesuai dengan nama Boras Sipir Ni Tondi tradisi ini memiliki tujuan yang sangat baik dalam setiap orang. Tujuan tradisi ini adalah untuk menguatkan jiwa seseorang yang mengalami sukacita atau sebaliknya. Boras sipir ni tondi : arti kata Boras : beras, pir : keras, sipir ni : Kuat, Tondi: Jiwa atau Roh. Jadi, boras sipir ni tondi: beras yang berfungsi untuk menguatkan roh atau jiwa. Boras Sipir Ni Tondi adalah beras sebagai simbol untuk menguatkan roh atau jiwa. Melakukan tradisi Boras Sipir ni Tondi ini ada tujuannya, tergantung dari ritual (kegiatan) yang akan dilakukan tetapi mengandung makna yang sama.
Tradisi Boras Sipirni Tondi ini harus menggunakan beras sebagai simbolnya, karena “Beras” merupakan makanan kita yang pokok, dan beras juga menunjukkan awal kehidupan, maksudnya manusia dapat mempertahankan kehidupannya dengan adanya beras, manusia tidak dapat hidup apabila tidak mengkonsumsi beras, dan bentuk beras yang keras dan kokoh menunjukkan kalau kehidupan kita ini harus diawali dengan memperkuat ataupun memperkokoh jiwa. Beras juga mengandung manfaat yang lumayan banyak.
SUMBER : https://www.kompasiana.com/mtf3lix5tr/5c82166faeebe13beb3ae952/bagi-orang-%2509batak-beras-bukan-sekadar-makanan-pokok?page=all&page_images=1
Baca info menarik lainnya di batakita.com