
Batakita.com – Daya tarik wisata yang sering menjadi buah bibir wisatawan yaitu pertunjukan tari Sigale-gale. Tarian ini merupakan salah satu kesenian tradisonal yang terkenal di Sumatera Utara, khususnya di daerah Samosir.
Pertunjukan patung yang menari dengan iringan musik batak. Patung tersebut terbuat dari kayu dan digerakkan oleh seseorang dari belakangnya dengan menarik tali pengikat, tari Sigale-gale pada umumnya dilakukan untuk upacara pemakaman (terutama pemakaman kaum pria) dan menjadi suatu pertunjukan wisata khas Batak.
Tarian Sigale-gale semakin familiar saat dijadikan icon pada acara Festival Danau Toba tahun 2013. Patung Sigale-gale raksasa dibuat dan diarak di danau dari Tomok ke Tuk-Tuk, dengan demikian wisatawan yang melihat patung raksasa tersebut akan mencari tahu informasi tentang tari Sigale-gale, masterpiece Desa Tomok yang harus dijaga dan diperkenalkan kepada wisatawan.
Nilai-nilai yang terdapat dalam pertunjukan tari Sigale-gale yaitu nilai estetis pada gerak tari dan irama musik serta nilai-nilai kebudayaan suku Batak Toba yaitu nilai kekerabatan, nilai religi, nilai hagabeon (memiliki banyak keturunan/beranak cucu), nilai hasangapon (memiliki status sosial yang tinggi), nilai hamoraon (memiliki harta), nilai marsisarian (saling mengerti, menghargai dan membantu), nilai patik dohot uhum (kesungguhan dalam menegakkan keadilan), nilai pengayoman dan nilai konflik (sikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan maupun masalah).

Pertunjukan Tari Sigale-gale
Salah satu keunikan dari tarian ini adalah ketika boneka sigale-gale dimainkan, gerakannya bahkan menyerupai gerakan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut memang dibuat seperti persendian pada tubuh manusia, sehingga boneka tersebut dapat bergerak lebih luwes seperti gerakan manusia.
Gerakan dalam Tari Sigale-Gale ini cukup bervariasi, gerakan tersebut diantaranya seperti gerakan tor-tor dan beberapa gerakan tari tradisional Batak lainnya. Pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya ditampilkan dalam durasi kurang lebih 1 jam dengan beberapa penyajian tari yang unik dan sangat khas.
Pengiring Tari Sigale-Gale
Dalam pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya diiringi oleh musik tradisional yang sering disebut dengan musik gondang. Musik gondang sendiri biasanya terdiri dari suling, gendang, dan gong. Iringan musik tersebut tentunya dimainkan sesuai dengan gerakan para penari.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak juga yang lebih memilih menggunakan musik rekaman, karena dianggap lebih praktis dan tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya. Walaupun begitu, masih banyak juga beberapa seniman yang masih mempertahankan musik tradisional sebagai musik pengiringnya, karena dirasa lebih murni dan kesan seni serta tradisionalnya lebih terasa.
Perkembangan Tari Sigale-Gale
Dalam perkembangannya, Tari Sigale-Gale masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Walaupun sudah jarang ditampilkan sebagai bagian pada upacara adat tertentu, namun tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat pertunjukan, seperti festival budaya maupun promosi pariwisata.
Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan di setiap pertunjukan Tari Sigale-Gale ini agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan keaslian serta ciri khasnya. Hal ini tentu dilakukan sebagai usaha dalam melestarikan serta mengenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan Tari Sigale-Gale ini.
Baca berita menarik lainnya di batakita.com
sumber : https://tobaria.com/tari-sigale-gale-kesenian-tradisional-dari-sumut/