Dalam setiap pernikahan Batak, musik tidak hanya berperan sebagai pengiring suasana, tetapi juga sebagai penjaga memori dan tradisi. Terdapat delapan lagu yang telah menjadi ikon dan terus dinyanyikan dari generasi ke generasi, mengukir kenangan dalam setiap nada dan liriknya.
1. Hela Nahutodo
Lagu Hela Nahutodo merupakan lagu yang biasa dibawakan oleh pengantin perempuan di pernikahan Batak. Lagu ini menceritakan bahwa seorang anak perempuan yang telah menemukan menantu yang laki-laki yang baik hati dan meminta doa restu dari kedua orang tua agar menjadi keluarga yang harmonis.
2. Tondi-Tondiku
Lagu Tondi-Tondiku biasanya dinyanyikan seorang ayah kepada putri kesayangannya ketika diacara pernikahan Batak. Lagu ini menceritakan kasih sayang seorang bapak ke putrinya sehingga menjadi harapan kepada calon suami agar menjadi pengganti sosok ayah di dalam rumah tangga. Sang ayah pun berharap jika anaknya tak bersedih jika belum menemukan pujaan hatinya. Dijelaskan jika sang ayah akan ikut bersedih jika melihat putrinya menangis.
3. Burju Marsimatua
Lagu Burju Marsimatua juga biasa dinyanyikan di pernikahan batak baik yang dinyanyikan oleh penyanyi maupun orang tua kepada anaknya yang menikah. Lagu ini menggambarkan agar seorang anak perempuan selalu menghormati mertuanya dan menjalin rumah tangga dengan baik.
Baca Juga :
9 Daftar Marga Suku Batak Tertua, Terkenal dan Paling Tinggi !
4. Saonnari Sogot Haduan
Lagu Saonnari Sogot Haduan juga sering terdengar diacara pernikahan Batak. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh pasangan pengantin dan disumbang oleh tamu. Selain itu, lagu ini juga dapat dinyanyikan oleh saudara, teman, atau keluarga yang ingin menyumbangkan lagu. Lagu Batak Saonari Sogot Haduan menceritakan dua orang yang sedang jatuh cinta dan ingin selalu bersama.
5. Ulos Passamot
Lagu Ulos Passamot dalam pernikahan memiliki makna bahwa keluarga pihak dari perempuan sudah menyerahkan putrinya kepada pihak laki-laki dan akan menyatukan dua keluarga menjadi satu. Sehingga dalam lagu ini berisi harapan agar kedua keluarga besar saling menyanyangi dan menghormati. Ulos yang diberikan oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantu dan putrinya pada saat pelaksanaan pesta perkawinan.
6. Tintin Marangkup
Lagu Tintin Marangkup merupakan lagu yang sangat populer karena selalu ada dalam pernikahan Batak sepanjang masa. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh penyanyi khusus dan di iringi musik Batak sebagai penghantar ketika pihak dari hasuhuton perempuan memberikan uang kepada tulang dari hasuhuton pihak laki-laki.
Baca Juga :
5 Daftar Marga Batak Tertinggi di Sumatera yang Perlu Kamu Ketahui!
7. Dongan Matua
Lagu Dongan Matua juga menjadi salah satu lagu populer yang sering dinyanyikan oleh pasangan pengantin yang menyatakan bahwa mereka telah disatukan oleh pernikahan. Lagu ini berisi harapan agar sebuah pernikahan harmonis dan langgeng sampai menua bersama.
8. Parumaen Naburju
Lagu Parumaen Naburju mengisahkan seorang menantu perempuan yang sangat baik kepada mertuanya. Lagu ini sering dinyanyikan di pernikahan Batak dengan harapan agar menantu perempuan yang menikah dengan anaknya memiliki perilaku yang baik.
Lagu-lagu ini lebih dari sekadar pengiring di hari bahagia, mereka adalah ekspresi budaya yang raya, cerminan dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Batak. Setiap kali alunan lagu ini terdengar, tidak hanya mengingatkan pada momen pernikahan itu sendiri, tetapi juga pada warisan budaya yang kaya dan lestari.
Ikuti