
Pemilik warung, Muhammad Nursalim Lubis menceritakan, awal ia menjual lemang hingga kini. Bermula dari memproduksi puluhan batang lemang saat malam takbiran.
“Malam takbiran itu kita bakar lomang dari belakang pindah ke depan. Kemudian di situ lah kita coba bakar lomang, kita bakar berkisar 43 batang, alhamdulillah banyak peminat. Kemudian dari 43 batang tersebut, tersisah lah untuk lebaran itu tiga batang,” ujar Nursalim.
Lantaran banyak peminat, ia berinisiatif membuka usaha lemang, sepekan setelah Lebaran di tahun 2007.
“Jadi kami kemudian inisiatif membuka usaha untuk lomang, jadi seminggu sesudah lebaran, barulah kami buka usaha ini, itu tahun 2007, itu sampai sekarang,” ungkapnya.
Harga satu lemang bambu serta srikaya, dibandrol dengan harga Rp 30 ribu.
Baca Juga:
7 Kuliner Legendaris Di Medan Dengan Kelezatan Turun-Temurun
Dan untuk mempertahankan tekstur lemang tetap lembut, pemilik warung selalu menggunakan batang bambu muda.
Setiap batang bambu muda yang digunakan, hanya dipakai satu kali untuk memproduksi lemang.
“Hal itu berfungsi untuk menjaga lemang tetap lembu, walau di makan dalam keadaan dingin,” ucapnya.

Follow:
Baca juga hal-hal lainnya: batakita.com
Hastag: #kuliner #terhits #lemangsrikaya #oleh-olehmedan #kulinermedan #makanankhasmedan #sumut
Sumber: medan.tribunnews.com