
sumber gambar : indonesia.go.id
Tatkala menikmati naniura, terkenang lagu “Tabo do dekke naniura”. Seluruh liriknya menceritakan kelezatan ikan naniura, daging ikan segar yang walau tidak dimasak, tapi rasanya nikmat. Naniura, sebuah kuliner khas yang diresep oleh orang-orang pesisir Danau Toba.
Saking lezatnya Naniura, cita rasanya mengilhami seorang pujangga untuk menciptakan lagu bertajuk permohonan kepada orangtuanya agar direstui berjodoh dengan perempuan yang berasal dari tepi Danau Toba, supaya ia selalu bisa mencecap nikmatnya Naniura.

Naniura merupakan salah satu makanan khas Batak yang cukup unik. Fakta tentang naniura adalah hal yang menarik untuk dibahas. Makanan ini memiliki julukan Sashimi orang Batak. Naniura memang ikan mentah yang dimarinasi dengan air jeruk dan paduan bumbu lain yang membuatnya mateng tanpa menggunakan api.
Sejarah Munculnya Naniura
Dulunya, masakan asal Tapanuli ini dikhususkan untuk para raja saja, salah satunya adalah Raja Sisingamangaraja. Oleh karena itu, tidak semua orang boleh memasak Naniura, hanya tukang masak kerajaan saja yang boleh memasaknya. Namun semakin berkembangnya zaman dan karena rasanya yang sangat unik dan begitu khas dilidah, semua orang Batak sangat ingin mencoba masakan Naniura ini. Bahkan pada saat ini, karena bumbu khasnya yaitu “andaliman” (Bumbu Asli Batak) banyak para wisatawan baik lokal maupun domestik dan bahkan para wisatawan asing selalu mencari masakan asal Tapanuli ini setiap berkunjung ke beberapa daerah di Sumatera Utara.

Dibandingkan kuliner lainnya, resep naniura mengandalkan bahan-bahan alam. Dan semua resep itu terjadi di sekitar kita. Kacang tanah, kecombrang, unte jungga, cabai, kunyit dan andaliman adalah tanaman-tanaman yang mudah ditemukan di daerah Tapanuli. Tumbuhan-tumbuhan rempah-rempah ini kaya manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh.
Rasa dari ikan Naniura ini sangat ketir di lidah (pecah di mulut), bumbunya terasa pedas dan hangat pada bibir. Apalagi jika Naniura ini dinikmati dengan sedikit minuman bersoda atau dengan sedikit minuman beralkohol seperti “tuak” (Air Nira). Anda akan merasa sangat puas jika masakan asal Tapanuli ini dibuat sebagai “tambul” (Cemilan saat sedang minum). Ditambah dengan andalimannya, rasa manis ikan, serta rasa pedas dan nikmat rempah-rempahnya mampu meninggalkan rasa ketir diujung lidah bahkan membuat lidah terasa disengat.

Baca berita lainnya di batakita.com
sumber : www.tripelaketoba.com