Batakita.com – Banyak lahir tradisi-tradisi etnis ataupun kebudayaan yang berkembang di Sumatra dan Sumatra Utara.
Satu di antaranya Mandi Balimo-limo yang merupakan sebuah tradisi upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Medan dan masih dilestarikan hingga kini.
Mandi Balimo-limo atau ada juga yang menyebutnya mandi Limau atau Mandi Balimau merupakan sebuah prosesi mandi yang dilakukan dengan cara mengguyur badan dengan air campuran rempah-rempah.
Dilangsir dari jurnal yang diterbitkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bahwa tradisi Mandi Balimau lahir dari suatu proses dari sebuah Living Hadis. Dengan artian Living Hadis merupakan akulturasi maupun asimilasi antara doktrin ajaran Islam dan beberapa budaya lokal.
Proses tersebut kemudian menghasilkan sebuah tradisi yang dikenal dengan living tradisi atau jika yang khusus didasarkan pada hadis, disebut dengan living hadis. Salah satu fenomenaliving hadis adalah tradisi Mandi Balimau yang ada di masyarakat Kuntu.
Tradisi ini dikategorikan sebagai fenomena living hadis karena dua indikasi. Pertama, tujuan awal diadakannya tradisi ini untuk dakwah Islam. Kedua, tradisi ini oleh masyrakat Kuntu dianggap landasannya berasal dari hadis Nabi.
Tradisi Mandi Balimau merupakan salah satu bukti yang menguatkan data bahwa Kuntu adalah wilayah pertama yang dimasuki Islam di wilayah Riau. Mandi Balimau juga salah satu bukti bahwa proses islamisasi awal yang ada di Nusantara dilakukan secara damai.
Sementara, menurut Sejarawan Medan Muhammad Azis Rizky Lubis, menuturkan tradisi Mandi Balimo-limo di Kota Medan, Sumatra Utara, bukan kewajiban dari agama tertentu. Kegiatan ini murni aktivitas yang sudah berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Sebenarnya aksi mandi bersama di aliran air seperti sungai tidak hanya di temui pada kehidupan masyarakat kota Medan. Maka dari itu, masyarakat berhak memilih akan melaksanakan atau tidak, tradisi tersebut hanyalah bentuk melestarikan kebudayaan.
Meskipun aktivitas ini menjadi warna tersendiri di dalam kehidupan masyarakat nusantara. Sambungnya, untuk melakukan tradisi Mandi Balimo-limo ini harus di Air sungai yang jernih dan mengalir. Nantinya ribuan orang bisa datang di sepanjang sungai hanya untuk mandi balimo-limo.
Tak hanya warga lokal yang tertarik mencoba, banyak juga wisatawan yang turut bergabung lantaran merasa penasaran. Akan tetapi, penyebutan Mandi Balimo-limo ini ditemukan berbeda penyabutannya. Karena Hampir seluruh daerah di nusantara juga melakukan kegiatan serupa.
Hanya saja penyebutannya yang berbeda, mengingat setiap daerah memiliki bahasa daerahnya sendiri. Seperti contohnya masyarakat di Sumatera Barat, mereka menyebut mandi bersama dengan tradisi Balimau dan di Yogyakarta.
Baca berita menarik lainnya di batakita.com
sumber : https://medan.tribunnews.com/2020/10/19/tribun-medan-wiki-menyelisik-mandi-balimo-limo-sebagai-tradisi-di-sumut?page=3
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TRIBUN-MEDAN-WIKI: Menyelisik Mandi Balimo-limo Sebagai Tradisi di Sumut, https://medan.tribunnews.com/2020/10/19/tribun-medan-wiki-menyelisik-mandi-balimo-limo-sebagai-tradisi-di-sumut?page=3.
Penulis: Aqmarul Akhyar | Editor: Royandi Hutasoit