Orang batak pasti pernah melihat ornamen Cicak dan payudara di rumah adat batak. Ornamen seperti ini bakal kita jumpai saat kita berada di Desa Tomok, Pulau Samosir. Tapi tahukah kalian, ornamen tersebut dibuat bukan asal dibuat saja, melainkan ornamen tersebut dibuat memiliki arti yang dalam kehidupan kita sehari-hari khususnya anak batak.
Leluhur suku batak yang meyakini cicak atau yang disebut dengan boraspati sebagai simbol kebijaksanaan dan kekayaan bagi generasinya. Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai filosofi bagi suku Batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan. Cicak merupakan binatang yang selalu ada dimana-mana, termasuk di setiap rumah. Nah, orang Batak juga diharapkan bisa menjadi seperti cicak, bisa ‘menempel’ dimana-mana, meskipun bukan di rumahnya sendiri. Maksudnya, suku Batak yang seringkali merantau haruslah dapat tinggal dan beradaptasi dimanapun tempat perantauannya.
Sementara empat payudara dimaksudkan untuk melambangkan sosok ibu yang penuh dengan unsur kehidupan, kasih sayang, kesucian, dan kesuburan. Seperti suku-suku lainnya, suku Batak juga selalu menjunjung dan menghormati ibunya.
Kalau kita perhatikan tiap ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara (adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan. Adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.
Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu. Leluhur suku Batak berharap generasi penerusnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di manapun ia berada. Seperti kita ketahui, suku Batak kebanyakan merantau ke daerah lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya bangso Batak harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dengan masyarakat setempat. Sehingga akan tetap bertahan, bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya. Dulu, sosok wanita ideal pada suku Batak juga digambarkan dengan wanita yang berpayudara besar karena diyakini dapat memberikan ASI berlimpah dan bermanfaat bagi kesehatan anak-anaknya.
Baca juga berita lainnya di batakita.com
#Budaya #Terhits #Terviral #Medan #Sumut #Makna #Filosofi
Sumber : https://www.jendeladunia16.com/2020/07/arti-yang-dalam-dari-simbol-cicak-dan.html