Penangkaran Buaya Asam Kumbang merupakan area pelestarian dan penangkaran buaya terbesar se-Asia Tenggara. Penangkaran satwa yang didominasi satwa famili crocodilyae ini terletak di Jalan Bunga Raya II, Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Tak hanya disukai oleh para pecinta buaya, Penangkaran Asam Kumbang ini kerap dihadiri wisatawan dari kalangan pelajar, mahasiswa, atau umum. Pasalnya, tempat ini cocok untuk wisata edukasi sekaligus pelestarian hewan khusus buaya dan reptil.
Taman Penangkaran Buaya Asam Kumbang ini juga termasuk salah satu dari obyek pariwisata yang sangat ikonik dari kota Medan, itulah mengapa banyak wisatawan dalam negeri ataupun asing menyempatkan datang kesana saat musim liburan atau akhir pekan untuk melihat para buaya-buaya.
Sejarah Penangkaran Buaya Asam Kumbang
Penangkaran Buaya Asam Kumbang didirikan karena sebuah hobi. Ialah Lo Tham Muk, seorang pria pencinta reptil yang menjadi cikal bakal berdirinya penangkaran ini.
Pada awalnya, Lo Tham Muk mendapatkan seekor buaya dari temannya yang berasal dari sebuah sungai di Sumatera Utara. Dari situlah buaya ini kian bertambah hingga menjadi 12 ekor yang mendiami sekitar wilayah Kota Medan.
Resmi berdiri pada tahun 1959, kini jumlah buaya yang ada di Penangkaran Buaya Asam Kumbang telah mencapai 2800 ekor yang ditempatkan pada kolam-kolam dan 78 bak penangkaran.
Terdapat dua jenis buaya di penangkaran ini yaitu buaya muara dan buaya sinyulung yang merupakan jenis buaya terbesar di Kalimantan. Setiap harinya dibutuhkan sekitar 1 ton daging ayam dan bebek untuk pakan buaya di penangkaran.
Bukan hanya buaya saja, di penangkaran ini juga terdapat 3 ular piton raksasa dengan panjang 6-7 meter dengan bobot mencapai 300 kilogram serta beberapa hewan lainnya seperti kura-kura, monyet, ayam, anjing, lintah, dan ratusan burung bangau putih yang menghiasi pepohonan di atas kolam penangkaran.
Di Penangkaran Buaya ini juga terdapat buaya tertua berusia 60 tahun dengan panjang sekitar 6 meter yang menjadi kesayangan dari pemilik penangkaran ini. Selain memelihara 2800 ekor buaya, keluarga Lo Tham Muk juga memelihara ular Python berukuran raksasa sepanjang 6-7 meter dengan bobot sekitar 300 Kg.
Selain itu, pemilik Penangkaran Buaya Asam Kumbang ini juga memelihara hewan lainnya seperti monyet, kura-kura, burung bangau, ayam, anjing dan lintah.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Penangkaran Buaya Asam Kumbang buka setiap hari dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Tempat wisata ini diminati banyak pengunjung terlebih pada akhir pekan atau hari libur. Untuk tiket masuknya hanya Rp. 6.000/orang.
Bagi yang ingin berfoto sambil menyentuh langsung buaya di penangkaran ini dikenakan biaya foto di lokasi yang hasilnya bisa dibawa pulang untuk kenang-kenangan. Selain itu pengunjung juga bisa memberi makan buaya di lokasi dengan membayar tarif tertentu sesuai ketentuan pengelola.
Fasilitas di Penangkaran Buaya Asam Kumbang
Masalah fasilitas di obyek wisata ini juga terbilang sudah cukup lengkap, jadi wisatawan tidak perlu risau. Beberapa fasilitas yang dapat anda manfaatkan adalah :
– Lahan parkir
Di obyek wisata ini telah disediakan lahan parkir yang lumayan luas untuk menampung kendaraan dari para pengunjung. Tempat parkirnya juga ada petugas yang menjaga, jadi aman.
– Kantin
Biasanya setelah menghabiskan waktu bekeliling melihat-lihat buaya, anda merasa haus atau bahkan lapar. Nah di obyek wisata ini anda dapat menemukan kantin yang menjajakan snack, makanan dan minuman.
Baca Juga :
Terbesar se-Asia Tenggara
Taman buaya ini merupakan penangkaran buaya terbesar se-Asia Tenggara. Pada awal didirikan, buaya yang ada di taman ini hanya berjumlah 12 ekor saja. Namun, jumlahnya terus bertambah hingga mencapai ribuan seperti sekarang.
Area penangkaran ini dibangun menjadi 78 bak penangkaran buaya, di mana tiap bak dihuni sekitar 10-15 buaya sesuai dengan umurnya. Selain itu, terdapat sebuah danau buatan berwarna hijau yang dihuni oleh ratusan ekor buaya.
Setiap harinya, pihak pengelola taman menghabiskan ratusan kilogram hingga satu ton daging bebek dan ayam untuk memberi memberi makan para buaya. Jumlah ini cukup besar, mengingat ada ribuan buaya yang ada di taman ini.
Dibuka untuk Umum
Taman penangkaran ini dibuka untuk umum dan telah menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Kota Medan. Di sini, pengujung bisa melihat ribuan buaya dari jarak yang dekat namun tetap aman.
Selain itu, ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan yang berkunjung ke taman ini, seperti berfoto bersama buaya, memberi makan buaya, dan melihat atraksi dari hewan reptil ini.
Ikuti