Sejumlah bangunan bersejarah di Kota Medan telah berusia lebih dari satu abad. Ada yang merupakan peninggalan kerajaan terdahulu maupun pemerintah kolonial Belanda. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya. Sebagai salah satu kota di Indonesia, Kota Medan memiliki rekam jejak sejarah yang panjang.
Salah satu bukti dari jejak sejarah yang ada di Kota Medan, yakni peninggalan bangunan sejarah bekas kerajaan terdahulu maupun penjajahan Belanda. Gedung-gedung tersebut hingga kini masih berdiri kokoh.
1. Warenhuis
Gedung tua yang tak lagi utuh dan penuh lumut ini dulunya merupakan supermarket pertama dan terbesar di Kota Medan, bahkan di Pulau Sumatera. Saat itu Wali Kota Medan, Daniel Baron Mackay meresmikan gedung ini pada 1919.
Pada 2013, gedung tersebut sempat terbakar dan kini hanya tersisa sebagian gedung saja. Saat ini, Gedung Warenhuis sering dijadikan tempat pemotretan termasuk prewedding.
2. Gedung London Sumatera (Lonsum)
Merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Medan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini. Dulunya merupakan kantor dari perusahaan perkebunan yang dimiliki oleh Harrisons & Crossfield Plc, yakni perusahaan perkebunan dan perdagangan yang pusatnya ada di London. Perusahaan tersebut menyebut gedung ini dengan nama Juliana.
Gedung yang dibangun pada 1906 dengan gaya transisi pada segi arsitekturnya. Bentuk fasad depannya menggunakan gaya arsitektur ciri dari rumah – rumah yang didirikan menghadap ke sungai di Eropa sewaktu masa transisi di akhir abad ke 19. Kepemilikan gedung ini dinasionalisasi setelah kemerdekaan dan namanya berubah menjadi PT. London Sumatra Indonesia (PT. Lonsum).
Tampilan fisik dan fungsi gedung tidak mengalami perubahan hingga kini masih digunakan sebagai pusat dari Lonsum. Badan Warisan Sumatera atau BWS kemudian memasukkan gedung ini sebagai salah satu bangunan bersejarah di Kota Medan.
Baca Juga : Super Cantik! Inilah Daftar Destinasi Wisata Alam Air Terjun Terbaik di Sumatera Utara
3. Gereja Katedral Santa Maria
Pada awal berdirinya cuma berupa gubuk beratap daun rumbia dan ijuk yang digunakan untuk tempat peribadatan puluhan umat Katolik yang mayoritas berasal dari suku India Tamil dan Belanda. Gereja Katedral Santa Maria terletak di jalan Pemuda no.1. Pada 1905 gereja ini mulai dibangun oleh para pastor ordo Jesuit yang bekerja di Medan menggunakan dinding batu, atap seng dan sebagian masih beratap rumbia serta ijuk.
Pada 1928 perluasan gereja kembali dikerjakan oleh arsitek Belanda bernama Mr. Han Groenewegen, dilaksanakan oleh Mr. Langereis. Hasilnya membuat gereja ini menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota Medan saat ini yang memiliki nilai historis serta arsitektural tinggi.
4. Vihara Gunung Timur
Bangunan ini merupakan kelenteng Taoisme yang paling besar dan tua di Kota Medan, mungkin juga di seluruh pulau Sumatra. Pembangunan kelenteng ini dilakukan pada tahun 1930-an. Vihara Gunung Timur berada di jalan Hang Tuah, berjarak 500 meter dari Kuli Sri Mariamman dan terletak di sisi sungai Babura, Medan.
Umat Budha pada umumnya datang ke sini untuk bersembahyang setiap hari, selain mengikuti berbagai macam ritual yang diselenggarakan untuk agama Budha.
Baca Juga : 5 Tempat Wisata di Sumatera Utara yang Belum Banyak Diketahui, Ada Banyak Situs Bersejarah
5. Rumah Mansion Tjong A Fie
Merupakan pengusaha sukses asal China yang mengelola bidang perkebunan di Sumatera serta tokoh multikultural yang jasanya banyak dalam membangun Medan. Rumahnya terletak di kawasan kota tua Medan yang memiliki arsitektur ala Eropa dan campuran desain China.
Saat memasuki rumah saudagar China itu, pengunjung akan melihat isi rumah dengan perabotan dan setiap sudut yang masih terawat dengan sangat baik ini. Halaman yang luas, ruang tamu, ruang rapat hingga tempat beribadah mendiang Tjong A Fie tertata rapi dan instagrammable.
6. Masjid Raya Al Mashun
Bangunan megah berwarna putih berdiri sejak 1906, peninggalan dari Kerajaan Islam Melayu Deli. Desainnya bergaya campuran Timur Tengah, Eropa dan India abad ke-18 dengan bentuk segi delapan yang simetris .
Terdapat lima bagian utama di masjid ini yaitu ruang utama, tempat wudhu, menara dan juga gerbang masuknya. Masjid memiliki keunikan tersendiri mulai dari gaya arsitekturnya pada bentuk bangunan, kubah, menara dan pilar utama.
Baca Juga : Rumah Hobbit, Destinasi Cantik di Kaki Gunung Sibayak Berastagi Sumatera Utara
7. Gedung Bank Indonesia Medan
Gedung bercat putih dengan arsitektur khas Eropa ini berlokasi di depan Lapangan Merdeka. Bangunan ini didirikan pada 1906 dan ditangani oleh perusahaan arsitek Belanda yang berkantor di Batavia oleh arsitek Hulswit, Fermost dan Cuypers. Bangunan ini mulai beroperasi pada 1907 berfungsi sebagai pusat Bank Belanda yang disebut De Javasche Bank.
Kala itu De Javasche Bank dipimpin oleh L. Vonhemert. Pada 2000 pernah dilakukan perbaikan besar dengan memasang kembali kubah yang dihilangkan pada 1956. Namun, jam besar yang asli berasal dari Belanda yang ada di dalam gedung tersebut hilang tidak diketahui ke mana.
FOLLOW :
Dapatkan update informasi seputar batak dan sumut setiap hari dari – batakita.com
Hastag : #bangunan bersejarah #kota medan #prewedding
Sumber : sumut.inews.id