
Medan – Soto biasanya identik dengan kuah santan berwarna kuning yang dipadukan dengan mie putih atau kuning dengan taburan ayam maupun daging. Untuk di Medan akrab dengan Soto RM Sinar Pagi ataupun Soto Kesawan.
Namun, ternyata ada satu restoran di Medan yang menjual soto namun berbeda dari soto biasanya yang dikenal kaya akan rempah dan santan.
Baiduri Resto, restoran soto pertama di Kota Medan maupun Indonesia tepatnya di Jalan K.H. Wahid Hasyim No.78 Medan yang menjual soto khas Brunei Darussalam.
Dibuka awal Januari 2022, Baiduri Resto menawarkan beragam varian menu soto Brunei seperti Soto Brunei Ayam, Soto Brunei Ayam, Soto Brunei Paru, Soto Brunei Babat Dan soto Brunei spesial mulai dari harga Rp 25-35 ribu per porsi.
“Kalau ada tamu yang datang yang paling pertama kita tawarkan itu soto kemudian kita punya ayam rica-rica. Sejauh ini Insyaallah menu kita belum pernah gagal,” ungkap Pengelola Baiduri Resto, Surya.
Istimewanya, Soto Brunei milik Baiduri ini berciri khas memiliki kuah bening dengan cita rasa yang segar. Adapun untuk isi soto, Surya memberi campuran mie putih/kuning ditambah taburan ayam/daging melimpah dan juga ada popiah lumpia basah yang sering ditemukan di negara serumpun Melayu seperti Malaysia, Singapura, maupun Brunei.
Untuk aneka soto Baiduri tidak disajikan menggunakan nasi, lantaran otentik menu soto di Brunei memang tidak menggunakan nasi. Namun, bagi pengunjung yang ingin tetap dipadukan nasi dapat memesan seharga Rp5000 untuk 1 porsi nasi.
“Kalau paling banyak diminati ini Soto Brunei Spesial sama Soto Brunei Paru dan resep langsung dari Brunei yang dimasak oleh Chef kita yang pernah bekerja di Kuala Lumpur Malaysia,” ujarnya.
Selain menu soto, Baiduri Resto juga menyajikan aneka cemilan baik western ataupun khas Nusantara seperti popiah seharga Rp 20 ribu, kentang goreng seharga Rp 17 ribu, onion rings Rp 17 ribu.

Tak hanya makanan, Baiduri juga menawarkan aneka menu teh mulai dari Rp10 ribu, aneka mojito seharga Rp 18 ribuan, dan aneka kopi mulai dari Rp 15 ribu.
Untuk konsep desain, Baiduri Resto tampil dengan konsep minimalis namun nyaman untuk ditempati. Pengunjung dapat memilih untuk duduk di outdoor maupun indoor dengan ruangan ber-ac yang membuat pengunjung betah.
Tak lupa, untuk semakin menambah kesan khas Brunei Darussalam, Surya juga memajang foto tempat bersejarah di Brunei Darussalam di dinding restoran.
Tak hanya itu, bahkan nama Baiduri juga diambil dari nama suatu Istana di Brunei. Surya bercerita bahwa saat menentukan nama resto bersama sharing partnernya, ia sempat melakukan survei untuk mencari nama yang menggambarkan khas Brunei.
“Kita cari apa ikon dari Brunei Darussalam, jadi kalau orang tanya kan kita bisa sekalian promosikan Brunei juga. Baru disebutin lah beberapa nama istananya, dan dia ada sebut Istana Hijau Baiduri. Jadi sebetulnya tidak ada sejarahnya tapi Baiduri menjadi ikonik disana, jadi kita pakai aja,” kata Surya.
Walaupun baru setengah tahun dibuka, Surya begitu senang respons masyarakat cukup positif untuk menikmati kuliner Khas Brunei, khususnya.
“Saya ingin ada orang yang pernah ke Brunei Darussalam dan pernah rasakan soto disana dapat datang ke Baiduri ini. Kita ingin agar Baiduri dapat menjadi kuliner alternatif, saya tidak ingin merebut pasar orang tapi kita ingin mengenalkan kalau di Medan ada juga soto khas Brunei Darussalam,” pungkasnya.
Baca juga hal-hal yang berkaitan dengan Sumut di: batakita.com
#kuliner #terviral #medan #bruneidarussalam #sotomedan #sotobrunei
sumber: detik.com/sumut