

Tari Tortor adalah jenis tarian tradisional dari suku Batak yang berasal dari provinsi Sumatra Utara, meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, dan Tapanuli Tengah. Dan saat ini, tari tortor menjadi bagian penting dalam adat suku Batak, baik dalam acara adat pernikahan ataupun pentas seni di seluruh Indonesia. Melalui tarian ini lah masyarakat adat Batak menyampaikan harapan dan seluruh doa-doanya. Peragaan sikap dan perasaan melalui tortor selalu menggambarkan kondisi dan situasi yang dialami.
Adapun jenis-jenis gerakan tari tor-tor yaitu :
- Pangurdot
Merupakan gerakan seluruh badan di mana pusat daya gerakannya bertumbuh pada telapak kaki dan tumit yang menopang seluruh gerakan berat badan sambil menggerakkan tubun ke atas dan ke bawah.
Ketika tubuh bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti irama gondang, pada saat yang sama unjung telapak kaki juga bergerak perlahan ke kiri, kemudian ke kanan. Berat badan dengan poros perputaran tubuh tetap berada pada telapak kaki dan tumit. Semua pergerakan tubuh, tangan, dan jarinya disesuaikan dengan hentakan irama gondang yang mengiringinya.
2. Pangeal
Daya tarik Tortor ini ada pada pangeal ni gonting (gerakan pinggang yang gemulai). Gerakan ini diikuti oleh anggota tubuh lain, seperti tangan, jemari dan kepala, simanjujung tetapi daya berat tubuh tetap disanggah pada tumpuan telapak kaki. Daya tarik Tortor Btak terletak pada pangeal ni gonting (gerakan pinggang yang gemulai) yang menggerakkn tubuh dengan rotaso gerak pada pinggang, memutar ke kiri dan ke kanan.
3. Pandenggal
Pandenggal adalah gerakan gemulai anggota tubuh secara keseluruhan. Kelembtan dan gemulai gerakannya berada pada gerakan lengan, telapak tangan, dan jari tangan.
Gerakan pendenggal memiliki rotasi. Kedua telapak tangan yang terbuka di angkat ke atas secara berlahan-lahan, lalu secara perlahan diturunkan ke bawah dengan menelungkupkan telapak tangan yang terbuka tersebut, seolah-olah jatuh secara elatis menuju pinggang sebelah kiri dan ke kanan.
4. Siangkupna
merupakan menggerakan bagian leher. Di mana gerakannya seirama dengan gondang dan urdot.
5.Hapunanna
dalah ekspresi yang tampak dari wajah penortor penari. Di mana dari wajah bisa diketahui situasi kegembiraan atau suka duka cita. Ekspresi wajah penari harus seirama, maka tortor bisa berkomunikasi kepada penonton yang hadir menyaksikan.
Gerakan tari Tortor terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik turun secara bersamaan dan gerak hentak kaki yang mengikuti iringan musik mangondangi.
“Mulamula”

“Maniop Sawan”

“Manghunti Sawan”

“Manghunti Sawan 2”

“Manjalo”

“Pangidoan”

“Mangaraup”

“Marembas”

“Mamispis”

“Panutup”

Demikianlah artikel tentang Tari Tor-tor Semoga Bermanfaat