Ringkasann Kilat:
• Tokoh-tokoh bermarga Batak dari berbagai latar belakang seperti hukum, hiburan, politik, hingga olahraga mengembangkan bisnis kuliner aktif di Indonesia dan luar negeri sepanjang 2025.
• Jenis usahanya beragam, mulai dari kafe modern, restoran tematik, toko roti, hingga warung tradisional
• Para pemilik usaha memanfaatkan popularitas, jaringan profesional, serta karakter budaya Batak sebagai nilai tambah dalam membangun merek kuliner yang kompetitif dan berkelanjutan.
Disclamer: This overview was created with AI support.
Budaya Batak tidak hanya dikenal karena musiknya yang kuat, tradisinya yang kaya, dan nilai kerja keras yang melekat pada setiap marganya. Kini, generasi baru dan tokoh publik Batak berhasil membawa semangat tersebut ke ranah yang lebih luas: dunia kuliner. Dari pengacara dan politisi, hingga artis dan diaspora internasional, mereka mendirikan usaha makanan dan minuman yang bukan sekadar bisnis, melainkan representasi kebanggaan budaya dan cita rasa khas Nusantara.
Menariknya, bisnis kuliner ini tidak lagi terbatas pada masakan Batak semata. Banyak di antaranya memadukan sentuhan modern, memanfaatkan nama besar pemiliknya, serta mengangkat konsep “from local to global.” Berikut daftar tokoh Batak yang sukses mengembangkan usaha kuliner aktif hingga tahun 2025, lengkap dengan profil, perjalanan usaha, dan kisah di balik pendiriannya.
1. Hotman Paris Hutapea

Hotman Paris Hutapea lahir di Laguboti, Toba, pada 20 Oktober 1959, dan merupakan sosok pengacara paling flamboyan di Indonesia. Bermarga Hutapea, ia dikenal karena kepiawaiannya di dunia hukum dan gaya hidup mewah yang menjadi ciri khasnya. Namun, di balik citra pengacara glamor, Hotman juga memiliki sisi entrepreneur yang tajam. Ia merupakan investor dan co-owner dalam sejumlah usaha kuliner besar yang kini menjadi fenomena nasional.
Holywings
Holywings awalnya berdiri sebagai bar musik di Jakarta, namun berkembang menjadi jaringan kuliner dan hiburan besar di Indonesia. Hotman terlibat sebagai salah satu partner strategis, berperan dalam ekspansi ke berbagai kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Holywings menawarkan konsep “entertainment dining” yang menyatukan restoran, live music, dan lounge. Setiap cabangnya beroperasi hingga larut malam, menjadikannya ikon hiburan modern anak muda urban.
Atlas Beach Fest
Tidak berhenti di situ, Hotman juga menjadi bagian dari Atlas Beach Fest, kompleks beach club dan food court terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Canggu, Bali. Dibuka pada 2022 dan masih aktif hingga 2025, Atlas memadukan restoran tepi pantai, area hiburan, serta galeri UMKM kuliner. Hotman dikenal sering hadir langsung di lokasi sebagai “ikon pengacara Bali’s lifestyle.”
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Karo yang Mulai Langka, Warisan Rasa yang Terancam Punah
Hotmen Ramen
Terbaru, pada tahun 2024, Hotman meluncurkan Hotmen Ramen, restoran ramen halal di kawasan Kuningan, Jakarta. Restoran ini menonjolkan konsep “lawyer ramen bar” dengan interior yang mewah namun tetap kasual. Buka setiap hari pukul 11.00–22.00, Hotmen Ramen dengan cepat menarik perhatian sebagai spot makan siang populer di kalangan pekerja profesional Jakarta.
2. Babe Cabita – Dadar Beredar

Babe Cabita, atau Priya Prayogha Pratama Tanjung, lahir di Medan pada 5 Juni 1989. Komedian ini dikenal dengan gaya komedi cerdas dan logat Medannya yang khas. Setelah sukses di dunia hiburan, Babe mendirikan usaha kuliner bernama Dadar Beredar, yang mengangkat menu telur dadar gurih dengan aneka topping modern.
Usaha ini pertama kali dibuka di Medan dan dengan cepat menjadi fenomena. Berkat dukungan media sosial, Dadar Beredar berkembang menjadi jaringan waralaba dengan cabang di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar. Setiap cabang menawarkan konsep “street café” dengan harga terjangkau dan suasana santai. Dadar Beredar buka dari pukul 10.00–21.00 dan menjadi salah satu contoh sukses komedian yang beralih ke bisnis kuliner dengan inovatif.
3. Rico Lubis – Warkop Polim

Rico Lubis, sosok muda berdarah Batak Mandailing, dikenal luas di dunia olahraga dan hiburan digital. Ia mengawali karier sebagai pemain basket profesional dan dijuluki “Spinboy” karena kelincahannya melakukan gerakan berputar saat bertanding. Popularitasnya di media sosial meningkat pesat berkat konten kreatif bertema basket, gaya hidup, dan humor. Dari reputasi itulah lahir kolaborasi kreatif dengan rekan-rekan komunitas Grindboys, Ia menggandeng dua figur publik yang juga dikenal di ranah digital: Gofar Hilman (@pergijauh) dan Wanda Okesedang (@wanda.oke). hingga kemudian mendirikan usaha kuliner yang menjadi ikon baru di kalangan anak muda: Warkop Polim.
Warkop Polim berdiri di kawasan Jl. Panglima Polim V No. 1, Blok M, Jakarta Selatan, sebagai tempat nongkrong dengan konsep kopi santai rasa komunitas. Tempat ini menyajikan berbagai minuman kopi, teh tarik, dan makanan ringan khas warung Indonesia, tetapi dikemas dengan suasana modern dan interior estetik yang ramah bagi pembuat konten. Berdasarkan informasi resmi, jam operasional cabang Blok M adalah pukul 07.00–23.00 WIB, berbeda dengan beberapa cabang lain seperti Bogor yang beroperasi hingga 24 Jam. Warkop Polim bukan sekadar kafe, melainkan wadah komunitas kreatif di mana ide, konten, dan kolaborasi tumbuh alami di tengah aroma kopi.
4. Tika Panggabean – Radja Ketjil Cafe

Tika Panggabean, lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1970, merupakan penyanyi dan komedian berdarah Batak bermarga Panggabean. Dikenal sebagai personel Project Pop, Tika menyalurkan kecintaannya terhadap makanan ke bisnis kuliner lewat restoran Radja Ketjil Cafe.
Baca Juga: 10 Makanan Unik Khas Sumatera Utara yang Sulit Ditemui di Wilayah Lain
Restoran ini pertama kali berdiri di Jakarta pada 2011 dengan konsep masakan Peranakan dan nostalgia tempo doeloe. Menu andalannya antara lain nasi campur Baba Nyonya, ayam kluyuk, dan es serut nostalgia. Kini, Radja Ketjil memiliki lebih dari lima cabang di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Desain interiornya yang retro dan atmosfernya yang hangat membuat restoran ini menjadi tempat makan sekaligus “ruang cerita” lintas generasi.
5. Maruarar Sirait & Juniver Girsang – Lapo Porsea

Lapo Porsea berdiri pada 2018 di kawasan SCBD Jakarta sebagai inisiatif dua tokoh Batak berpengaruh: Maruarar Sirait (politisi) dan Juniver Girsang (pengacara). Keduanya ingin menghadirkan kuliner Batak dalam format elegan dan modern, tanpa meninggalkan akar tradisinya.
Nama “Porsea” diambil dari sebuah daerah di Toba yang dikenal sebagai tanah leluhur dan pusat masakan Batak Toba. Restoran ini menyajikan menu khas seperti saksang, ikan arsik, babi panggang, dan daun ubi tumbuk, disajikan dengan standar fine dining. Interiornya memadukan ornamen ulos, patung gorga, dan pencahayaan modern. Kini, Lapo Porsea menjadi tempat pertemuan para pejabat, pengusaha, dan perantau Batak di Jakarta.
6. Desiree Tarigan – Mamitoko

Desiree Tarigan, lahir di Medan dan bermarga Tarigan dari Batak Karo, adalah sosok publik figur yang dikenal melalui perannya sebagai penyanyi serta ibu dari Bams Samsons. Setelah melalui perjalanan panjang di dunia hiburan dan kehidupan pribadi yang penuh dinamika, Desiree membuktikan dirinya sebagai wirausaha sukses melalui brand kuliner Mamitoko.
Mamitoko berdiri pada 2021 di Jakarta Selatan dan kini memiliki cabang di Bandung serta Surabaya. Konsepnya sederhana: menyajikan roti dan dessert rumahan yang lembut, sehat, dan cantik. Usahanya berkembang pesat berkat pemasaran media sosial yang kuat serta gaya branding elegan khas perempuan modern. Desiree dikenal ikut terlibat langsung dalam setiap proses produksi hingga promosi, menjadikan Mamitoko bukan sekadar bisnis, tetapi wujud kemandirian dan semangat baru dalam perjalanan hidupnya.
7. Pinondang “Pino” Sinaga – Pino’s Warung & Toba Restaurant (London)

Pinondang Sinaga, yang akrab disapa Pino, adalah diaspora Batak asal Pematangsiantar yang menetap di London sejak awal 2000-an. Ia memulai kariernya dari nol sebagai pekerja restoran, lalu naik menjadi manajer dan akhirnya membuka bisnis sendiri.
Kini, ia mengelola Pino’s Warung dan Toba Restaurant, dua restoran Indonesia ternama di London yang memperkenalkan masakan Batak dan Nusantara ke kancah global. Pino dikenal karena kegigihannya membangun komunitas diaspora melalui kuliner. Restorannya menyajikan rendang, arsik, dan ayam lapo dengan rasa otentik. Ia juga aktif mengadakan acara budaya Indonesia di London untuk mempromosikan cita rasa Toba di Eropa.
8. Melaney Ricardo Simorangkir – Sambal Penyetan by Melaney

Melaney Ricardo, lahir di Medan pada 24 Februari 1981, merupakan artis, presenter, dan penyiar radio berdarah Batak bermarga Simorangkir. Dikenal dengan gaya bicara blak-blakan dan penuh energi, Melaney membawa karakter tersebut ke dunia bisnis kuliner.
Ia mendirikan Sambal Penyetan by Melaney di Depok, Jawa Barat, yang mengusung konsep “rumah makan keluarga rasa selebritas.” Restoran ini terkenal karena varian sambalnya yang mencapai lebih dari 15 rasa, mulai dari sambal korek hingga sambal ijo andaliman khas Batak. Dengan suasana yang nyaman dan harga terjangkau, restoran ini ramai dikunjungi keluarga muda dan komunitas penggemar pedas. Melaney aktif mempromosikan usahanya di media sosial, menjadikannya salah satu artis Batak tersukses di ranah kuliner.
Deretan tokoh bermarga Batak ini membuktikan bahwa semangat “Horas untuk Berkarya” tidak hanya hidup di panggung politik, musik, atau hukum, tetapi juga dalam dunia kuliner. Dengan kreativitas dan etos kerja tinggi, mereka menjadikan nama Batak semakin harum di kancah nasional maupun internasional.
Jangan ketinggalan berita terkini dan konten menarik dari Batakita!
Dukung Kami:
Belajar jadi mudah dan praktis!
Temukan eBook berkualitas di www.platihan.id dan upgrade kemampuanmu!
Belajar Mewarnai Jadi Lebih Kreatif
Mewarnai adalah salah satu cara belajar yang paling banyak diminati oleh anak-anak
Dengan gambar-gambar lucu dan menarik, ebook ini memberikan kesempatan bagi si kecil untuk berkreasi dan mengasah keterampilan motorik halus mereka
Siapkan krayon, Ajak si kecil Mewarnai!




