
Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya. Selain pantai yang memukau, Sumatera Utara juga memiliki gunung-gunung yang menakjubkan. Bagi kaum milenial yang gemar berpetualang dan mencari pengalaman baru, berlibur ke gunung-gunung ini bisa menjadi alternatif yang menarik. Berikut adalah 5 gunung di Sumatera Utara yang bisa jadi destinasi liburan bagi kaum milenial:
Gunung Sibayak

Warga Sumut pasti sudah tidak asing dengan gunung satu ini, Gunung Sibayak. Gunung ini terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang memiliki ketinggial 2094 mdpl. Orang suku Karo menyebut gunung Sibayak dengan sebutuan “gunung Raja”. Gunung Sibayak merupakan gunung berapi aktif dan meletus terakhir tahun 1881. Berada sekitar 50 kilometer dari barat daya Kota Medan, tak gunung ini banyak dijadikan pilihan untuk mengisi waktu libur, ditambah akses pendakiannya yang mudah. Setiap 17 Agustus di Gunung Sibayak diadakan upacara rutin di puncak gunung, serta lomba panjat pinang bagi seluruh pencinta alam dari berbagai wilayah.
Gunung Sibuaten

Gunung Sibuaten atau Deleng Sibuaten dalam Bahasa Karo adalah gunung tertinggi di Sumatra Utara yang berada tak jauh dari Danau Toba dan masih berada pada deretan Pegunungan Bukit Barisan. Gunung Sibuaten berlokasi di perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Dairi dengan ketinggian 2.457 mdpl. Untuk mencapai puncak gunung ini pendaki membutuhkan waktu sekitar 7-9 jam. Sementara medan dakian sendiri termasuk lembab dan lincin membuatnya sedikit sukar untuk didaki, khususnya pada musim hujan.
Baca Juga : 5 Wisata Wajib di Lubuk Pakam yang Memikat Hatimu
Gunung Sorik Marapi

Nggak perlu jauh-jauh ke Lombok untuk menikmati pemandangan kawah biru di Gunung Rinjani, karena Sumut juga punya gunung Sorik Marapi yang nggak kalah indah. Gunung Sorik Marapi yang berada di kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sorik Marapi layak menjadi destinasi pecinta wisata menantang atau pendaki.
Dengan ketinggian 2.145 mdpl, gunung ini menawarkan pemandangan kawah biru nan memukau serta alam dan pemukiman di kaki gunung yang bisa dinikmati pendaki. Disepanjang perjalanan, semak belukar adalah hal yang pasti ditemukan oleh pendaki. Belum lagi, medannya yang terbilang cukup ekstrem, maka hanya beberapa pendaki yang tertarik menaklukkannya.
Gunung Pusuk Buhit

Pusuk Buhit atau dalam bahasa Batak berarti puncak bukit, merupakan salah puncak di pinggir barat Danau Toba. Dalam mitologi suku Batak, puncak gunung tersebut menjadi tempat kelahiran Suku Batak. Pusuk buhit adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Sumatra Utara. Gunung ini memiliki ketinggian 1972 mdpl yang mencakup beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula-mula dan Kecamatan Pangururan. Kabupaten Samosir.
Gunung Sipiso-piso

Saat mendengar nama Sipiso-piso, kita pasti langsung mengingat air terjun yang berada di sekitaran Danau Toba. Tapi, apa Anda pernah tahu bahwa di sana juga terdapat sebuah gunung yang berada tak jauh dari air terjun. Gunung Sipiso-Piso berada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang memiliki ketinggian 1900 mdpl. Gunung ini memiliki keunikan sendiri, karena pohon hanya tumbuh di bagian puncaknya saja.
Tak heran jika gunung ini disebut dengan Bukit Gundul. Pendakian di gunung Sipiso-piso ini terbilang mudah dan tak membutuhkan energi yang banyak. Anda bahkan bisa mencapai puncak dengan sepeda motor. Lokasi gunung Sipiso-piso biasanya ramai dikunjungi saat hari libur. Bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan danau dan pepohonan hijau sekaligus, bisa mendatangi tempat ini.
Sebelum memulai perjalanan, pastikan kamu telah mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membawa peralatan pendakian yang sesuai dan mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi gunung yang akan kamu kunjungi. Selalu jaga kelestarian alam dan hormati aturan yang berlaku di setiap tempat yang kamu kunjungi. Dengan begitu, perjalananmu ke gunung-gunung indah di Sumatera Utara akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi kaum milenial yang mencintai petualangan dan alam.
Bagikan :