
sumber gambar : kompasiana.com
Ada istilah mengatakan, “Hohom tarsongon namangallang sasagun.” Yang artinya kalau sedang makan, kita harus tertib atau tidak boleh sambil berbicara. Karena kalau kita makan sasagun sambil berbicara, sudah pasti akan berantakan.
Sasagun itu apa sih ? Sasagun adalah cemilan Khas Danau Toba yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, irisan gula merah dan garam secukupnya. Rasanya manis dan renyah, dijamin anda akan menyukainya.

“Sasagun mengandung nilai-nilai budaya Batak yaitu kuat, tahan lama serta mudah beradaptasi dan bersosialisasi, dicirikan sifat dari umurnya bisa hingga berbulan-bulan. Juga dapat langsung dikonsumsi saat lapar tanpa perlu diolah lagi”.
Di masa lalu, Sasagun dijadikan sebagai bekal perjalanan bekal wajib bagi orang Batak yang hendak merantau. Hal ini dikarenakan butuh waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan, sehingga menjadi penganan pilihan selama perjalanan.
Di masa perang sasagun disajikan sebagai menu pengganti nasi. Bisa dibawa ke tempat jauh dengan waktu tidak terbatas, karena teksturnya yang kering dan tidak mudah basi.
Dulu, Orang Batak selalu saling mengunjungi kerabatnya di tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan setelah musim panen selesai, atau antara musim tanam dengan musim panen. Sasagun ini dibawa sebagai bekal sekaligus oleh-oleh untuk saudara yang dituju. Di masa kemerdekaan, cemilan ini hanyak tampak pada saat perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.

Harganya cukup terjangkau, kita bisa membeli sesuai kebutuhan untuk kita nikmati. Karena sasagun ini dijual dalam berbagai kemasan, mulai dari kemasan praktis 100 gr, 200 gr hingga 1 kg. Untuk harga sasagun dalam kemasan 100 gr dihargai senilai Rp.15.000. Jika dulu sasagun hanya kita temui dalam varian 1 rasa, saat ini sasagun sudah bisa kita nikmati dalam berbagai varian rasa.
Sasagun terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan kelapa parut lalu digongseng sedemikian rupa hingga tercampur matang. JIka wangi aroma khas sudah tercium dan tepung berubah warna, maka snack unik ala Batak ini sudah matang.
Berikut ini bahan dan cara membuatnya:
– Beras
– Gula merah
– Kelapa parut
– Daun Pandan atau penguat rasa lainnya
Cara pembuatan:
– Beras dihaluskan, dengan mesin atau ditumbuk manual di lesung
– Tepung beras diayak
– Tepung beras dicampung dengan kelapa yang sudah diparut
– Campuran tepung beras dan kelapa digongseng dalam kuali
Selama proses memasak, suhu api dijaga stabil tidak terlalu panas. Tepung senantiasa diaduk supaya matang merata. Boleh ditambah daun pandan untuk menambah aroma.
Setelah tepung berwarna agak kecokelatan dan mengeluarkan aroma wangi, tanda sudah matang. Sajiannya masih diaduk dalam kuali hingga dingin.

Baca artkel iannya di –