Suku Batak menjadi salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS tahun 2010, Suku Batak menjadi suku dengan populasi terbesar ketiga di Indonesia.
Seperti halnya suku-suku lain, Suku Batak memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang beraneka ragam. Salah satunya bisa dilihat pada rumah adat Batak.
Melansir laman Perpustakaan.id, Rumah Adat Batak terbagi menjadi tiga, yaitu Batak Toba, Batak Simalungun, dan Batak Karo. Ketiganya memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Salah satu rumah adat Batak yang terkenal adalah Ruma Gorga. Rumah ini termasuk dalam kategori Rumah Adat Batak Toba.
Disebut Ruma Gorga karena rumah ini memiliki ukiran Gorga Batak, yaitu pahatan tradisional yang terdapat apda dinding rumah bagian luar. Ruma Gorga termasuk yang memiliki gorga paling lengkap.
Rumah adat Batak yang satu ini juga dikenal dengan Ruma Gorga Sarimunggu. Selain itu, masyarakat juga menyebutnya sebagai Jabu Batara Guru.
Makna Ukiran Gorga
Karolina Sianipar (2015) dalam jurnal Makna Seni Ukiran Gorga Pada Rumah Adat Batak menjelaskan secara rinci makna dari ukiran gorga pada Ruma Gorga Batak.
Disebutkan, ukiran Gorga memiliki ciri khas pada bentuk lekukan ukirannya. Selain memiliki nilai-nilai simbolis, ukiran Gorga juga memiliki nilai-nilai magis yang diyakini masyarakat Batak.
Selain itu, pemasangan ukiran Gorga untuk rumah adat juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Masyarakat Batak harus bermusyawarah untuk menentukan janis ukiran Gorga yang pantas untuk dipasang.
Gorga memiliki beberapa jenis, yaitu gorga sompi, gorga ipon-ipon, dan gorga desa na ualu (mata angin), gorga simataniari (matahari), gorga simarogung-ogung, gorga singa-singa, gorga jenggar dan jorngom, dan gorga boras pati.
Selain itu juga ada gorga gaja dompak, gorga dalihan na toru, gorga simeol-meol, gorga sitagang, gorga sijonggi, gorga silintong, dan sebagainya.
Masing-masing gorga tersebut memiliki makna dan filosofi yang berbeda-beda. Berikut akan dijelaskan beberapa makna dari ukiran pada Ruma Gorga:
1.Gorga Sompi
Sompi berasal dari kata Tompi. Kata ini berarti alat yang digunakan untuk mengikat leher kerbau. Alat ini biasanya ada pada gagang bajak sewaktu membajak sawah.
Gorga Sompi memalbangkan ikatan kebudayaan, salah satunya budaya masyarakat Batak yang selalu gotong royong, dan membantu kelompok yang lemah.
2.Gorga Ipon-ipon
Berikutnya adalah Gorga Ipon-ipon. Gorga ini disebut juga dengan hiasa tepi, yang berfungsi memperkuat keindahan.
Salah satu bentuk Gorga Ipon-ipon ini berupa empun, yang sering disebut sebagai Ombu Marhehe. Bentuk ini dimaknai sebagai kemajuan oleh masyarakat Batak
3.Gorga Desa na Ualu
Gorga yang satu ini disebut juga dengan mata angin. Ukiran gorga ini biasanya dipasang di sisi kanan dan kiri Ruma Gorga atau Rumah Adat Batak.
Gorga Desa na Ualu disimbolkan sebagai perbintangan yang berfungsi sebagai dasar bagi manusia untuk melakukan perhitungan dalam menentukan hal-hal baik dalam kehidupan.
4.Gorga Simata ni ari
Gorga Simata ni ari disebut juga dengan matahari. Umumnya ukiran ini dipasang di sebelah sudut dorpi rumah adat.
Gorga ini disimbolkan sebagai matahari, yaitu sumber kekuatan hidup manusia.
5.Gorga Simarogung-ogung
Gorga yang satu ini terinspirasi dari alat musik gong. Ukiran gorga ini umumnya terdapat di hampir semua sudut Ruma Gorga.
Sama seperti alat musik gong, gorga ini menjadi simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu, ukiran ini juga melambangkan kejayaan dan kemakmuran.
Ruma Gorga sebagai salah satu Rumah Adat Batak dapat ditemui di Huta Raja, Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara
Baca juga hal-hal yang berkaitan dengan Sumut di bawah ini: batakita.com
#budaya #terpilih #medan #batak #budayabatak #sukubatak #sumut
sumber: medan.kompas.com