
sumber gambar : cagarbudaya.sumutprov.go.id
Harga Tiket: Rp. 2.000 MAP: CEK LOKASI
Alamat: Desa Bahal, Padang Bolak, Sibatu Loting, Kec. Barumun Tengah, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tempat wisata yang menarik. Salah satu tempat wisata tersebut adalah Candi Bahal yang bentuknya sangat khas.
Candi ini dianggap menarik karena terbuat dari batu merah, yang cukup mencolok dari kejauhan. Hal ini tentunya membuat candi ini menjadi salah satu candi yang bersejarah dengan nilai estetika yang sangat tinggi.
Tempat ini tidak hanya menarik, tetapi juga menjadi saksi bisu bahwa sejarah sudah ada di sini.
Oleh karena itu tidak heran jika candi ini menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Sejarah Candi Bahal

Candi Bahal termasuk dalam jajaran candi di Indonesia yang mendapat pengaruh dari agama Buddha. Hal ini dibuktikan dengan jenis batu dan desain arsitektur yang diterapkan untuk kerajinan candi ini. Berbeda dengan candi di Jawa, candi ini memiliki tampilan yang lebih sederhana dan berukuran cukup kecil.
Kuil ini sangat terkenal sebagai satu-satunya candi di Sumatera Utara. Karena provinsi ini telah lama menjadi tempat tinggal oleh orang-orang dengan mayoritas Muslim, penemuan yang masih dipengaruhi oleh agama Buddha adalah hal yang cukup megangumkan.
Candi ini umumnya juga sering disebut sebagai candi Portibi, dan berdasarkan sejarah yang ada, candi ini merupakan peninggalan dari kerajaan Pannai pada zamannya. Kerajaan Pannai merupakan kerajaan yang menganut agama Buddha, lebih tepatnya kerajaan ini memperoleh pengaruh kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya memang salah satu yang mencapai kejayaan yang cukup tinggi pada masa keemasannya. Bahkan, kerajaan yang satu ini menaklukkan berbagai kerajaan di wilayah Selat Malaka, salah satunya kerajaan Pannai.
Candi Portibi konon berasal dari bahasa Mandailing, yang berarti kurang lebih bumi.
Alasan mengapa namanya diubah menjadi Candi Bahal adalah karena candi ini sangat dekat dengan desa Bahal, sehingga pengunjung dan wisatawan sering mengidentifikasi candi ini dengan nama desa tersebut.
Baca Juga : Objek Wisata Batu Sawan, Wisata Sakral Samosir
batakita.com
Ada patung yang dipahat sedemikian rupa menyerupai singa kecil yang diletakkan di depan pintu masuk. Dikatakan bahwa patung tersebut dianggap bertanggung jawab untuk menjaga keamanan candi dan isinya.
Daya Tarik Candi Bahal

Sama seperti objek wisata candi lainnya, candi ini juga memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya sangat berbeda dengan candi lainnya. Dengan segala pesona yang dimilikinya, tak heran jika tempat ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan setiap harinya. Berikut ini adalah daya tarik yang dimiliki Candi Bahal:
1. Suasana yang Tenang
Daya tarik pertama yang dimiliki oleh candi tentu saja datang dari suasana yang ada di sekitarnya. Ketika berada di tempat ini, Anda dijamin tidak akan mendengar suara berisik kendaraan yang biasa Anda dengar pada daerah perkotaan. Sebab suasana yang ada pada candi ini bisa dibilang sangat tenang dan Anda tidak perlu khawatir mengenai gangguan yang berisik.
Hal tersebut membuat tempat ini menjadi pilihan yang sangat tepat terlebih ketika Anda memang memiliki niat untuk berwisata di tempat yang jauh dari jangkauan publik yang cukup mengganggu pendengaran. Dengan berada di candi ini, Anda bisa menyaksikan pemandangan candi dan daerah di sekitarnya dengan tenang dan damai tanpa merasa terganggu oleh masalah apapun.
2. Berdiri di Atas Hamparan Rumput
Salah satu hal yang membuat candi ini sangat unik adalah karena keberadaannya yang sangat menonjol. Bagaimana tidak, candi ini berdiri di atas hamparan rumput dan berada di tengah-tengah hamparan tersebut. Di sekitarnya sudah ada beberapa bata yang disusun sedemikian rupa sehingga mengelilingi candi seperti pagar kecil pada zaman modern.
Rumput yang ada di tempat ini pun tidak berasal dari rumput liar yang tidak terawat. Meskipun ada beberapa rumput yang memang tumbuh secara alami di tempat ini, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa candi ini berdiri di atas hamparan rumput yang sangat rapi dan cenderung terawat oleh panitia yang mengurus candi ini.
3. Dikelilingi Oleh Pepohonan Rimbun
Tidak hanya dikelilingi oleh rumput, namun candi Buddha yang satu ini pun juga dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Pepohonan tersebut mengelilingi candi ini, lebih tepatnya berada di sekitar candi ini sehingga menjadi tempat yang tepat untuk berteduh ketika pengunjung merasa kepanasan dengan sengatan sinar matahari yang panas.
Pepohonan tersebut terdiri atas jenis pohon yang bervariasi dan tidak mengganggu pemandangan yang ada di sekitar candi. Pengunjung yang berada di candi ini dapat beristirahat di bawah pepohonan tersebut dan meminum minuman yang sebelumnya sudah dibawa agar terhindari dari terkena dehidrasi karena terkena panas matahari yang mencolok.
Baca Juga : Togaraja, Tempat Wisata Baru Samosir untuk Nikmati Panorama Danau Toba
batakita.com
4. Kebersihan yang Terjaga

Bisa dibilang, daya tarik Candi Bahal yang paling utama yaitu kebersihannya yang sangat terjaga. Ketika berada di tempat ini, Anda akan disuguhkan oleh pemandangan candi yang begitu bersih dan cemerlang meskipun bangunan candi tersebut memang tampak sudah sangat tua. Namun, bangunan tersebut masih tetap tampak terawat sebab candi ini senantiasa dibersihkan.
Hal tersebut berbeda dengan candi-candi yang ada di daerah Jawa. Candi Jawa umumnya memang dibersihkan, namun karena kunjungan wisatawan yang datang biasanya jumlahnya sangat banyak, Anda masih bisa menemukan sampah yang berserakan di sekitar candi tersebut. Pada candi Sumatera Utara ini, Anda tidak akan menemukan sampah dalam bentuk apapun karena bersih.
5. Dibuat dari Bata Merah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, candi ini dibuat dengan menggunakan bata merah yang warnanya cukup mencolok terlebih pada siang hari saat terkena paparan sinar matahari. Bata merah tersebut kabarnya terbentuk setelah melalui proses tertentu yang mampu membuat candi memiliki warna yang sangat berbeda dengan candi pada umumnya.
Karena keberadaan bata merah tersebut, maka candi ini mampu bertahan dalam waktu yang sangat lama. Meskipun warnanya sudah cukup luntur karena termakan usia, hal tersebut tidak membuat candi ini tampil dalam keadaan yang menarik. Untuk itu, ketika mengunjungi tempat ini Anda harus mampu menyaksikan keindahan batu bata merah yang digunakan untuk membuat candi ini.
6. Memiliki Nilai Sejarah Tinggi
Daya tarik terakhir yang dimiliki oleh candi ini yaitu nilai sejarahnya yang sangat tinggi. Hal tersebut karena candi ini sudah berdiri tanpa mengalami kerusakan apapun selama beberapa abad, sehingga nilai sejarahnya yang ada di dalamnya pun tidak bisa diabaikan begitu saja. Terkadang, candi ini sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan peribadatan.
Nilai sejarah yang terkandung di dalamnya sangat menarik untuk diteliti, terlebih untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kehidupan masyarakat pada masa tersebut. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tempat yang sangat diburu oleh wisatawan yang memang mencintai pelajaran sejarah.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Candi Bahal memiliki lokasi yang tidak sulit dijangkau pengunjung karena candi ini memang berada di lokasi yang cukup strategis. Candi ini terletak di wilayah Tapanuli selatan, pada jarak sekitar 460 km dari kota Medan.
Jika Anda ingin mengunjungi candi ini, Anda dapat memulai perjalanan dari Medan dan kegiatan ini dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat. Dari kota Medan, Anda dapat melanjutkan ke kota Padang Sidempuan, kemudian perhatikan rambu rambu jalan yang ada sampai Anda tiba di desa Bahal.
Jarak antara kota Medan dan Desa Bahal memang lumayan jauh, dan diperkirakan perjalanan tersebut akan menghabiskan waktu sekitar 12 jam. Akan tetapi, Anda tidak akan dikecewakan oleh pemandangan yang ada di candi ini dan rasa lelah tersebut pun bisa dibayar dengan tuntas.
Untuk memasuki Candi Bahal, pengunjung dapat masuk tanpa dipungut oleh biaya apapun. Hal tersebut sangat bermanfaat terlebih bagi pengunjung yang memang tidak memiliki budget tinggi untuk melakukan liburan, namun masih tetap bisa menikmati pemandangan indah yang ada di tempat ini.
Meskipun begitu, kemungkinan besar Anda tetap harus membayar biaya parkir terlebih apabila Anda memang membawa kendaraan sendiri. Harga parkirnya cenderung murah dan tidak jauh berbeda dengan biaya parkir pada tempat wisata umum lainnya.

FOLLOW
Baca artikel menarik lainnya di – batakita.com
sumber : andalastourism.com