Seperti yang kita ketahui Sumatera Utara memiliki banyak keunikan ciri khas. Mulai dari sukunya, ragam budaya dan masih banyak lagi. Faktanya Sumatera Utara memiliki macam-macam hal menarik. Hala apa saja yang membuat Provinsi Sumatera Utara menjadi menarik, mari kita lihat artikel berikut.
Memiliki danau terbesar di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara yakni Danau Toba
Apakah Sahabat tahu bahwa Indonesia mempunyai satu danau kaldera terbesar? Ya, kaldera itu mempunyai nama Danau Toba. Kaldera adalah kawah vulkanik yang tercipta karena letusan gunung berapi. Oleh karena itu, tidak heran jika Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata andalan pulau Sumatera.

Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba, yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada danau. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini juga terdapat sebuah pulau yang berukuran cukup besar, yaitu Pulau Samosir.
Ada banyak sekali cara untuk menikmati pemandangan alam Danau Toba dan sekitarnya. Untuk penyuka wisata olahraga air, mengitari Danau Toba dengan menggunakan kayak menjadi hal yang bisa dicoba saat ke sini. Terdapat tiga rute yang bisa diambil saat menjelajah Danau Toba dengan kayak. Rute yang mudah Tongging – Silalahi sepanjang 12 km, rute yang cukup menantang Tongging – Samosir sekitar 50 km, terakhir adalah rute yang sangat sulit yaitu Lingkaran Utara sejauh 175 km.
Di dekat Danau Toba juga terdapat dua museum yang kaya akan sejarah dan budaya Suku Batak, yaitu Museum Tomok dan Museum Huta Bolon. Di Museum Tomok, Sobat Pesona bisa melihat museum yang berupa rumah adat Batak Toba yang usianya sudah ratusan tahun tapi masih rapi, kokoh, dan terjaga. Sedangkan, di Museum Huta Bolon Sobat Pesona akan terkesima akan ukiran-ukiran dan ornamen khas Batak bernama gorga yang menjadi bagian dari bangunan museum.
Hal unik lainnya yang bisa kamu temui di kawasan Danau Toba, yaitu boneka kayu seukuran manusia yang diberi nama Sigale-gale. Sigale-gale dikenal karena kemistisan dan mitos yang melekat di dalamnya, lho! Masyarakat lokal percaya bahwa boneka Sigale-gale bisa menari dan meratap sendiri tanpa diiringi musik. Beberapa dari mereka juga berkata bahwa boneka Sigale-gale hanya bisa diletakkan di dalam peti. Boneka ini juga biasanya digunakan dalam upacara kematian keluarga di daerah Samosir, karena masyarakat lokal percaya bahwa tarian Sigale-gale akan mengantarkan roh mereka yang telah mati ke alam baka.

Danau Toba yang terletak diketinggian 905 meter diatas permukaan laut berada di Provinsi Sumatera Utara. Terdapat 7 kabupaten yang memiliki perairan Danau Toba, masingmasing Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara. Di tengah Danau Toba ada pulau, pulau di dalam pulau, namanya Pulau Samosir. Samosir yang memiliki luas 630 kilometer persegi merupakan pulau terbesar di dunia yang terdapat didalam sebuah pulau dan pulau terbesar ke-5 di dunia untuk kategori pulau yang ada di tengah danau.
Danau Toba menjadi salahsatu aset pariwisatayang penting bagi Indonesia. Keindahan alam Danau Toba telah tersebar keseluruh penjuru dunia. Perairan danau yang biru, penduduk yang sangat ramah, dan budaya Batak yang sangat mempesona, menarik minat wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke Danau Toba.
Suku Batak Salah Satu Suku Terbesar Di Indonesia
Suku Batak adalah suatu suku yang tinggal di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 etnis, yaitu Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing (Angkola), dan Batak Pakpak (Dairi) yang memiliki bahasa yang berbeda-beda.

Suku Batak merupakan salah satu kelompok etnik terbesar di Indonesia, berdasarkan sensus dari Badan Pusat Satistik pada tahun 2010. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di provinsi Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak/Dairi, Simalungun, dan Toba. Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara. Namun sering sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba, padahal Batak tidak hanya suku Toba.
Jumlah Suku Bangsa Batak menempati peringkat ketiga di Indonesia, yaitu sebanyak 8,47 juta jiwa (3,58 persen) dari jumlah penduduk Indonesia. Peringkat pertama Suku Bangsa Jawa 40,22 persen dan kedua Suku Bangsa Sunda 15,50 persen. Ternyata dari sekitar 8,47 juta jiwa Suku Bangsa Batak yang menjadi penduduk Provinsi Sumatera Utara sekitar 5,79 juta jiwa (68,34 persen) dan 2,68 juta jiwa (31,66 persen) tersebar di 32 propinsi di Indonesia.
Memiliki Tradisi Lompat Batu Di Nias
Lompat batu merupakan tradisi masyarakat di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Tradisi lompat batu ini dilakukan oleh pria atau pemuda Nias dengan cara melompati tumpukan batu yang tingginya 2 meter. Dulu, lompat batu ini merupakan sarana latihan prajurit agar bisa menghadang musuh dalam berperang.

Berdasarkan sejarah, Fahombo atau lompat batu Nias muncul pertama kali saat peperangan antarsuku di Tanah Nias sering terjadi. Saat itu, tiap desa di Pulau Nias memiliki benteng atau tembok pembatas yang berfungsi membatasi wilayah kekuasaan desa tersebut. Pasukan manapun yang mampu melewati benteng suatu desa, pasukan tersebutlah yang berhak menjadi pemenangnya.
Setelah perang antarsuku berakhir, Fahombo berkembang menjadi sebuah ritual bagi para pemuda setempat untuk membuktikan kedewasaan dirinya. Fahombo tidak dilakukan di tempat sembarangan, melainkan di suatu tempat khususyang sudah ada sejak dulu dan masih digunakan hingga sekarang secara turun menurun.
Marga Menjadi Hal Yang Sangat Penting
Marga mengacu pada nama klan menandakan silsilah keturunan. Bagi masyarakat Suku Batak, marga memiliki kedudukan yang penting karena menjadi identitas dari mana ia berasal. Dengan mengetahui silsilah keturunannya, orang Batak menjadi semakin bisa membawa diri dalam pergaulan sehari-hari, terlebih jika bertemu atau bergaul dengan sesama orang Batak. Hal tersebut juga menjadi kebanggan tersendiri dalam turut melestarikan silsilah keturunannya.
Hampir sama dengan adat berbagai daerah, anak lelaki Batak diutamakan karena dia akan meneruskan marga keluarganya. Tapi bukan berarti cewek tidak, lho ya. Justru cewek harus dihormati karena perannya sebagai boru (perempuan yang wajib dihargai).

Bagi banyak orang, jodoh adalah hal yang selalu dihubungkan dengan sebuah pilihan hati. Namun, hal ini sangat berbeda dan tentu tidak berlaku bagi orang Batak. Meskipun dalam memilih pasangan tetap melihat dari kecocokan masing-masing individu, namun orang Batak juga akan melihat dari marga mana pasangannya berasal. Karena di tradisi Batak, tidak diperbolehkan menikah dengan orang yang memiliki marga yang sama. Ini lah salah satu peran penting adanya marga bagi orang Batak. Adanya sebuah marga, orang Batak akan dengan mudah dan akan terus bisa bertemu dengan sesama marganya bahkan ketika berada di tanah perantauan. Hal ini kemudian menjadikan tali persaudaraan akan selalu ada bagi orang Batak.
Marga dapat banyak ditemukan dari orang-orang yang berasal atau tinggal di Sumatra, khususnya Sumatra utara. Seperti teman-teman ketahui marga itu ada karena suku adat yang mereka miliki sehingga dari marga saja kita dapat mengetahui dari suku apa orang yang memiliki marga itu berasal. Sebagai contoh ada marga ambarita, manurung, sirait, dan masih banyak lagi yang dapat dinyatakan sebagai orang dengan suku batak. Sementara itu ada juga marga sembiring, tarigan, perangin angin, dan lainnya yang merupakan marga suku karo.
Memiliki Kain Khas Yakni Kain Ulos
Kain Tenun Ulos adalah kain tenun khas bagi masyarakat suku Batak. Ulos mempunyai fungsi dan arti yang sangat penting. Berbagai upacara adat seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan ritual lainnya tak pernah terlaksana tanpa ulos. Soal warna, kain ulos selalu didominasi tiga warna yaitu merah, hitam dan putih.

Kain ulos pada awalnya merupakan bahan yang kerap kali digunakan sebagai selendang dan sarung. Masyarakat batak sendiri menganggap kain ulos lebih dari bahan khas atau tradisional, melainkan sebagai bentuk kasih sayang orang tua kepada anak dan pada sesama. Berdasarkan beberapa sumber, pada jaman dahulu ulos menjadi bahan yang digunakan untuk penghangat tubuh. Akan tetapi lama kelamaan ulos digunakan oleh ketua suku atau tetua adat di suku Batak, sehingga dari sinilah ulos dikenal sebagai kain khas Batak yang terkenal hingga saat ini. Sama halnya dengan kain khas lain, ulos memiliki berbagai macam fungsi, baik dahulu ataupun sekarang. Berikut fungsi dari kain ulos yang perlu Anda ketahui:
- Sebagai kain khas, ulos digunakan dalam berbagai acara adat seperti, acara adat Batak Toba, tujuh bulanan, digunakan selendang cucu yang baru lahir dan saat menempati rumah baru.
- Digunakan dalam acara kedukaan, akan tetapi tidak semua jenis kain ulos digunakan saat menghadiri kedukaan, hanya jenis tertentu saja.
- Sebagai ciri untuk gadis Batak, karena pada umumnya para gadis batak menggunakan kain ulos untuk dililitkan di dada.
- Kain ulos juga tidak jarang dijadikan sebagai kado pernikahan, mungkin jika kamu nikah dengan orang Batak akan mendapatkannya juga.
Medan adalah Kota Terluas Ke-3 di Indonesia
Kota Medan adalah Ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Salah satu tujuan berlibur paling terkenal di Pulau Sumatera adalah Danau Toba yang di tengahnya terdapat pulau fantastik bernama Pulau samosir. Tahukah Anda? ke dua objek wisata ini terletak di Provinsi Sumatera Utara, dengan Medan sebagai ibukotanya. Kota Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Mayoritas Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang cukup besar di Indonesia. Bahasa Batak “horas” cukup populer didengar sebagai salam saat mereka saling bertemu atapun menyapa orang lain.

Medan Sumatera menjadi tempat yang strategis sebab berada di jalur pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah sekitarnya. Luas Kota Medan adalah sekitar 26.510 hektar atau setara dengan 265,10 km². Dengan kata lain, Kota Medan memiliki wilayah 3,6% dari keseluruhan Sumatera Utara. Kota Medan jika diperlihatkan secara topografinya cenderung miring ke utara. Kota ini berada pada 2,5 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut. Beberapa Sungai yang mengaliri Kota Medan adalah Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera, dan Sungai Tuntungan. Pemerintah juga telah membuat kanal besar dengan nama Medan Kanal Timur agar dapat mencegah banjir di beberapa wilayah Kota Medan. Menara Air Tirtanadi adalah sebuah bangunan yang menjadi ikon Kota Medan.
Sekian penjelasan tentang fakta menarik Sumatera Utara. Mari kita selalu menjaga dan menghargai hal-hal sekecil apapun tentang daerah tempat tinggal kita. Terima Kasih …..
Jangan Lupa Bersyukur ,,,,,,
SUMBER
1. https://www.indonesia.travel/id/id/destinasi/sumatra/danau-toba
2. https://calderatobageopark.org/wp-content/uploads/2021/09/Komik-Asal-Usul-Terjadinya-Danau-Toba.pdf
3. https://www.wikiwand.com/id/Suku_Batak
4. http://www.kangatepafia.com/2015/05/sebaran-suku-batak-di-indonesia.html
5. https://id.theasianparent.com/lompat-batu-nias
6. https://www.merdeka.com/sumut/menjunjung-tinggi-marga-ini-alasan-kenapa-marga-sangat-penting-bagi-suku-batak.html
7. https://www.pinhome.id/blog/kain-khas-batak/
8. https://www.gosumatra.com/kota-medan/