- Upacara Adat Mangharoan
Upacara adat ini dikenal sebagai upacara perayaan penyambutan bayi didalam keluarga, adat ini dilakukan setelah dua minggu bayi tersebut lahir.
2. Upacara Adat Martutu aek
Upacara ini dikenal sebagai upacara pemberian nama terhadap seorang bayi yang baru tiba didalam keluarga, namun upacara adat ini tidak dilakukan lagi, karena dipercaya telah bertentangan dengan agama.
3. Upacara Adat Marhajabuan
Upacara ini dikenal sebagai upacara adat pernikahan, yang berarti upacara yang harus dilengkapi setelah diadakan nya upacara di gereja, maka harus dilanjutkan dengan adat, yang dimana kedua pengantin akan melakukan sebuah pesta besar.
4. Upacara Adat Manulangi
Dimana upacara adat ini adalah upacara adat yang sangat baik dikalangan anak dan orang tua, yang dimana orang tua yang lanjut usia akan disulangi/disuapi anak-anaknya ataupun oleh cucunya
5. Upacara Adat Hamatean
Upacara adat ini adalah upacara peringatan terhadap orang yang sudah mati, yang dimana upacara ini dipercaya, bahwa jiwa yang mati akan kembali ke sisi sang pencipta dengan baik.
6. Upacara Adat Mangongkal holi
Mangongkal Holi adalah sebuah tradisi masyarakat Batak membongkar kembali tulang-belulang leluhur yang berada di tanah perantauan dan memindahkannya ke tanah kelahiran. Biasanya, di tanah kelahirannya sudah disiapkan sebuah tugu yang khusus untuk menaruh tulang-belulang tersebut.
7. Mate Mangkar
upacara ini merupakan upacara adat di Sumatera Utara yang dilakukan kepada seorang suami maupun istri yang belum memiliki anak. Upacara ini juga bersifat sakral, dan diharapkan keluarga yang ditinggalkan dapat melepaskan kepergian orang yang telah meninggal dengan ikhlas, agar orang yang meninggal dapat tenang.
8. Upacara Adat Gondang Naposo
Tradisi ini bertujuan sebagai media perkenalan bagi pemuda pemudi, yang dilakukan dengan cara berbalas pantun, sebelum melangkah ke perkawinan. Upacara Festival Gondang Naposo berlangsung pada saat bulan purnama tiba, selama dua hari. Apabila telah mendapatkan pasangan, maka para pria akan menyematkan daun beringin di kepala pujaan hatinya, dan begitu pula sebaliknya.
9. Si Gale-Gale
Upacara Adat Suku Batak ini merupakan tarian ritual untuk mencegah kesialan, dengan menggunakan media boneka kayu, yang bernama Sigale Gale. Boneka ini sedikit menyerupai manusia, dengan kepala yang penuh dengan kuning telur, dan gigi berwarna hitam, dan mata berwarna merah. Sambil mengenakan Ulos ikat kepala yang terbuat dari ijuk, boneka akan diarak berkeliling kampung. Sigale Gale merupakan simbol perpisahan dari orang yang baru meninggal. Kerabat yang berduka cita, akan memeluk boneka tersebut sambil menumpahkan kesedihannya. Pada malam terakhir upacara tarian duka tersebut, boneka akan dibuang ke Danau Toba, sebagai simbol berakhirnya kemalangan.
https://www.jendeladunia16.com/2019/04/macam-macam-adat-batak.html